Jasa lembaga keuangan desa seperti koperasi sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Sebagai penyedia mekanisme intermediasi keuangan dan tabungan, peran lembaga keuangan koperasi memang dinilai paling esensial dalam membangun sendi-sendi perekonomian di suatu wilayah, salah satunya KSU Sentana Artha yang terletak di Denpasar ini.
Koperasi selama ini memang berkontribusi meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara akan meningkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.
Berawal dari niat tulus untuk membangun dan menggejolakkan perekonomian di wilayah sekitarnya, sosok putra daerah bernama I Ketut Sudirta pun kemudian mulai terjun mengorganisir merintis suatu lembaga keuangan yang telah dimulai pada tahun 1990an awal, pada saat itu lembaga keuangan ini masih berwujud lembaga pra-koperasi yang hadir ditengah masyarakat dengan mengurgensikan program dan pelayanan yang dapat membantu roda perekonomian desa terus bergerak.
Baca Juga : ROM Physiotherapy Siap Mendorong Masyarakat Menyongsong Masa Depan dengan Aktivitas Hidup Sehat
Alhasil, hal itulah yang menjadi landasan pokok sosok I Ketut Sudirta dalam menjalankan laju lembaga koperasi bernama ‘KSU Sentana Artha’ yang hingga saat ini telah resmi berbadan hukum dan eksis ditengah masyarakat sebagai tonggak penyokong peningkatan aktivitas perekonomian dan UMKM di wilayahnya.
Tak kurang dari tiga dekade lembaga ini terus bergerak dinamis mengimbangi arus revolusi industri dan transisi era konvensional menuju digital. Dengan dedikasi tinggi, maka sebuah kredibilitas pun terbentuk, kredibilitas I Ketut Sudirta dalam mengelola lembaga ini pun sudah tidak diragukan lagi.
Terbukti ditangannya ‘KSU Sentana Artha’ kini terus bergerak progresif mewujudkan sistem pelayanan dan program yang menyokong kebutuhan sarana dan prasarana bagi nasabah dan anggota di wilayahnya, agar sirkulasi ekonomi dapat terus digencarkan dengan optimal.
Tentu saja di masa awal lembaga keuangan dibentuk banyak hal yang menjadi tantangan bagi I Ketut Sudirta, salah satunya adalah mensosialisasikan kembali program-program koperasi secara masif agar dapat meningkatkan lagi animo masyarakat untuk tergabung membangun perekonomian mandiri melalui koperasi.