Membangun dan Menjaga Kepercayaan Pelanggan

Membangun dan Menjaga Kepercayaan Pelanggan

I Ketut Sudarsana & Ni Made Lilik Ariani – UD. Budaya Indah

Dalam proses berjualan di usahanya, I Ketut Sudarsana tidak hanya sekadarnya saja. Ia ingin berinteraksi secara langsung dengan pengunjung, maupun pelanggan setia “UD. Budaya Indah”. Baginya, upaya tersebut untuk mengenal lebih dekat karakter konsumen dengan memberikan pelayanan yang senyaman mungkin. Gagasan membangun sebuah usaha, awalnya datang dari orangtua yang memiliki basic di bidang pertanian, Ketut Sudarsana sendiri hanya ikut membantu saat itu, karena masih mengambil kuliah S1 Ekonomi Manajemen di Universitas Warmadewa.

Sesudah tamat tahun 1992, keinginan Ketut Sudarsana untuk bekerja di pemerintahan, lebih besar dibandingkan membangun usaha, salah satunya ia sempat mengajukan lamaran kerja pada sebuah perusahaan di Denpasar. Namun setelah usaha orangtua yang berupa penyosohan gabah tidak ada regenerasi lagi dikarenakan orangtua Ketut Sudarsana sudah tua, akibat kerja maksimal yang tidak disambut dengan penghasilan yang seharusnya didapatkan, ia mencoba beralih menjadi wirausaha, atas dukungan orangtua.

Di atas tanah kepemilikan sendiri, beralamat di Jalan Raya Padang Luwih No.162 Kuta Utara, Badung, Ketut Sudarsana membangun toko bangunan “UD. Budaya Indah” yang luasnya masih 8m x 6m dengan model bangunan semi permanen. Keadaan lingkungan sekitar saat itu pun masih sepi, terlebih kehadiran Perumahan Dalung Permai.

Ketut Sudarsana yang dalam merintis usahanya, masih membeli perlengkapan toko bangunannya dengan mengecer. Ia membeli paku 1kg hingga 2kg, semen 5 hingga 10 sak dan cat bangunan, dengan budget 3 juta rupiah dari ayahnya, I Made Nakti Nuada. Setelah laku terjual, ia kemudian mengembalikan modal pemberian ayahnya tersebut.

Berjalan selama dua tahun, suami dari Ni Made Lilik Ariani ini, mulai berhadapan dengan sales-sales yang menawarkan berbagai varian produk untuk masuk ke tokonya, dengan pengawasan toko masih seorang diri, agar tidak menekan terlalu banyak cost. Seiring adaptasi pembacaan situasi di lingkungan sekitar, ia mulai menambah tenaga untuk meningkatkan potensi pasar.

Toko yang masih dalam proses perkembangan saat itu, semakin dipermudah dengan mendapat kepercayaan dari para sales, dengan pembayaran barang 2,5 sampai 3 bulan setelah pengambilan barang. Ketut Sudarsana pun merasakan jalannya semakin terbuka dalam proses memasarkan produknya, karena toko serupa di daerah tersebut, masih berjumlah dua toko.

Tahun 1995, kesuksesan mulai terpancar dari “UD. Budaya Indah”, di mana, Ketut Sudarsana mampu menambah dana untuk memperluas tokonya. Tahun 1996, ia kembali meminjam modal pada bank swasta, namun karena terjadinya krisis moneter menyebabkan ia terkena bunga pinjaman hingga 35%. Meski mendapatkan dampak dari peristiwa tersebut, ia berupaya untuk tetap memegang kepercayaan dari pihak bank, dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan.

Armada “UD. Budaya Indah” yang semakin lengkap, dengan menawarkan retail bahan bangunan seperti batako, batu bata, pasir, semen, keramik, pipa dan papan triplek, juga mulai bertindak sebagai supplier, dengan mengambil proyek-proyek sederhana dari rekan-rekan Ketut Sudarsana. Kepercayaan tersebut pun ia raih bukan dalam waktu yang singkat, namun harus ada “nikmat” dalam menjalaninya.

Membangun Kepercayaan Keluarga dan Lingkungan
Mendapat kepercayaan pihak bank yang sudah berperan penting dalam mengalokasikan dana yang diberikan, sudah menjadi komitmen awal pria asal Tibubeneng ini, sedari awal dalam merintis usahanya. Hingga usahanya telah berusia belasan tahun, tak pernah ada perubahan dalam komitmen tersebut, terlebih bagi para pelanggan yang masih setia hingga saat ini.

Membangun sebuah kepercayaan, bagi Ketut Sudarsana menjadi nilai mutlak dalam membangun bisnis. Dalam proses yang tidak instan, ia memulainya dari membangun kepercayaan keluarga, kemudian lingkungan. Pengalaman tersebut pun, secara tidak langsung membentuk harga diri yang positif daripada Ketut Sudarsana dalam kehidupan sehari-hari, baik bersosialisasi dengan masyarakat, maupun berinteraksi dengan pelanggan, guna menjaga kepercayaan bisnis “UD. Budaya Indah”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *