Bangun Kesadaran Untuk Sebuah Kesuksesan

Bangun Kesadaran Untuk Sebuah Kesuksesan

I Wayan Wiguna – UD. Artha Guna Singapadu

Ada pepatah bijak mengatakan bahwa sebuah kesempatan baik kerap hadir beriringan dengan niat, keinginan serta kerja keras. Hanya saja, banyak orang yang tak pernah menyadari kehadirannya namun turut merasakan dampak baiknya. Kesadaran ini pula yang turut dirasakan oleh I Wayan Wiguna, salah satu pengusaha muda asal Gianyar yang memiliki kesadaran diri akan setiap potensi maupun kesempatan atau peluang dalam menjalankan sebuah bisnis.

Tak bisa disangkal lagi bahwa kesadaran diri atau self-awareness adalah salah satu keterampilan terpenting untuk meraih sebuah kesuksesan. Keterampilan itu sangat berguna untuk mengatur diri sendiri tentang bagaimana berperilaku dan merespon keadaan eksternal. Semuanya dapat dipahami dengan mengatur setiap pola pikir tentang kesadaran diri yang diindikasikan sebagai modal besar dari faktor internal.

Dari pria yang dikenal akrab dengan sapaan Wiguna ini lah kita belajar tentang betapa besar kekuatan akan kesadaran diri dalam menjalankan sebuah rintisan usaha. Pria berperawakan tinggi dan pendiam ini banyak menceritakan pengalaman serta mengungkap banyak rahasia di balik kesuksesannya bersama bisnis yang kini berdiri kokoh di bawah bendera UD. Artha Guna Singapadu. Usaha yang beralamat di Jl. Raya Singapadu, Banjar Kebon Singapadu, Sukawati, Gianyar ini pun kian bertumbuh dan mempertahankan performa terbaik serta profesional bersama para karyawan di tengah kondisi pandemi saat ini.

Ayah 3 anak yang menggemari aktivitas olahraga disela rutinitas kesibukannya ini mengatakan bahwa bisnis yang ia kelola di bidang property dan bahan bangunan ini sudah berjalan kurang lebih 15 tahun lamanya. Tak ada dalam benak atau bayangannya, bahwa dirinya akan siap mengais rejeki di ranah bisnis seperti ini. Dulu, di tahun 2007, Wiguna masih sangat ingat betul tentang awal kisah mengapa dirinya jatuh hati kepada dunia bisnis. Ia yang sebelumnya bekerja di salah satu kapal pesiar selama 13 tahun ini mengaku jenuh dengan rutinitasnya.

Tidak berarti dirinya langsung meninggalkan pekerjaan tersebut, namun Wiguna memulai dengan observasi atau pengamatan lebih jauh tentang usaha apa yang cocok untuk ia jalankan. Tak jauh dari pepatah “Rumput tetangga lebih tumbuh subur”, Wiguna mengilhami sebagai motivasi positif sekaligus pemantik semangat untuk berupaya mencoba membuka usaha yang sama di bidang property dan bahan bangunan.

“Memulai usaha terinspirasi dari tetangga ya. Karena melihat bisnis mereka miliki kemajuan, saya pun mencoba. Dan saran mereka adalah coba memulai terlebih dulu. Kebetulan mereka turut membantu sebagai supplier di awal usaha saya,” ungkap Wiguna saat di wawancarai beberapa waktu lalu.

Rasa ingin tahu yang besar itulah yang menghantarkan Wiguna untuk membuka diri untuk belajar lebih banyak bersama orang-orang hebat yang sangat paham dengan sistem usaha yang baik. Pria kelahiran 11 Juni 1980 itu pun mulai berani untuk mengambil keputusan. Dalam tahapan ini, Wiguna sudah mulai belajar mengenal tipe kepribadian diri demi memaksimalkan segala kelebihan dan mengelola kekurangan yang di miliki. Pelan tapi pasti, sambil ia sibuk bekerja di tempat kerja lamanya, Wiguna turut di dukung oleh sang Istri, Ni Komang Sovi Antari. Secara bersama-sama, keduanya merancang strategi bisnis agar bisa dijalankan dan tentu mampu menjadi usaha yang tepat untuk melengkapi kebutuhan keluarga.

“Saya berpikir bahwa setiap keinginan ada kesempatan. Jadi saya coba mengawali usaha dengan kontrak bangunanan. Ada toko orang lain yang tidak bisa menyelesaikan kontrak, saya yang lanjutkan. Akhirnya makin hari ada banyak pelanggan sambil saya kembali mendapat panggilan kerja di kapal dan Istri saya yang melanjutkan usaha hingga benar-benar saya memutuskan untuk berhenti dan fokus di bisnis ini,” pungkas Wiguna dengan sedikit tersenyum. Kurang lebih satu tahun berjalan, Wiguna mengaku jika usahanya tersebut cukup berat untuk dijalankan.

