Pemuda Berdikari Sukses Membangun Klinik Fisioterapi Dengan Niat Membantu Masyarakat Hidup Sehat

Pemuda Berdikari Sukses Membangun Klinik Fisioterapi Dengan Niat Membantu Masyarakat Hidup Sehat

Kesuksesan dalam membangun sebuah bisnis baginya bukanlah hal yang instan, maka dari itu setelah menyelesaikan studi bidang ilmu fisioterapi, Dewa Dwi pun tidak ingin membuang waktunya dengan langsung merintis suatu bisnis yang berkaitan dengan profesi dan passion-nya.

Baginya, memulai terlebih dahulu merupakan pintu pembuka untuk menapaki tangga kesuksesan. Meskipun dalam berbisnis pasti ada-ada saja lika – liku yang mewarnai perjalanannya, nyatanya hal itu akan menjadi pelajaran dan bekal ilmu agar kedepannya dapat memperkuat strategi bisnis atau menciptakan ide-ide baru yang akan menguatkan visi dan misi bisnisnya. Mental dan karakter berdikari itulah yang membuat sosok pemuda 27 tahun ini terus gencar untuk berinovasi.

Sosok Dewa Dwi terlahir dari keluarga yang memang telah berkiprah di bidang ilmu kesehatan dan pendidikan. Ibunda merupakan seorang bidan dan ayahanda berprofesi sebagai dosen. Terlahir dari keluarga yang sangat menjunjung tingi nilai-nilai pendidikan nyatanya membentuk Dewa Dwi sedari kecil sudah dididik untuk berdemokrasi, disiplin menata pengendalian diri, dan konsisten dalam melakukan sesuatu.

Baca Juga: Doktor Medical Tourism Pertama di Bali: Menjadikan Bali dan Bali Royal Hospital Sebagai Destinasi Medical Tourism

Termasuk dalam hal mewujudkan impian dan masa depannya sendiri. Terbukti dengan didikan dan suri tauladan kedua orang tuanya, kini ia pun dapat memasuki fase lembar hidup yang sekarang ia jalani.
Namun jika berbicara penempaan sikap dan jiwa berdikari yang ia miliki. Dewa Dwi sebenarnya sedari kecil telah terbiasa untuk mandiri, meskipun dari segi finansial keluarganya termasuk berkecukupan.
Benar saja, sejak masih duduk di bangku SD ia telah mulai bekerja di sebuah pabrik industri genteng di kawasan tempat tinggalnya bersama keluarga dan saudaranya, dari pekerjaan itu ia telah dapat menghasilkan pundi – pundi rupiah sebagai tambahan untuk mencukupi hajat hidupnya. Walaupun dalam mengerjakan hal tersebut ia harus sembunyi-sembunyi karena orang tuanya tidak akan menyetujui pekerjaan yang dilakukannya.

Namun sebenarnya, komparasi antara perjalanan hidup bersosial dan suri tauladan orang tuanya inilah yang membuat pengalaman Dewa Dwi menjadi kompleks dan fundamental dalam membentuk karakter disiplin dan jiwa berdikarinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *