MAMUJU – Akibat gempa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, umat Hindu yang berada di sana sebagian besar masih mengungsi di Pura Stana Dewata Mamuju.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang warga setempat, Ketut Kardika saat dihubungi Sabtu (16/1/2021) siang. Kardika menuturkan tak ada umat Hindu di Mamuju Kota yang meninggal dunia akibat gempa tersebut. Namun ada 6 orang yang mengalami luka ringan dan 3 luka berat.
Selain itu, 5 rumah umat Hindu juga rusak berat dan 9 rumah rusak ringan. Kardika menuturkan, Kamis (14/1/2021 sekitar pukul 14.45 Wita wilayah Mamuju Kota diguncang gempa berkekuatan 5.9 SR.
Kemudian, Jumat (15/1/2021) dinihari, gempa dengan kekuatan lebih besar kembali mengguncang Mamuju. Warga pun berhamburan keluar rumah karena panik untuk menyelamatkan diri.
“Subuh sekitar jam 2 ada gempa lagi dengan kekuatan yang lebih besar. Warga panik lalu menuju ke daerah yang agak tinggi karena takut tsunami, karena daerah kami ada di dekat pantai,” kata dia ketika dihubungi Tribun Bali dari Denpasar.
Hingga kini, menurut Kardika, sebanyak 15 KK umat Hindu di Mamuju Kota masih mengungsi di pura. Sementara untuk kondisi Pura Stana Dewata sendiri mengalami rusak ringan dimana ada lima palinggih yang mengalami kerusakan.
“Sampai kemarin ada dua tempat pengungsian, lalu PHDI Mamuju mengarahkan untuk mengungsi di pura semua karena lokasinya agak tinggi dan tidak jauh dari sana,” katanya.
Setelah kejadian gempa tersebut, listrik di daerah tersebut padam dan air pun tak mengalir. Karena keterbatasan bahan makanan dan listrik serta air, Kardika pun memutuskan untuk pulang ke daerahnya di Mamuju Tengah pada Jumat sore kemarin.
Secara umum, menurut Kardika, proses distribusi logistik saat ini ada sedikit kendala. Dimana di tengah jalan mobil pengangkut logistik dijarah. Menurutnya, hal ini dikarenakan distribusi bantuan yang belum merata dan stok makanan menipis.
Selain itu, saat ini PHDI dan Peradah di luar Mamuju seperti Palu dan Mamuju Tengah sudah mulai bergerak untuk membantu umat Hindu yang terdampak.
“Untuk di pura juga sudah ada relawan yang membawa genset dan bahan makanan, itu saudara kami yang letaknya tidak jauh dari Mamuju,” katanya.
Ia mengatakan, jumlah umat Hindu di Mamuju Kota sekitar 25 KK. Umat Hindu lainnya, Putu Arta mengatakan dirinya juga memilih pulang ke Mamuju Tengah. Ia yang berada sekitar 10 Km dari pusat gempa merasakan kepanikan saat ada guncangan gempa itu.
“Kami mengungsi naik ke gunung karena Kamis sore gempa pertama, terus ada imbauan dari BMKG yang mengatakan ada gempa susulan yang patut diwaspadai,” katanya.
Kepanikan itu semakin bertambah saat ada informasi jika akan ada gempa susulan yang berpotensi tsunami. Sehingga sampai saat ini masih banyak warga yang mengungsi di daerah yang agak tinggi. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul “Gempa Sulbar: Umat Hindu di Mamuju Kota Mengungsi di Pura Stana Dewata, 9 Orang Mengalami Luka”
Penulis: Putu Supartika
Editor: Widyartha Suryawan