Hal ini berkaitan dengan kompetitif harga, bagaimana menjaga kepercayaan kepada pelanggan dengan hadirnya beragam usaha yang bergerak di bidang property dan bahan bangunan. Ia meyakini, setiap kerikil kecil yang menghambat derap langkahnya perlahan mampu dilalui, tergantung bagaimana cara kita menyikapi dan belajar dari setiap prosesnya. Terlebih, jika mampu mengubah sedikit prespektif dalam memandang suatu permasalahan, niscaya akan menemukan kesempatan atau peluang di balik tantangan itu.

Namun berkat kegigihan serta semangat yang besar, Wiguna mampu menghantar UD. Artha Guna Singapadu untuk terus berkibar memberikan pelayanan yang berkualitas dan menjamin kepuasan kepada setiap relasi. Kunci utama dalam menyukseskan bisnis tersebut adalah dengan terus menjaga kepercayaan setiap pelanggan. Dari proses belajar yang panjang serta dukungan besar Istri beserta keluarganya, Wiguna dengan bangga mampu mengembangkan bisnis dengan membuka cabang di beberapa wilayah di Bali.

Tak hanya itu, pria lulusan Universitas Dyana Pura ini mengaku bahwa apa yang telah dijalankannya adalah bagian dari bentuk pemberian Sang Hyang Widhi untuk kehidupannya. Beberapa persoalan atau masalah pernah ia alami dan hanya doa yang menjadi sandarannya.

“Pastinya pernah mengalami masa sulit dan hanya doa yang menjadi sandaran. Apalagi selama menjalankan bisnis. Sudah barang tentu, hal-hal semacam kita sering di tipu, persoalan internal dalam lingkup pekerjaan dengan karyawan, dan lain sebagainya merupakan persoalan yang kerap kita hadapi. Tetapi, saya hanya berusaha untuk melupakan semua itu dan terus berupaya untuk fokus kemudian melanjutkan bisnis ini agar terus berjalan. Saya hanya meyakini bahwa ada campur tangan Tuhan. Contohnya saja kenapa kita bisa berjuang dan menjalankan bisnis sampai sekarang ini,” aku Wiguna.

Kisah lain yang tentu menjadi memori penting bagi Wiguna sehingga bisa hidup mandiri dan memetik buah kesuksesan hingga saat ini adalah dari banyak tempaan serta pelajaran yang dirasakan dari tengah lingkungan keluarga. Terutama dari didikan kedua orang tuanya, I Nyoman Wedu dan Ni Wayan Jani. Pria yang kini menginjak usia 41 tahun ini menjelaskan bahwa karakter serta sifat pekerja keras sudah ia dapatkan sejak kecil.

Hidup di tengah keluarga yang hidup sederhana dan berkecukupan, membuatnya turut bekerja bersama kedua orang tua sebagai petani yang hampir setiap hari menggarap lahan warisan. Karakternya yang pendiam, ia temukan dari sosok Ayah. Kepada Wiguna, tidak banyak aturan atau larangan yang ia lontarkan. Sebab bagi sosok Ayah, ujar Wiguna, beliau sangat percaya dengan proses yang dilalui.

Saya sangat dekat dengan sosok Bapak. Pendiam dan tidak banyak mengatur. Kita dibiarkan berkembang dan mengalir seperti air. Biarkan proses yang membentuk kepribadian dan pola pikir. Bisa di bilang, guru terbaik itu pengalaman dan implikasinya adalah hasil dari refleksi dari sebuah prosos yang panjang,” jelas Wiguna.

Dari beragam lembar kisah perjananan, proses yang di alami, serta tantangan yang silih berganti hinggap dalam setiap derap langkah hidupnya, Wiguna memiliki satu motivasi baik untuk banyak orang. Motivasi yang bersumber dari pengalamannya itu diharapkan bisa menjadi modal bagi setiap anak muda yang tidak hanya melihat dari kaca mata kesuksesannya saja, namum ada banyak proses yang mau tak mau, suka tak suka, siapa saja harus berkawan dengan kegigihan.

“Motivasi saya sih harus bisa keluar dari zona nyaman, berani mengambil sikap dan pilihan. Karena ada banyak kesempatan baik akan kita temukan di luar zona nyaman. Saya yakin ada hasil yang lebih ketika kita berani denggan pilihan itu. Tidak semata hanya uang, tetapi ada banyak pengalaman, pelajaran yang membentuk karakter dan pemikiran kita selama menapaki jejak kehidupan. Kita boleh kehilangan segalanya tapi jangan semangat,” Tutup Wiguna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *