DENPASAR-Di era saat ini siapa yang tidak mengenal permainan catur, dimana catur merupakan sebuah permainan papan strategi yang dimainkan oleh dua orang pada sebuah papan kotak-kotak yang terdiri dari 64 kotak dan tersusun dalam petak 8×8 yang terbagi sama rata dalam kelompok warna putih dan hitam. Sampai saat ini jutaan orang telah memainkan permainan ini, dimana dalam permainan catur ini membutuhkan keterampilan dalam mengatur strategi dalam menjatuhkan lawan main. Seiring perkembangan jaman permainan catur mengalami banyak perkembangan, dimana sebelumnya permainan ini digunakan sebagai mengisi waktu luang kini bertransformasi menjadi ajang olahraga yang diperlombakan dan diikuti dari berbagai kalangan maupun kelompok usia.
Salah satunya dalam perhelatan PORJAR (Pekan Olahraga Pelajar) Kota Denpasar Tahun 2023 ini, Catur menjadi salah satu cabang olahraga yang diperlombakan, bertempat di SD Negeri 27 Pemecutan dari tanggal 11 april hingga 13 april 2023 dan diikuti oleh siswa perwakilan dari semua jenjang pendidikan setiap kecamatan di Kota Denpasar yang sudah lolos dalam seleksi dari tingkat sekolah, gugus hingga kecamatan.
Salah satu peserta cabor catur dalam PORJAR Kota Denpasar Tahun 2023 yaitu I Gede Hanasta Wayama atau lebih akrab dipanggil Yama, siswa kelas 3 SD Saraswati 5 Denpasar ini berhasil menorehkan prestasi yang gemilang dalam usia yang masih sangat muda. Yama berhasil menyabet gelar sebagai Juara 1 di cabang olahraga catur perorangan putra tingkat SD dalam PORJAR Kota Denpasar tahun ini.
Hal ini tentu menjadi sebuah kebanggan baginya dan keluarga, dimana jika melihat dari background keluarga sebelumnya tidak ada yang berprofesi sebagai atlet catur profesional. Putra pertama dari pasangan I Komang Martana, ST., MT dan dr. Ni Luh Putu Eka Diarthini, S.Ked, M.Si (profesi dokter) ini telah mengenal catur kurang lebih dalam 1 tahun belakangan ini yang diajari pertama kali oleh sang kakek dan neneknya.
Berdasarkan informasi yang diterima oleh tim harianrakyatbali.com, Ni luh Putu Eka Diarthini menyebutkan, niat awal memperkenalkan catur kepada sang anak sebagai pengalihan untuk mengurangi bermain HP/gadget di masa pandemi, namun ternyata Yama memiliki ketertarikan khusus terhadap permainan atau olahraga ini.
“Niat awalnya sebenernya sebagai pengalihan untuk mengurangi bermain HP/gadget di masa pandemi. Ternyata Yama memiliki ketertarikan khusus terhadap catur hingga memperdalam caturnya dengan belajar dari youtube maupun aplikasi catur online lainnya”, ungkap Ni Luh Putu Eka Diarthini.
Melihat antusias yang besar sang putra terhadap catur, sebagai orangtua tentu sangat mendukung sang anak dalam menyalurkan hobinya tersebut. Ni luh Putu Eka Diarthini bersama keluarga akhirnya sepakat untuk mencarikan pembimbing yang berkompeten di bidang catur atau coach catur agar potensi yang dimiliki sang anak menjadi lebih terarah.
Baca Juga : One Stop Treatment Spa dan Free Konsultasi Oleh Tenaga Ahli Kesehatan Bersertifikasi
“Begitu keras niatnya terhadap catur akhirnya kami carikan coach catur supaya lebih terarah. Hampir 8 bulan Yama sudah dibimbing oleh dua orang coach catur yaitu: bapak I Wayan Ekanata Darma Pradnyana dan bapak A.A. Gede Ekaputra”, terangnya.
Dari hobi caturnya tersebut, sebelum menjadi juara catur tingkat SD di Porjar Kota Denpasar tahun ini, Yama sudah menorehkan prestasi di kejuaraan-kejuaraan catur yang pernah diikutinya, antara lain Juara 1 Turnamen Catur Pelajar Nasional yang diadakan oleh BPK Penabur (September 2022), Juara 1 Chess Academy Tournament di Bali ( Desember 2022), Juara 3 Lomba Catur dalam rangka HUT SMP Wisata Sanur ke-56 tahun (Januari 2023) dan Juara 3 Bali International Kids Chess Tournament 2023 (Maret 2023).
I Gede Hanasta Wayama, kelahiran Denpasar, 30 Oktober 2013 ini yang menurut sepenuturan orangtuanya, salah satu impian Yama adalah mendapatkan gelar master catur. Sebagai orangtua Ni Luh Putu Eka Diarthini pasti mendukung setiap impian sang putra dengan sebuah nasehat yang bisa membangkitkan semangat sang putra, namun dirinya juga mengingatkan bahwa pendidikan akademis tetap menjadi hal yang paling utama.
“Kami selalu menasehati Yama dalam mencapai sesuatu memang perlu proses, penuh perjuangan dan jangan mudah putus asa. Jika sudah memperoleh prestasi jangan cepat merasa puas dan selalu rendah hati,” ujar Ni Luh Putu Eka Diarthini.
“Memang salah satu impian Yama adalah mendapatkan gelar Master catur, ya semoga saja bisa kesampaian ya. Namun saya selalu mengingatkan bahwa akademis tetap yang paling utama,” sambungnya.
Terlepas dari dukungan penuh dari orang tua dan keluarga kepada Yama, pihak sekolah tempatnya menimba ilmu yaitu SD Saraswati 5 Denpasar pun turut memberikan dukungan yang besar untuk meningkatkan prestasinya sehingga bisa bermanfaat bukan hanya bagi dirinya sendiri dan keluarga, akan tetapi juga bermanfaat bagi bangsa dan negara.
“Kami sebagai orang tua Yama akan berusaha sekuat tenaga dan fikiran untuk men-support Yama dalam mencapai semua cita-citanya dan juga kami ucapkan terimakasih atas dukungan yang besar dari pihak sekolah SD Saraswati 5 Denpasar kepada Yama untuk meningkatkan prestasinya,” ucap Ni Luh Putu Eka Diarthini.
“Semoga kedepannya prestasi Yama bisa semakin meningkat lagi, tidak hanya untuk diri sendiri dan keluarga, tetapi juga untuk bangsa dan negara,” pungkasnya. (istimewa)
Berpikir 4 langkah ke depan untuk memperbaiki 4 langkah sebelumnya. Itulah filosofis Catur sesungguhnya dalam meraih kemenangan hidup.