Jalan menuju kesuksesan akhirnya tidak melulu diukur karena telah meraih hasil yang besar. Akan tetapi, dinamika proses pun bakal menjadi bekal untuk terus tumbuh menentang arus yang lebih menantang ke depan. Hal itu telah dibuktikan oleh I Nyoman Arta, sosok inspiratif yang berhasil bangkitkan kembali lembaga keuangan desa di Desa Adat Tamblang.
Meraih kesuksesan adalah salah satu tujuan utama. Tetapi dalam proses meraih kesuksesan tidaklah semudah yang dibayangkan. Ada banyak faktor yang berpengaruh dalam proses meraih kesuksesan. Perlu diketahui bahwa kesuksesan tidak bisa diraih dengan instan, butuh perjuangan yang ekstra. Namun perjalanan I Nyoman Arta, akhirnya mampu membuktikan pemaknaan sukses yang sebenarnya adalah lebih luas dari mindset umum kebanyakan orang. Sukses bisa dikatakan jika kita memberikan manfaat pada diri sendiri dan orang lain atau lingkungan sekitar.
Dalam prosesnya, butuh modal untuk meraih kesuksesan. Modal tidak harus uang, melainkan ada modal lain yang perlu dipersiapkan. Salah satunya adalah kejujuran. Kejujuran menjadi modal utama dalam meraih kesuksesan. Dengan memiliki sifat jujur akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain sehingga menjadikan kita dipercaya oleh banyak orang. Zaman sekarang ini mencari orang jujur sudah sulit, banyak orang yang tidak bisa dipercaya apalagi masalah keuangan. Mungkin terselip pertanyaan di benak anda kenapa sukses membutuhkan kejujuran?, jawabannya karena kejujuran menjadi pondasi kesuksesan dalam berbisnis, jika pondasi ini saja tidak kuat maka bangunannya akan runtuh.

Sifat itu lah yang akhirnya menghantarkan I Nyoman Arta mendapatkan tempat di tengah lingkup sosialnya hingga dipercaya untuk mengemban tugas sebagai pimpinan atau pamucuk LPD Desa Adat Tamblang sejak tahun 2021.
Baca Juga : Tekun Menjadi Modal Berharga Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik dari Sosok Owner UD. Bumi Lestari
Tentu kepercayaan itu sebagai sesuatu hal yang istimewa, karena kehadiran pria kelahiran Tamblang, 29 April 1663 ini menjadi angin segar untuk kembali membangun lembaga keuangan desa dari mimpi buruk. Sebab sebelumnya, ada suatu permasalahan yang berdampak buruk pada perjalanan LPD.
Nyoman Arta menjelaskan bahwa menangani kondisi yang di alami LPD Desa Adat Tamblang ketika itu cukup memiliki tantangan, sebab ia mesti meraba kembali berkas serta hal lain yang berurusan dengan keanggotaan atau pun mitra yang telah berkerjasama dengan LPD Desa Adat Tamblang. “Permasalahan itu tidak membuat dana dari nasabah tercecer, semuanya lengkap. Cuman karena dana desa dipakai untuk menalangi itu. Dalam artian dengan modal dana pihak ketiga baik dari desa atau siapapun berupa deposito, tujuannya agar desa ini saya dorong ke arah yang lebih baik. Sehingga, LPD ini bisa berjalan jadinya,” jelas Nyoman Arta.
Tentunya upaya-upaya, strategi serta usahanya itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Bermodal kejujuran selama pengelolaan dengan dukungan niat yang besar, tentu kian menguatkan Nyoman Arta untuk terus bergerak memperkokoh fondasi lembaga. Tidak hanya di bidang modal dan menata kembali keuangannya, namun juga dari segi relasi antar pengurus, badan pengawas, stakeholder dan seluruh masyarakat di Desa Adat Tamblang, turut menjadi bagian dari kerja kerasnya. Suami dari pasangan Luh Laharsi ini memiliki konsep etos kerja yang berbeda dari kebanyakan orang. Bagi Nyoman Arta, pentingnya membangun semangat kerja bersama, membangun kedekatan yang baik kepada krama atau masyarakat serta pengurus ataupun pihak lain adalah suatu kewajiban dan hal yang penting untuk membangun budaya gotong-royong dan solidaritas.

