Lebih dari 3 Dekade Eksistensi LPD Desa Adat Dausa Terbukti Menjadi Tonggak Perekonomian Desa yang Fundamental

Lebih dari 3 Dekade Eksistensi LPD Desa Adat Dausa Terbukti Menjadi Tonggak Perekonomian Desa yang Fundamental

Lembaga keuangan desa berperan penting dalam memberikan layanan dan manfaat keuangan kepada masyarakat luas. Lembaga-lembaga ini, juga dikenal sebagai lembaga keuangan mikro atau bank desa, didirikan untuk melayani kebutuhan keuangan masyarakat pedesaan.

Tujuan lembaga keuangan desa adalah untuk memberikan akses layanan keuangan seperti tabungan, kredit dan asuransi kepada individu dan usaha kecil di pedesaan. Lembaga ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan mempromosikan inklusi keuangan dan memberdayakan individu untuk memulai atau memperluas bisnis mereka.

Dengan motivasi untuk me-ngayah dan mengembangkan perekonomian desa tercinta, sosok putra daerah bernama I Gede Widana kemudian menjalankan amanah dari desa adat untuk turut serta berkontribusi menjalankan ‘LPD Desa Adat Dausa’ dengan sumber daya dan komitmen yang ia miliki.

Dalam menjalankan kinerjanya sebagai pemutar tongkat estafet kepemimpinan lembaga ini, langkah-langkah unifikasi yang dilakukan I Gede Widana terbukti menjadi kunci fundamental dalam memupuk rasa saling memiliki dari seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama membangun basis ekonomi mandiri dan kesejahteraan melalui LPD.

Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik

Alhasil, semangat optimisme yang dimilikinya itu menjadi kekuatan besar ‘LPD Desa Adat Dausa’ untuk bergerak maju dan kokoh meski dalam perjalanannya pasti ada saja berbagai rintangan dan tantangan yang harus ditaklukkan.

Namun bagi I Gede Widana, berbagai rintangan dan tantangan itulah yang membuat ‘LPD Desa Adat Dausa’ menjadi semakin dewasa menyikapi berbagai isu yang ada. Integritas itu pada akhirnya membuahkan hasil yang signifikan, sejalan dengan antusiasme masyarakat yang semakin tinggi.

Hingga saat ini dalam menjalankan programnya I Gede Widana pun semakin mendorong ‘LPD Desa Adat Dausa’ untuk lebih berfokus kepada pengembangan SDM dan UMKM, sehingga dapat terus menjadi lembaga penyokong kegiatan ekonomi masyarakat yang komprehensif dan kredibel.

Ditanya kunci suksesnya dalam mengembangkan lembaga keuangan milik desa ini, I Gede Widana meyakini bahwa fleksibelitas atau keluwesan dalam menjalankan tugas dan memahami lingkungan sosial masyarakat menjadi langkah penting dalam merancang program-program ‘LPD Desa Adat Dausa’ agar langkah-langkahnya selalu mengena dan dirasakan manfaatnya bagi krama.

Keberhasilan ‘LPD Desa Adat Dausa’ dalam membangun ekonomi kerakyatan dapat diukur dari peningkatan usaha yang semakin menggeliat di wilayahnya. Dengan demikian penduduk menjadi anggota, baik untuk menabung dan meminjam di LPD, sehingga lembaga ini pun secara organik dapat tumbuh bersirkulasi dan berperan serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi mandiri bersama.
Sukses dengan kinerja yang gemilang, perjalanan I Gede Widana tentulah tidak lepas dari berbagai penempaan yang membentuk karakter dan integritasnya.

Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia

I Gede Widana terlahir dari keluarga sederhana dan jauh dari kata mewah. Kedua orang tua tercinta berprofesi sebagai pedagang kecil yang harus mencukupi hajat hidup dan pendidikan anak-anaknya.

Dengan keadaan ekonomi yang serba pas-pasan, maka sedari kecil I Gede Widana pun telah dididik dan ditanamkan sikap mandiri. Namun sebagai anak yang ingin melaksanakan darmanya, ia pun tidak sungkan untuk turut serta membantu pergelutan ekonomi keluarganya.

Meski terus dibenturkan dengan pekerjaan yang berat sembari bersekolah, bagi I Gede Widana lembar kehidupan inilah yang membuatnya selalu gigih dalam memperjuangkan sesuatu, hingga jiwa berdikarinya pun terbentuk.

Suri tauladan kedua orang tuanya yang seperti tanpa lelah dalam mencukupi kebutuhan hidupnya itulah yang kemudian menjadi energi pendorong baginya untuk terus postif menjalani kehidupan.

Alhasil, mungkin proses penempaan kehidupan itulah yang telah mengajarkannya banyak hal, sehingga dapat berada di titik kehidupan dan karma yang ia jalankan saat ini.

Bagi I Gede Widana setiap manusia pasti selalu memiliki kesempatan untuk dapat menggapai apa yang diimpikan, namun hal itu haruslah dijalankan dengan ketekunan dan kegigihan dalam prosesnya, sehingga pembelajaran demi pembelajaran dari kondisi yang sulit, akan dapat terus memberikan kita banyak cara untuk mengatasinya.

Baca Juga : Menjalankan Dharma Sebagai Perbekel Desa Sedang: Pengembangan Potensi Desa Haruslah Disesuaikan dengan Urgensi Kebutuhan Masyarakat

Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas manusia, sehingga bekerja yang didasarkan pada nilai-nilai kejujuran menjadi suatu bentuk integritas dalam berbagai profesi yang dijalankan. Hal itu menjadi semacam sikap mental yang tegas pada diri, bahwa bekerja merupakan suatu amanah yang harus selaras dengan tujuan yang diharapkan.

Sama halnya dengan I Gede Widana yang menjalankan kinerjanya dengan niat tulus untuk membangun desa tanah kelahirannya.

Ia jadikan semua integritas dan kredibilitas yang ia miliki untuk meningkatkan produksi dan ekonomi masyarakat, dengan terjun langsung membangun lembaga keuangan desa sebagai pusat pelayanan perekonomian masyarakat diwilayahnya.

I Gede Widana bersama ‘LPD Desa Adat Dausa’ membuktikan bahwa lembaga keuangan yang dibentuk pada tahun 1991 ini dapat terus bergerak dinamis mempertahankan eksistensinya sebagai tonggak perekonomian dan pembangunan desa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *