Dedikasi membangun lembaga keuangan desa seringkali dilatarbelakangi oleh semangat dan inspirasi yang kuat untuk melayani masyarakat. Individu yang mengabdikan diri untuk tujuan ini didorong oleh keinginan untuk mengangkat dan memberdayakan sesama penduduk desa. Mereka percaya pada potensi komunitas mereka dan terinspirasi untuk menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan.
Motivasi ini berasal dari keyakinan yang mengakar pada kekuatan inklusi keuangan dan dampak positifnya terhadap individu dan masyarakat secara keseluruhan. Individu-individu ini memiliki visi untuk masa depan yang lebih baik dan berkomitmen untuk mewujudkannya melalui lembaga keuangan desa.
Hal itu jugalah yang melatarbelakangi sosok putra daerah pimpinan ‘LPD Desa Adat Aan’ bernama I Wayan Punia Astawa yang menjadi bagian fundamental dalam menumbuh kembangkan lembaga keuangan desa ini, berbekal niat baik dan kegigihannya yang berorentasi untuk menguatkan perekonomian masyarakat desa.
Kini lewat tangan dinginnya ‘LPD Desa Adat Aan’ dapat semakin tangguh, dan terus bergerak dinamis walau diterpa masa pandemi yang berat di warsa terakhir. Pembenahan dari segi pelayanan, hingga program-program yang dapat membantu meringankan masyarakat yang terkena dampak pandemi juga terus digalakkan.
Baca Juga : Entrepreneur Muda yang Berperan Mempromosikan Gaya Hidup Sehat Melalui Klinik “Fisioterapi Astina”
Alhasil, hingga kini ‘LPD Desa Adat Aan’ terbukti dapat menjadi garda depan yang mendukung pembangunan ekonomi perdesaan dan krama di wilayahnya, sesuai dengan tujuan awal lembaga LPD ini dibentuk.
Sosok I Wayan Punia Astawa terjun langsung mengorganisir lembaga LPD ini di masa awal lembaga ini terbentuk, tepatnya saat LPD ini masih berumur 5 tahun. Ia yang kala itu baru menamatkan pendidikan SMA nya kemudian di panggil langsung menerima mandat dari bendesa untuk me-ngayah menjalankan lembaga LPD yang baru menggeliat.
Tentu saja di masa awal menjalankan lembaga, banyak hal yang menjadi tantangan dan harus ditaklukkan, terlebih bagi I Wayan Punia Astawa yang pada saat itu mengawali karirnya sebagai petugas lapangan. Hal yang paling utama adalah mengenai sosialisasi kepada masyarakat terkait fungsi dan tujuan LPD yang dijalankan.
Perlahan komunikasi dan silahturahmi yang dijalankannya secara masif dapat menggiring animo dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga. Integritas dan kredibilitasnya saat mengembangkan LPD ini pun kemudian menghasilkan sebuah amanah dari krama yang menunjuknya untuk memutar tongkat estafet kepemimpinan lembaga ini pada tahun 1994.
Menjalankan amanah untuk langsung memimpin lembaga keuangan ini memberikan I Wayan Punia Astawa banyak pelajaran menyangkut industri perbankan dan simpan pinjam. Sehingga momen ini menjadi titik balik kehidupannya, yang menempa pribadinya menjadi sosok yang mempunyai tujuan pasti.
Karena mengelola LPD baginya bukan menyangkut keuntungan individu, namun keguyuban untuk dapat maju bersama. Hal tersebut menjadi mindset dan juga visi bagi I Wayan Punia Astawa dalam menjalankan kinerjanya, sehinggga sikap disiplin dan integritas pun dapat terbentuk.
Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik
29 tahun dapat terus kokoh menahkodai jalannya ‘LPD Desa Adat Aan’, dalam hal ini I Wayan Punia Astawa meyakini bahwa peran tokoh masyarakat memang sangat penting dalam membantu melakukan langkah unifikasi, agar hubungan emosional dapat terjalin dengan ikatan kekeluargaan.
Sehingga dengan itu lembaga pun dapat terus memantau kebutuhan apa yang menjadi urgensi krama untuk dapat bersinergi dengan lembaga.
