Denpasar-Perkembangan era digitalisasi dewasa ini kian berkembang pesat, digitalisasi merupakan suatu terminologi untuk menjelaskan proses alih media dari bentuk cetak atau konvesional ke dalam bentuk digital. Penerapannya pun bisa di berbagai aspek kehidupan, salah satu contohnya di bidang jasa pelayanan di lembaga koperasi maupun lembaga keuangan yang lain. Penerapan sistem digitalisasi ini di koperasi bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih transparan dan mempermudah segala transaksi yang dilakukan oleh setiap anggota koperasi. Salah satunya KSU Kertasari Sedana yang baru saja me-launching program digitalisasi yang bertepatan dengan agenda Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke VIII.
RAT ke VIII KSU Kertasari Sedana Tahun Buku 2022 dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Januari 2023 bertempat di Gedung PWI Lumintang, Denpasar dengan mengusung tema “Digitalisasi Koperasi Menjadikan Anggota Merasa Mudah, Aman dan Nyaman”. Rapat Anggota Tahunan dihadiri oleh beberapa undangan dari dinas terkait yaitu dari Dekopinda Denpasar yang dihadiri oleh Wakil Ketua Dekonpinda Denpasar, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Denpasar, Penasehat Koperasi, perwakilan startup “Djoin”, Staff Kepengurusan dan Badan Pengawas KSU Kertasari Sedana serta dihadiri pula oleh anggota Koperasi Serba Usaha Kertasari Sedana dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Denpasar.
Drs. I Ketut Serinama selaku Ketua Pengurus KSU Kertasari Sedana menyampaikan, disamping agenda Rapat Anggota Tahunan (RAT), kegiatan ini menjadi sedikit istimewa dikarenakan KSU Kertasari Sedana me-launching 3 produk baru, salah satunya ialah aplikasi mobile banking KSU Kertasari Sedana yang telah bekerja sama dengan salah satu usaha start up Pulau Dewata yakni “Djoin”.
“Ya jadi agak istimewa sedikit. Yang menyebabkan istimewa, kita me-launching 3 produk baru, pertama adalah kita mengundang para milenial untuk mengenal koperasi dengan rangsangan bunga tabungannya lebih tinggi daripada tabungan biasa, jadi kalau tabungan biasa 0,5%, khusus untuk milenial yang umurnya 17-30 tahun menjadi 0,6%. Kedua, simpanan wajib yang sudah ada selama ini, itu akan kita berikan hadiah di tahun depan, jadi kelipatan 1 jt per 1 kupon yang diundi setiap RAT dan yang terakhir itu peluncuran mobile banking, kita sebenarnya menyebut mobile koperasi, jadi baru di internal, koperasi dengan anggota, anggota antar anggota, atau non anggota yang punya rekening di koperasi. Misalnya untuk bayar iuran, jadi tidak perlu ke koperasi lagi dan mudah-mudahan bisa merangsang koperasi kita semakin maju dengan digitalisasi, karena kalau tidak seperti itu koperasi kita bisa ditinggal nanti,” terang Ketut Serinama.
“Harus segera ya makannya 9 april kami rencanakan ada diklat sehari, jadi kita undang selain milenial juga anak” muda yang senang dengan koperasi,” sambungnya.
Untuk target di tahun buku 2023, KSU Kertasari Sedana menargetkan untuk program diklat sehari di tanggal 9 april nanti dan beberapa rencana kerja yang lain dapat terealisasi, namun harus menunggu keputusan dari hasil RAT Tahun Buku 2022. Sedangkan untuk target kuantitatif atau keuangan, KSU Kertasari Sedana akan berupaya menembus nilai SHU (Sisa Hasil Usaha) diatas Rp. 300jt.
“Di tahun 2023 kalau ini bisa digerakan, salah satu dengan diklat sehari itu, itu yang kita rencanakan dan keputusannya nanti setelah RAT baru kita tau apa tugas yang diberikan untuk kami kedepan. Kalau target kuantitatif atau keuangan kami berusaha menembus SHU itu diatas 300jt, jadi usaha kita disana,” jelas Ketut Serinama.
