Optimis Terus Menanam Bibit Kebaikan di Tengah Krisis Pandemi

Optimis Terus Menanam Bibit Kebaikan di Tengah Krisis Pandemi

Menanam bibit kebaikan sudah menjadi bagian dari pendidikan dalam keluarga yang diterima oleh Ni Made Saridewi sejak kecilnya dari ayah yang merupakan petani sekaligus nelayan dan ibu sebagai tukang jahit. Tak hanya di masa kecilnya, kasih sayang tersebut pun tak berhenti ia rasakan saat telah berkeluarga dan memotivasinya untuk menjadi wanita yang tangguh dan berani mengambil resiko, khususnya dalam perjalanan karirnya. Atas apapun yang menjadi pilihan hidupnya, semuanya serta merta demi menyalurkan kebaikan yang tak hanya berhenti di tangannya saja.

Hidup di tengah kondisi lingkungan tempat kelahirannya di Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem yang saat itu masih membatasi ruang geraknya, Ni Made Saridewi saat remajanya, sempat tanpa izin orangtua nekat ke Denpasar, untuk melanjutkan kuliah. Tak hanya karena alasan tersebut, ia mengambil tindakan demikian karena orangtua memintanya untuk bekerja saja, dengan berjualan sembako. Tak dipungkiri, keinginan tersebut pun bertentangan dengan hati dari Made Saridewi sendiri, yang ingin memperluas pengalamannya.

Baca Juga : Jujur dan Pelayanan Sepenuh Hati Menjadi Modal Usaha yang Harus Terus Dipertahankan

Made Saridewi kemudian menjual cincinnya demi membiayai keberangkatannya ke Denpasar, ia kemudian mencari pekerjaan, sembari melanjutkan kuliah di Universitas Udayana. Singkat cerita, mendekati waktu wisuda, ia sudah mulai memikirkan langkah yang akan ia ambil selanjutnya. Di saat yang bersamaan, ia pun melihat sebuah bangunan over kontrak dan lahir keinginan untuk membuka sebuah usaha.

Dengan masa kontrak 2 tahun 6 bulan, Made Saridewi memiliki ide untuk memberanikan diri mendirikan toko bahan bangunan. Meski di sekitar lokasi sudah terdapat usaha yang lebih besar dan matang, ia tidak minder mengawalinya dengan mecicil material yang masih memiliki jumlah yang seadanya.

Sedikit demi sedikit, Toko yang berdiri di bulan September 2020, Made Saridewi mulai mengisi produk material di dalam tokonya, “UD. Karya MS” yang beralamat di Jalan Tukad Badung No.104, Renon, Denpasar Selatan ini, mencapai masa kejayaannya, sehingga ia mulai bisa berinvestasi, dengan mendirikan sebuah koperasi demi bisa membantu perekonomian masyarakat dan mengembangkan toko sembako amanat dari orangtua.

Tahun 2016, Made Saridewi terlibat dalam beberapa proyek pembangunan, namun ternyata pengalamannya tersebut ada yang justru meninggalkan kerugian pada tokonya. Kondisi ini pun sempat membuatnya sedih campur kesal, seiring berjalannya waktu, ia memilih untuk menganggapnya sebagai pelajaran, agar lebih berhati – hati dan tak terjadi kejadian serupa.

Made Saridewi pun berkesimpulan bahwa atas kejadian pahit yang sudah berlalu, ia tak mau hanya berfokus pada rezeki yang ia dapat untuk diri sendiri, tapi juga harus mulai menaruh perhatian kepada keluarga dan lingkungan sekitar. Dengan menyisihkan waktu selain berbisnis, ia mulai melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat untuk masyarakat.

Baca Juga : Kompak Gigih Mengubah Nasib dari Pegawai Menjadi Wirausaha

Di musim pandemi, Made Saridewi pun turut merasakan penurunan angka penjualan pada usaha material bangunannya. Ia berupaya, menjaga usahanya tetap bertahan, sementara ia mencari jalan untuk tetap produktif di masa perekonomian yang tidak stabil.

Made Saridewi kemudian terdorong untuk menggandeng rekan – rekan keanggotaan koperasi untuk menjadi relawan, demi meringankan kondisi masyarakat akibat pandemi, melalui penyaluran bantuan melalui konsep berbagi voucher, yang dapat ditukarkan berupa rumah makan dan penginapan. Sejauh ini bantuan dalam program telah tersalurkan, khususnya kepada mereka yang membutuhkan bantuan, seperti para lansia.

Selain berupa voucher, Made Saridewi juga tergabung dalam industri UMKM milik rekannya, Tjokorda Putra yang telah berkarya sejak dua tahun lalu. Produk yang berlabel “CO2” ini berupa minyak kelapa yang diracik dengan beberapa tanaman yang telah dipercaya oleh nenek moyang kita sebagai tanaman yang berkhasiat dan dipadupadankan dengan minyak essential.

Produk tersebut dikolaborasikan dengan kegiatan sehari-hari masyarakat, seperti disesuaikan dengan mata pencaharian di daerah – daerah pelosok, sekaligus menginformasikan ilmu dan pengalaman dari salah satu anggota UMKM yang memiliki latar belakang ilmu yang dibutuhkan masyarakat, seperti pada bidang pertanian.

Made Saridewi berharap kegiatan-kegiatan positif seperti ini, tak hanya berhenti sampai disana saja, kedepannya ia optimis akan bermunculan relawan – relawan yang turut memberikan bantuannya di masing – masing daerah untuk kembali menggerakan perekonomian Bali, menjadi lebih baik. Tentu dibarengi dengan keyakinan dalam doa di setiap perjalanannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *