Kemauan untuk belajar adalah prinsip penting dalam mencapai kesuksesan, karena hal itu mengarah pada pertumbuhan dan perkembangan pribadi. Ketika individu memiliki pola pikir yang terbuka, maka mereka cenderung mencari pengalaman baru, menantang diri sendiri, dan mengeksplorasi perspektif baru.
Pembelajaran dan adaptasi yang berkelanjutan sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang. Dunia terus berubah dan individu yang mau belajar akan lebih siap untuk beradaptasi terhadap perubahan ini dan berkembang di lingkungan baru.
Pada kenyataannya, sikap mau belajar itulah yang kemudian dapat menghantarkan sosok putra daerah bernama I Made Sugiarta sukses menaungi koperasi bernama KSU Harta Semeton Asih. Meskipun latar belakangnya dahulu bekerja di sektor farmasi yang jauh dari dunia perbankan, namun ia menjalankan amanah masyarakat yang menunjuknya secara musyawarah untuk memimpin ‘KSU Harta Semeton Asih’ yang baru berjalan.
Amanah itu pun diperjuangan oleh I Made Sugiarta dengan bersungguh-sungguh. Ia pun mengikuti berbagai diklat dan pelatihan untuk mendapatkan bekal ilmu dalam pengorganisiran koperasi yang dijalankan. Dalam hal ini sosok badan pengawas bernama I Wayan Ardana, S.H menjadi bagian fundamental yang membimbing I Made Sugiarta menjalankan koperasi ini sedari awal pengoperasiannya.
Karena berbeda dengan I Made Sugiarta, sosok pengawas I Wayan Ardana telah memiliki pengalaman dalam dunia perbankan dengan latar belakangnya dahulu sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gianyar, saat ini aktif sebagai Pembina Dekopinda Gianyar, Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Kabupaten Gianyar dan juga aktif dalam kepengurusan beberapa lembaga koperasi lain di kabupaten Gianyar.
Baca Juga : Pelayanan Internasional Dengan Improve Skill Para Generasi di Ranah Kesehatan
Bersama dengan sosok badan pengawas I Wayan Ardana, ‘KSU Harta Semeton Asih’ terus menggalakkan kerjasama yang kuat antara lembaga, anggota dan juga jajaran pemerintah desa, hal itu kemudian dapat memperkuat sinergitas dan menjadikan lembaga koperasi yang dijalankan semakin kokoh dan dapat melalui segala tantangan yang ada. Peran dari salah satu sosok yang tak kalah penting dalam pendirian lembaga keuangan ini ialah Ida Pandita Mpu Trijaya Kusuma Nanda, yang pada saat itu beliau mempunyai ide dan keinginan untuk membantu masyarakat dari sisi pendanaan, terutama untuk umat yang hendak ber-yadnya, salah satunya upacara Ngaben.
Sinergitas multilini inilah yang kemudian menjadikan pengorganisiran ‘KSU Harta Semeton Asih’ menjadi solid dan dapat mewujudkan berbagai programnya yang mengena sesuai dengan urgensi masyarakat hingga dapat mempertahankan eksistensinya sebagai tonggak penstabil perekonomian desa dan menyokong berbagai kebutuhan sosial dan spiritual masyarakatnya.
Karena sudah menjadi fitrah lembaga koperasi yang sangat lekat dengan nilai-nilai sosial perkembangannya beriringan dengan sendi – sendi kehidupan masyarakatnya.
Lewat tangan dingin I Made Sugiarta & I Wayan Ardana ‘KSU Harta Semeton Asih’ terus menggalakkan dana-dana sosial bagi anggota dan masyarakat di wilayahnya terlebih untuk dana kedukaan, sehingga memang pertumbuhan lembaga ini tidak luput dari tujuan pendiriannya dan harapannya memang semua programnya dapat selalu mengena dan dirasakan langsung manfaatnya bagi masyarakat itu sendiri.
Perlahan namun pasti, program demi program koperasi ini pun dapat berjalan dengan langkah-langkah dinamis yang mengutamakan pelayanan kepada anggota. Hal itu terus menjadi fokus I Made Sugiarta dalam menjalankan kinerjanya hingga saat ini.
Maka tak ayal jika ‘KSU Harta Semeton Asih’ kini dapat meningkatkan antusiasme masyarakat menjadi semakin terkonsolidasi. Hal itu terbukti menjadi senjata efektif yang memupuk apresiasi dan kesadaran masyarakat untuk dapat tumbuh bersama membangun lembaga koperasi ini dengan rasa saling memiliki.
Dalam menjalankan amanahnya sebagai pimpinan lembaga keuangan desa, I Made Sugiarta pun senantiasa untuk menjamin suatu perkembangan lembaga agar selalu selaras dengan nlai-nilai luhur dan kebudayaan di wilayahnya.
I Made Sugiarta merupakan putra daerah yang lahir dan tumbuh di lingkungan keluarga sederhana. Ayahanda berprofesi sebagai guru yang harus mencukupi hajat hidup dan pendidikan ketiga anaknya.
Dengan keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan, membuat I Made Sugiarta tumbuh menjadi anak yang mandiri sejak dini. Sedari SD ia telah turut membantu perekonomian keluarganya dengan berdagang es keliling. Semua itu ia lakukan agar ia dapat terus bersekolah.
Baca Juga : Kegigihan Seorang Dokter Dalam Profesionalisme Kerja dan Kembangkan Kreatifitas Dalam Wirausaha
Meski harus dihadapankan dengan kehidupan yang berat, baginya hal itu merupakan perjalanan kehidupan penuh pelajaran yang membentuk pribadinya terus positif menjalani kehidupan.
Pekerjaan apapun ia lakukan tanpa ada rasa malu atau gengsi, mulai dari berdagang es, hingga menjadi buruh kasar harian sebagai tenaga cuci mobil. Rutinitas itu ia lakukan hingga ia dapat menamatkan pendidikan formalnya.
Mungkin lembar kehidupan itulah yang memupuk jiwa berdikari dan kemandirian I Made Sugiarta, hingga ia tumbuh menjadi sosok yang mempunyai integritas tinggi dalam memperjuangkan sesuatu.
Semangat kemandirian adalah satu aspek yang sangat penting bagi individu. Individu yang memilki kemandirian tinggi relatif mampu menghadapi segala permasalahan, karena individu yang mandiri sejatinya selalu berusaha menghadapi dan memecahkan masalah yang ada dengan tidak terlalu bergantung pada orang lain.
Sikap itu juga yang memberikan esensi kuat bagi sosok I Made Sugiarta dalam menjalankan amanah yang diberikan masyarakat kepadanya sebagai pimpinan lembaga koperasi bernama ‘KSU Harta Semeton Asih’.
Sampai saat ini, I Made Sugiarta melaksanakan dharmanya untuk mengabdikan diri membangun desa tercinta melalui ‘KSU Harta Semeton Asih’ dengan landasan nilai-nilai swadaya yang mengarah kepada kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Sesuai nama dan doa bersama ‘KSU Harta Semeton Asih’ harapannya akan terus menjadi harta semeton yang berjalan dengan asas kasih sayang dan kekeluargaan.