Mengembangkan rencana bisnis dan anggaran yang komprehensif adalah strategi penting untuk membangun bisnis yang sukses. Rencana bisnis yang dibuat dengan baik harus mencakup analisis pasar yang terperinci, serta deskripsi yang jelas tentang produk dan layanan yang ditawarkan.
Dengan memahami persaingan dan mengidentifikasi kesenjangan di pasar, seorang pengusaha dapat mengembangkan strategi pemasaran produk yang efektif. Selain itu, melakukan riset di pasar dapat membantu menginformasikan strategi penetapan harga dan mengidentifikasi saluran penjualan potensial.
Hal itu jugalah yang terus disiasati oleh sosok pengusaha bernama I Made Mulyadi yang sukses dinamis menjalankan toko sarana pertanian bernama ‘UD. Botani’.
Tanggung jawab besar tentu dirasakan oleh I Made Mulyadi yang saat ini meneruskan bisnis milik orang tuanya. Namun dengan kemauan yang keras untuk belajar, ia pun mampu untuk berinovasi di pergelutan bisnis penjualan sarana pertanian yang telah di mulai oleh ayahanda tercinta sejak tahun 1984.
Pepatah yang mengatakan bahwa ‘Mempertahankan lebih sulit dari pada mendapatkan’ memang terbilang tepat untuk menggambarkan apa yang dirasakan sosok I Made Mulyadi. Betapa tidak, tanggung jawab untuk menjaga pelanggan lama orangtuanya agar tetap setia pada produknya adalah salah satu dari sekian tantangan yang harus dihadapinya dalam persaingan ketat penjualan produk di era digital saat ini.
Hal itu juga berarti ia harus tetap bisa menjaga ritme kinerja yang stabil dan meng-convert bisnis yang telah dipercayakan dengan menjadi pemimpin yang bisa memberikan suatu tampilan dan visi berbeda, namun tetap memberikan kenyamanan para pelanggan yang sejak dulu telah menjadi komoditasnya.
Maraknya bisnis di bidang pertanian saat ini membuat banyak toko-toko serupa menjamur di segala tempat. Memulai usaha toko sarana pertanian memang banyak di lirik banyak kalangan sehingga persaingan dalam bisnis ini menjadi cukup tinggi.
Namun bagi I Made Mulyadi hal itu tidaklah menjadi masalah ketika kita dapat memberi pelayanan prima kepada setiap konsumen dan dapat mendistribusikan barang pesanan tepat waktu. Memanfaatkan media digital yang ada juga merupakan gambaran sederhana bagaimana seorang pebisnis harus dapat terus beradaptasi dengan perkembangan yang ada.
Dalam hal ini konsultasi menjadi faktor fundamental dalam menjalankan bisnisnya, I Made Mulyadi selalu terbuka jika para pelanggan ingin berkonsultasi tentang produk-produk miliknya, sehingga para pelanggan pun kemudian dapat benar-benar memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal inilah yang kemudian menjadikan toko miliknya dapat terus terikat secara emosional dengan para pelanggan, sehingga jaringannya pun dapat terus meluas secara organik.
Kunci sukses yang selama ini dipegang oleh I Made Mulyadi dalam menjalankan usahanya ialah jangan mudah putus asa, selalu ingin belajar dan konsisten dengan jalur yang ditekuni, dan yang terakhir baginya bisnis ini adalah sebagai wujud baktinya terhadap sosok almarhum ayahanda yang menjadi pondasi awal ‘UD. Botani’ berjalan, sosok ayahanda jugalah yang menjadi suri tauladan dan selalu memotivasi dirinya dalam menggerakkan bisnis ini.
Baca Juga : Tekun Menjadi Modal Berharga Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik dari Sosok Owner UD. Bumi Lestari
Hingga kini ‘UD. Botani’ terus menyediakan produk – produk berkualitas untuk semua kebutuhan pertanian. Dengan pengalaman yang tak kurang dari 3 dekade, turun-temurun melintasi generasi, maka konsentrasi pada kualitas produk merupakan prioritas yang selalu di pegang teguh di setiap sentuhannya, serta pelayanan pun akan didapat dari tangan – tangan terampil dan profesional di bidangnya.
Dalam dunia bisnis, ada istilah product life cycle. Yang berarti setiap produk mempunyai masa puncak dan masa tenggelam. Oleh karena itu, inovasi menjadi hal yang terus digali I Made Mulyadi dalam menciptakan ide – ide baru untuk mempromosikan bisnisnya, sehingga ketika arus persaingan bisnis semakin deras, ia tetap bisa bersaing di pasarnya dari waktu ke waktu.
Berbicara penempaan hidup yang membentuk karakter kepemimpinan I Made Mulyadi dalam menahkodai bisnisnya saat ini, maka erat kaitannya dengan latar belakang dan kehidupan masa kecil yang ia jalankan.
Sosok I Made Mulyadi merupakan putra daerah yang terlahir di tengah keluarga sederhana, kedua orangtuanya berprofesi sebagai petani yang harus mencukupi hajat hidup dan pendidikannya.
Sadar akan keadaan ekonomi keluarganya yang tidak begitu baik, maka sebagai anak laki-laki yang ingin melaksanakan darmanya, I Made Mulyadi pun sedari kecil sudah turut bekerja membantu pergulatan ekonomi keluarganya. Biasanya ia turut bekerja membantu orang tua, mulai dari pekerjaan menyabit di sawah hingga membantu menggarap lahan pertanian.
Baca Juga : Entrepreneur Muda yang Berperan Mempromosikan Gaya Hidup Sehat Melalui Klinik “Fisioterapi Astina”
Dibesarkan oleh suri tauladan sosok orang tua yang bersahaja dan pekerja keras, menjadikan setiap momen kehidupan I Made Mulyadi tetap mendapatkan momen-momen indah yang penuh keceriaan, kehangatan dan kasih sayang.
Hal itu jugalah yang membangun kedekatannya dengan sosok orang tua, yang pada akhirnya rasa kasih dan sayang itu menjadi energi pendorong baginya untuk selalu berbuat baik dalam menjalankan sendi-sendi kehidupan.
Alhasil nilai-nilai kedisiplinan yang tersanding dengan semangat kegigihan itu tanpa sadar membentuk konsistensi dan integritasnya dalam menjalankan setiap pekerjaan yang diamanahkan kepadanya.
Hidup merupakan sebuah misteri yang tidak dapat kita duga-duga akan seperti apa dan bagaimana akhirnya. Pada dasarnya hidup adalah sebuah rahasia, begitu pula dengan doa. Maka sebagai seorang insan I Made Mulyadi meyakini bahwa lika-liku perjalanannya hingga sampai di titik kehidupan saat ini tidaklah lepas dari campur tangan Tuhan yang melapangkan setapak demi setapak jalan yang dilewatinya.
Ia pun meyakini bahwa apapun pekerjaannya jika kita lakukan dengan bersungguh – sungguh akan membuahkan hasil yang baik, tapi tidak perlu juga memaksakan untuk hasil yang besar, karena semua yang dikerjakan bukan hanya soal perkara materi, melainkan juga berkah dan pengetahuan.