Sebuah fondasi yang akhirnya menjadi alasan mendasar bagi ayah dari tiga anak ini untuk bersedia pasang badan mengemban amanah yang diberikan oleh krama untuk dirinya. Bahkan sekalipun latar pendidikan Nyoman Arta sebagai sarjana keguruan yang tidak sejalan dengan tugas yang saat ini ia emban. Segala hal yang tentu tidak mungkin, sebab ia menjawab dengan beragam pengalamannya sebagai pengusaha yang kualitasnya mentereng. Nyoman Arta dikenal sukses dengan pengembangan usaha di bidang jasa jual-beli kendaraan motor dan mobil. Tidak hanya itu, bisnis di bidang aset tanah pun turut menambah pengalaman kerja dan tentu membantu memperbaiki kondisi ekonomi Nyoman Arta di usia muda.
Kemampuan mengelola manajemen keuangan, tertib dan jeli dalam dunia kerja di sebuah perusahaan, tentu tidak serta merta ia dapatkan begitu saja. Kesuksesannya itu ditempa oleh pola didik dari kedua orang tua yaitu Nyoman Arta, Jero Mangku Made Dadi (alm) dan Jero Mangku Ni Made Srimandi (alm). Terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, nyatanya membuat Nyoman Arta terlihat mandiri untuk menjalani kehidupan. Terlebih, ia dituntut untuk bisa memberikan contoh atau teladan kepada 4 adik-adiknya. “Saya ingat betul, biasanya saat libur kuliah, saya selalu ikut bapak untuk bekerja. Jadi saat ada proyek, selalu saya ikut. Hasil dari kerja itu saya gunakan untuk melanjutkan biaya kuliah. Jadi kerja menjadi buruh kasar, seperti pasang kusen sudah biasa, pasang bata juga sudah biasa,” ungkap Nyoman Arta.
Baca Juga : UD. Bhuana Rahayu Bangunan Petik Hasil Masimal dengan Bermodal Kepercayaan dan Pengalaman

Nyoman Arta yang kini berusia 60 tahun ini tidak menapik bahwa, kehangatan dalam lingkup keluarganya, perhatian, kebersamaan dan cinta, turut menjadi pelengkap untuk mendukung tumbuh kembangnya. Bahkan di dunia pendidikan, Nyoman Arta terus di dorong untuk bisa menyelesaikan sekolah hingga perguruan tinggi. “Jujur, saya lebih dekat secara emosional dengan sosok ibu. Baginya ibu banyak berjuang di tengah ketidakmampuan secara ekonomi. Tidak hanya itu, ibu memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya dengan begitu sabar dan tulus, mengenalkan kepada kami tentang cinta kasih khusus terhadap keluarga-keluarganya. Kami diajarkan harus saling bantu kepada sesama saudara dan keluarga. Dan yang selalu saya ingat dari pesan ibu itu, kalau dipercaya sama orang harus jujur dan lurus , tidak usah aneh-aneh saat bekerja,” kenang Nyoman Arta yang mengaku bahwa pesan semangat itu yang terus ia pakai selama menjalani kehidupan.
Dengan semua pencapaian yang Nyoman Arta raih sampai saat ini termasuk dalam memimpin LPD Desa Adat Tamblang, juga berkat dukungan dan doa tulus dari keluarga kecil Nyoman Arta, tak lain ialah anak-anaknya dan sang istri yang selalu setia menemani lika-liku hidup Nyoman Arta.
Sebagai seorang pengelola LPD yang sempat jatuh tersandung permasalahan, Nyoman Arta selalu menerapkan sistem kerja kekeluargaan yang tidak meninggalkan sikap profesional. “Dalam sebuah kepemimpinan, memang ada suara-suara yang tidak pantas dari sebagian orang dan disisi lain ada juga yang memuji. Untuk itu saya senantiasa mengajak teman-teman untuk berdisiplin, semangat dan mempunyai etos kerja. Bahwa, formalitas saja saya sebagai pemimpin, kita semua adalah sama dalam satu kelompok atau keluarga,” aku Nyoman Arta. Kehidupan yang tidak mudah saat hidup menjadikan dasar untuk saling bantu, bahu-membahu membangun lembaga dan orang-orang yang bekerja di dalamnya. “Sehingga dengan begitu, motivasinya bukan kekuasaan, tapi kebersamaan,” kata Nyoman Arta dengan rendah hati.

Ditengah LPD yang sedang tidak baik-baik saja, Nyoman Arta dengan ketulusan dan keikhlasan membangun kembali lembaga ini secara konsisten sehingga bisa berkembang sampai hari ini. Ia mengaku, sejak tahun 2021 ia telah mendapat sertifikasi untuk memimpin sebuah LPD sebagai bukti keseriusannya untuk belajar mengembangkan sumber daya demi membangun lembaga keuangan yang ia pimpin. Sehingga, ketika Nyoman Arta dipercaya oleh masyarakat, sistem baru mulai ia terapkan. “Di tahun 2021 saya sudah punya laba sekitar 100 juta. Ada regulasi disitu, 10 % – 20 % disetor ke dana pembangunan desa adat, terus yang 5% untuk dana sosial. Nah sisanya kembali ke modal LPD. Terus berjalan seperti itu. Pada tahun 2022 naik lagi sekitar 200 juta. Kembali lagi regulasi itu berjalan lagi. Lalu di tahun 2023, awal Januari meningkat lagi sekitar 251 juta. Berarti dari rentang 2021 sampai 2023 dana pembangunan hampir 120 juta sekian,” tuturnya.
Pencapaian yang tentu signifikan itu lah yang akhirnya mampu mengembalikan rasa percaya kehadapan publik. Nyoman Arta pun berharap, sistem kerja yang tengah ia jalani itu mampu menghantarkan LPD Desa Adat Tamblang terus berkembang dan berdampak baik bagi masyarakat. “Harapan saya tentunya, mudah-mudahan lembaga ini terus berkembang dan memberikan dampak yang baik kepada Masyarakat,” tutup Nyoman Arta.