Sebagai bentuk apresiasi kepada para anggota, KSU Kertasari Sedana membagikan berbagai undian doorprize dan pembagian voucher untuk setiap anggota yang hadir di RAT kali ini. Selain sebagai bentuk apresiasi untuk anggota, hal ini juga sebagai cerminan dari manfaat koperasi yang sesuai dengan asasnya yaitu “Dari Anggota, Oleh Anggota, dan Untuk Anggota”
“Yang bisa dibagikan untuk anggota, kalau kehadiran kan pasti dapat voucher untuk yang hadir, yang tidak hadir kan tidak, kemudian yang kedua, jasa SHU yang aktif itu kan 40% mestinya kembali ke anggota, itu rata-rata mereka dapat 17%, yang kurang aktif lebih rendah memang dapatnya, jadi menyesuaikan, di samping kerja profesional juga proporsional sesuai dengan keaktifannya di koperasi,” tutur Ketut Serinama.
Wujud nyata akan hadirnya sebuah lembaga koperasi, memang harus bisa dirasakan langsung oleh setiap anggotanya dan begitupun dengan anggota itu sendiri harus ikut aktif dalam mengembangkan usaha koperasi tersebut, sehingga menciptakan suatu iklim perekonomian yang sehat demi mengajegkan dan menjaga roh dari semangat koperasi itu sendiri.
Sebagai lembaga keuangan dengan basis kepercayaan anggota, setiap lembaga koperasi wajib memberikan pelayanan yang semaksimal dan setransparan mungkin. KSU Kertasari Sedana selalu berupaya memberikan pelayanan terbaiknya untuk para anggota maupun nasabah yang hendak menggunakan jasa dari koperasi dan nyatanya memang sudah dirasakan langsung oleh anggotanya.
Komang Widarma, salah satu anggota KSU Kertasari Sedana mengapresiasi pelayanan koperasi yang menurutnya sudah sangat bagus, sebagai anggota dirinya berharap kinerja dari pengurus bisa lebih baik kedepannya dan adanya regenerasi kepengurusan dengan wajah-wajah yang baru di dalam koperasi.
“Sudah sangat bagus pelayanannya, umpamanya kita perlu kebutuhan pokok terutama kan, kita bisa lewat telepon, kemudian dilayani dengan baik. Ya, kinerja lebih bagus begitu saja, pengurus kalau bisa terjadi restrukturisasi, tidak monoton orang-orang itu saja, regenerasi harus siap kalaupun di AD/ART tidak harus 100%, paling tidak 20% atau 50% lah itu harus diganti,” ungkap Komang Widarma.
Selaku ketua KSU Kertasari Sedana, Ketut Serinama berharap untuk anggota lebih aktif di koperasi, dimana hal tersebut menjadi fondasi kuat untuk besarnya sebuah lembaga keuangan koperasi karena pemilik dan pemakai dari jasa koperasi adalah anggota itu sendiri.
“Harapannya supaya makin aktif lah anggota koperasi kita ya, siapapun walau yang belum masuk anggota silahkan datang menjadi anggota Koperasi Kertasari Sedana, yang penting KTP Denpasar lalu menjadi anggota yang aktif, hanya anggota aktif yang bisa membesarkan koperasi, karena pemilik dan pemakai jasa koperasi adalah anggota,” harap Ketut Serinama.
Ketut Serinama juga mengajak generasi-generasi muda untuk terjun ke dunia koperasi mengingat perkembangan digital semakin cepat, sudah saatnya untuk generasi milenial memegang kendali kedepannya sebagai generasi penerus semangat koperasi untuk menjaga eksistensi koperasi di masa mendatang.
“Untuk anak-anak muda, karena tidak bisa kita hindari koperasi itu harus digitalisasi, mari bergabung di koperasi, kita akan utamakan anak muda sebagai pengelola, jadi kenapa kita takut ada peluang, tapi tetap dibarengi dengan doa agar dituntun pikiran kita untuk menggerakan koperasi, jadi peran anak muda sangat diperlukan, nanti waktu RAT kami akan lebih banyak lagi sosialisasi kepada anak muda” tutupnya. (prp)