Langkah taktikal itu nyatanya sangat vital dan membawa dampak positif yang menuntun program-program yang di tengahkan ‘LPD Desa Adat Aan’ dapat mengena dan dirasakan langsung manfaatnya bagi krama dan para anggota.
Wujud kerja nyata itulah yang menjadikan animo masyarakat kini kian menggeliat, seiring dengan pertumbuhan aset lembaga dan gejolak perekonomian mandiri masyarakat yang melesat signifikan dari tahun ke tahun.
Berbicara tentang kunci suksesnya, I Wayan Punia Astawa meyakini bahwa sikap transparansi dan kejujuran merupakan faktor utama yang membuka berbagai pintu gerbang kesempatan baginya hingga sampai di lembar kehidupan yang saat ini ia jalankan.
Hal ini memang sangat relevan, apalagi saat menjalankan suatu pekerjaan, karena individu yang memiliki kejujuran akan bertanggung jawab terhadap diri sendiri selalu memenuhi janji dan memegang teguh komitmen.
Terbukti, hingga kini ditangannya ‘LPD Desa Adat Aan’ dapat terus eksis memfasilitasi kebutuhan pelayanan simpan pinjam dan perkreditan untuk menumbuh kembangkan basis perekonomian mandiri masyarakat, juga untuk mendorong terpenuhnya sarana dan prasarana yang dapat membantu mengoptimalkan sumber daya masyarakat desa.
Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia
Karena menurut I Wayan Punia Astawa, pembenahan dan program-program yang dijalankan ‘LPD Desa Adat Aan’ harus lah sesuai dan sejalan dengan kondisi sumber daya masyarakat yang ada, sehingga dengan itu program yang dijalankan akan fokus dalam mendorong segala potensi desa dan dirasakan manfaatnya dengan optimal.
Dengan mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai wirausaha, maka hingga saat ini I Wayan Punia Astawa masih memfokuskan arah kebijakannya kepada sarana di sektor usaha – usaha masyarakat yang semakin menggeliat dan kian bermunculan.
Sukses dengan kinerja yang gemilang, perjalanan I Wayan Punia Astawa tentulah tidak lepas dari berbagai penempaan yang membentuk karakter dan integritasnya.
I Wayan Punia Astawa merupakan putra daerah yang lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang amat sederhana. Ayah dan ibunya berprofesi sebagai petani penggarap yang harus mencukupi hajat hidup dan pendidikan ke delapan anaknya.
Dengan keadaan ekonomi yang sulit, maka sedari kecil I Wayan Punia Astawa pun telah terbiasa membantu pergulatan ekonomi keluarga dengan membantu orang tuanya bertani dan berladang. Sehingga aktivitas itu pun telah lekat dan menjadi kegiatannya sehari-hari.
Meski terus dibenturkan dengan pekerjaan yang berat sembari bersekolah, bagi I Wayan Punia Astawa lembar kehidupan inilah yang membuatnya selalu gigih dalam memperjuangkan sesuatu, hingga jiwa berdikarinya pun terbentuk.
Suri tauladan kedua orang tuanya yang seperti tanpa lelah dalam mencukupi kebutuhan hidupnya dan saudara-saudarinya itulah yang kemudian menjadi energi pendorong baginya untuk terus postif menjalani kehidupan.
Alhasil, proses penempaan kehidupan itulah yang telah mengajarkannya banyak hal, sehingga dapat berada di titik kehidupan saat ini.
Baginya setiap manusia pasti selalu memiliki kesempatan untuk dapat menggapai apa yang diimpikan, namun hal itu haruslah dijalankan dengan ketekunan dan kegigihan dalam prosesnya, sehingga pembelajaran demi pembelajaran dari kondisi yang sulit, akan dapat terus memberikan kita banyak cara untuk mengatasinya.
LPD Desa Adat Aan ditangannya terus berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat dengan mendukung proyek infrastruktur dan inisiatif lainnya. Perjalanan dan pengembangan lembaga ini pada akhirnya memupuk rasa persatuan dan tanggung jawab bersama, karena penduduk desa bersatu untuk membangun komunitas yang lebih kuat dan tangguh.