I Gusti Made Narmada mendirikan Koperasi Damar Cakti, bermula berangkat dari keresahan di komunitas tempat tinggal, dimana ingin dimudahkan melakukan peminjaman dana. Disarankan dari rekannya sekaligus penasehat dalam manajemen keuangan, Bapak I Gusti Adiputra yang bekerja di sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk mendirikan badan usaha koperasi. Setelah berembug dengan warga sekitar, di tahun 2009 dengan modal awal Rp. 25 juta, menjadi titik awal perintisan Koperasi Damar Cakti.
Seiring perjalanan koperasi yang berlokasi di Jl. Raya Kerobokan No.66, Kerobokan, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung ini, jumlah anggota sudah mampu meraup sebanyak 250 orang, tentu dibutuhkan modal yang semakin besar agar koperasi mampu terus bertumbuh. Masing-masing anggota kemudian dikenakan Simpanan Wajib, hingga terkumpul modal Rp. 120 juta. Kerja nyata untuk memproteksi para anggotanya tak sampai disana, Gusti Made Narmada dan rekan-rekan pengelola terus berjuang agar koperasi tetap tumbuh secara sehat dan menjadi salah satu komponen paling vital dalam menggerakan roda perkonomian desa maupun setiap anggotanya.

Baca Juga : ROM Physiotherapy Siap Mendorong Masyarakat Menyongsong Masa Depan dengan Aktivitas Hidup Sehat
Bila bukan dari Gusti Made Narmada sebagai pendiri Koperasi Damar Cakti yang meyakini koperasi akan terus bertumbuh dan bagaimana ia mampu merekrut anggota baru, kurang lebih ‘kasarnya’ seperti itu yang harus ditanam dalam dirinya sebagai Ketua Koperasi. Keyakinan tersebut pun mendasar, dari jumlah anggota yang dimiliki Koperasi Damar Cakti cukup banyak, kepercayaan dari pihak ketiga dan sebagian besar anggota merupakan pemilik UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Meski demikian, tak berarti Gusti Made Narmada cukup santai dalam menjalankan koperasi, ia juga kerap berhati-hati dalam pengeluaran kredit khususnya saat masa pandemi, memikirkan jangka panjangnya agar tetap eksis kembali untuk melayani para anggota itu sendiri.

Agar semakin progresif, Koperasi Damar Cakti juga melakukan peremajaan staf, pengurus maupun pengawas yang sudah selesai masa tugasnya. Terlebih dalam mensiasati tantangan pandemi ini, yang tak hanya mengganggu kesehatan tapi juga tatanan ekonomi. Gusti Made Narmada mengungkapkan, bersyukur memiliki staf yang handal sesuai porsi bidangnya masing – masing, terutama isu – isu kredit yang akhirnya bisa dituntaskan meski membutuhkan waktu yang tak singkat, dimana mengharuskan adanya kerjasama antara pemilik kredit dan petugas koperasi.
Baca Juga : Memaknai Kesederhanaan Dari Sosok Bersahaja Direktur PT. Angkasa Jaya

Tak salah jika Gusti Made Narmada dipercaya sebagai Ketua Koperasi Damar Cakti, selain ada garis karakter dari ayah yang pernah bertugas memimpin desa atau Perbekel, ia yang merupakan lulusan sarjana ekonomi akuntansi di salah satu universitas di Kota Malang, Gusti Made Narmada sudah pernah terjun langsung dan aktif bekerja di dunia perbankan. Diawali bekerja di salas satu bank swasta, namun suatu ketika bank tersebut mengalami kebangkrutan yang kemudian membuatnya pindah bekerja di Bank Pembangunan Daerah (BPD) selama 25 tahun di bagian kredit. Ia juga sempat dipindahkan ke BPD cabang Karangasem, untuk mengurus program kredit ternak tani yang difokuskan pada kelompok tani dan ternak di Desa Menanga, Karangasem.

Saat ini Koperasi Damar Cakti masih berorientasi pada lingkungan keluarga, namun tak menutup harapan bagi masyarakat yang tertarik dan menaruh kepercayaan untuk bergabung yang tentunya akan di terima dengan tangan terbuka. Esensinya koperasi itu usaha bersama yang berfungsi untuk memperbaiki perekonomian berdasarkan tolong-menolong, sesuai dengan pernyataan Bung Hatta. Harapan Narmada pun senada, ia menginginkan Koperasi Damar Cakti mampu menyatukan berbagai lapisan ekonomi masyarakat yang para anggotanya memiliki peran ganda yakni sebagai pelanggan dan pengelola, untuk saling mendukung mereka yang tengah membutuhkan dukungan ekonomi. Dengan upaya ini, Koperasi Damar Cakti akan memperkuat rasa kepemilikan bersama terhadap koperasi ini, untuk mewujudkan prioritas utama dari koperasi, yakni peningkatan taraf anggotanya, terutama sebagai mitra kerja UMKM.
