Dari Berlayar, Kemudian Berlabuh Sebagai Wirausaha Toko Material Bangunan Dermawan

Dari Berlayar, Kemudian Berlabuh Sebagai Wirausaha Toko Material Bangunan Dermawan

Komang Gede Artana – TB. Elia Sari

Perjalanan Komang Gede Artana sebelum menemukan hasil pada usaha yang didirikan, dengan tegas ia mengungkapkan tak ia dapatkan dengan instan begitu saja. Apalagi ia berangkat dari keluarga sederhana, sudah dipastikan butuh perjuangan yang tinggi untuk menaklukan sikap-sikap yang bisa membawanya semakin jauh dari kesuksesan. Terlepas dari support keluarga, baginya pondasi yang kuat itu harus dikembalikan pada diri sendiri. Karena diri kita yang menjalani dan sumber dari semangat positif tersebut, yang harus terus dibangkitkan.

Dibalik sosok sederhananya, Komang Gede Artana memiliki tekad yang kuat untuk mengubah nasibnya. Tak hanya mengandalkan modal materi, tapi yang paling utama ialah fokus pada kerja keras dalam pilihan usaha yang ia dirikan dan terus memotivasi diri, hingga sampai pada hasil yang ia inginkan.

Komang Gede Artana merintis usaha material bangunannya sejak di tahun 2009, namun sebelumnya ia hanya menjual batako dan pasir saja, yang ditekuni selama lima tahun. Barulah setelah lima tahun berselang, ia menjual kebutuhan material yang lebih lengkap, seiring dengan permintaan dari pelanggan yang berdatangan.

Di saat peluang tersebut datang menghampiri usaha yang sebelumnya hanya sebatas menawarkan batako dan pasir saja, Komang Gede Artana tak ragu segera mengambil kesempatan tersebut. Ia  semakin ‘mengencangkan ikat pinggangnya’, dengan meningkatkan kinerja agar lebih optimal dan bersinergi dalam pengalaman baru selanjutnya.

Di masa remaja Komang Gede Artana sudah harus bertarung di tengah lautan selama 25 hari sebagai pencari ikan. Setelah tamat SMA, ia diajak orangtua yang memutuskan untuk pindah ke Papua, kampung halaman dari ibu. Meski sempat mengalami mabuk laut, karena belum terbiasa, tak bisa membawanya kembali ke daratan, karena akan dinyatakan gagal dan tak bisa kembali melaut.

Kerasnya kehidupan di lautan, harus jalan yang diambil Komang Gede Artana selama 1,5 tahun demi memenuhi kebutuhan hidup. Kemudian arus kehidupan membawanya kembali ke Bali, untuk melanjutkan kuliah, namun ternyata hatinya lebih terpanggil untuk langsung bekerja dengan berwirausaha. Jadi terhitung hanya selama 10 bulan duduk di bangku kuliah tepatnya di Universitas Warmadewa, ia kemudian memutuskan untuk berhenti.  

Baca Juga : Generasi Penerus Karya Seni Terapan Agar Lestari Hingga ke Pelosok Dunia

Saran orangtua untuk melanjutkan kuliah, memang sempat dijalani Komang Gede Artana namun pikirannya yang terus tertuju membangun usaha sepanjang perkuliahan, akhirnya ia hentikan dan memilih untuk beternak ayam selama dua tahun dan lima tahun beternak sapi. Namun karena tingkat persaingan yang tinggi antar petenak sapi, terutama asal Jawa, ia mulai berinisiatif mengembangkan usaha di bidang yang berbeda.

Tanpa kenal putus asa, Komang Gede Artana belajar dari pengalaman temannya yang lebih dulu berkecimpung di bidang material bangunan. Ia awalnya membuat batako dengan mengandalkan tangan saja, belum memakai mesin, karena hasil akhir yang didapat pun tak jauh berbeda dengan dari mesin yang kebanyakan digunakan di pabrik. Sampai akhirnya modal mulai terkumpul, ia mampu membeli mesin, bahkan mendirikan toko material bangunan ia beri nama “Elia Sari”.

Dengan penawaran produk yang lebih lengkap, toko material bangunan yang berlokasi di Jalan Raya Gerih, Sibang Kaja, Kec. Abiansemal, Kabupaten Badung ini, terus berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat dan mempercayakan pemenuhannya kepada TB. Elia Sari. Nama toko bangunan ini pun memiliki tempat tersendiri di hati para pelanggannya, karena Komang Gede Artana dalam melayani konsumen yang datang dengan sebaik mungkin. Bahkan ia pun tak jarang membantu konsumen dengan memberikan keringanan pembayaran, untuk tempo beberapa kali terutama konsumen yang sudah terpercaya. Ia meyakini seiring dengan kedermawanan yang juga ia seimbangkan di dalam bisnisnya, Sang Pencipta akan senantiasa memberikan berkah dan solusi di setiap tantangan yang akan dijumpai kedepannya.

2 thoughts on “Dari Berlayar, Kemudian Berlabuh Sebagai Wirausaha Toko Material Bangunan Dermawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *