I Nyoman Giri Adnyana, yang akrab dipanggil Nyoman Cikung, telah menunjukkan dedikasinya dalam dunia pembangunan sejak usia muda. Ketika masih duduk di bangku SMP, Nyoman Cikung sudah ikut bekerja sebagai kuli bangunan, mengikuti jejak orang tuanya yang juga menggeluti bidang pembangunan. Meski usianya masih sangat muda, Nyoman Cikung menunjukkan ketekunan dan semangat yang tinggi untuk belajar dan membantu keluarganya.
Ketertarikannya terhadap dunia pembangunan semakin mendalam ketika Nyoman Cikung melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jurusan pembangunan. Keputusan ini bukan hanya didasarkan pada minat pribadinya, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuannya di bidang yang sudah dikenalnya sejak kecil. Di SMK, Nyoman Cikung mendapatkan banyak ilmu dan keterampilan teknis yang memperkaya pengetahuannya tentang konstruksi dan teknik bangunan.
Namun, perjalanan pendidikannya tidak selalu mulus. Meskipun orang tuanya menginginkan agar Nyoman Cikung melanjutkan sekolah hingga tuntas, Nyoman lebih memilih untuk langsung terjun ke dunia kerja guna membantu orang tua. Keputusan ini mencerminkan komitmen kuat Nyoman Cikung terhadap keluarganya serta tanggung jawab yang dirasakannya sebagai anak. Ia merasa bahwa dengan serius bekerja, ia dapat memberikan kontribusi nyata untuk membantu perekonomian keluarganya.
Nyoman Cikung adalah contoh nyata dari sosok yang pekerja keras dan berdedikasi. Pilihannya untuk terjun langsung ke dunia kerja sejak muda menunjukkan betapa besar rasa tanggung jawabnya. Meskipun harus membagi waktu antara pendidikan dan pekerjaan, Nyoman Cikung tetap gigih dan bersemangat untuk terus belajar dan berkembang. Dedikasinya ini tidak hanya membantunya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dan tangguh.
Tangan Hampir Diamputasi Hingga Membuka Toko Sendiri
Pada tahun 2011, orang tua Nyoman Cikung memutuskan untuk membangun sebuah pabrik kayu yang memproduksi berbagai jenis kusen dan produk kayu lainnya. Langkah ini menjadi awal dari perjalanan panjang keluarga mereka dalam dunia industri kayu dan bangunan. Pabrik tersebut dengan cepat berkembang, dan Nyoman Cikung turut serta membantu dalam operasional sehari-hari. Namun, nasib kurang beruntung pernah menimpa Nyoman Cikung ketika tangannya mengalami luka parah akibat terkena mesin produksi. Luka tersebut begitu serius hingga hampir mengharuskannya untuk diamputasi. Meskipun menghadapi cobaan berat ini, Nyoman Cikung tidak menyerah dan terus melanjutkan pekerjaannya di pabrik.
Bertahun-tahun berlalu, Nyoman Cikung semakin mendalami dunia pembangunan dan memperoleh banyak pengalaman berharga. Pada tahun 2018, ia mulai merencanakan untuk membuka toko bangunan sendiri. Ia memiliki visi untuk menyediakan berbagai bahan bangunan berkualitas bagi masyarakat setempat. Langkah pertama yang ia ambil adalah mempersiapkan tempat untuk toko tersebut. Dengan penuh semangat, Nyoman Cikung mulai menyiapkan segala kebutuhan, dari pengadaan stok barang hingga penataan ruang toko.
Namun, perjalanan menuju pembukaan toko bangunan ini tidaklah mulus. Nyoman Cikung menghadapi kendala finansial yang cukup besar. Modal yang dimilikinya tidak cukup untuk menyelesaikan semua persiapan yang diperlukan. Hal ini memaksanya untuk menunda pembukaan toko tersebut. Kendati demikian, Nyoman Cikung tidak menyerah dan terus mencari cara untuk mengatasi masalah ini. Ia bekerja keras, mengumpulkan sedikit demi sedikit modal yang diperlukan sambil terus mempertahankan optimisme dan semangat juangnya.
Setelah melalui perjuangan panjang dan kerja keras yang tak kenal lelah, akhirnya pada tahun 2022, Nyoman Cikung berhasil membuka toko bangunannya. Toko tersebut kini menjadi salah satu penyedia bahan bangunan yang terpercaya di daerahnya yang di kenal sebagai UD. Angga Jaya, melayani berbagai kebutuhan masyarakat dalam pembangunan rumah dan proyek lainnya.
Baca Juga : Lewat Tangan Kreatif Putu Mahendra Sukses Dorong Geliat Industri Pariwisata yang Bermanfaat Bagi Lingkungan
Pasti Ada Jalan
Pria yang lahir di Tabanan itu mengaku paling dekat dengan bapaknya. Sejak kecil, Nyoman Cikung selalu melihat sosok bapaknya sebagai pejuang yang sangat gigih, seorang pria yang tak kenal lelah dalam bekerja dan berjuang demi kesejahteraan keluarganya. Bapaknya selalu menjadi teladan dalam hal kerja keras dan keteguhan hati.
Dalam kehidupan sehari-hari, Nyoman selalu merasakan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya, terutama bapaknya. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, baik itu dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam momen-momen penting keluarga. Ayah dari Nyoman Cikung selalu menanamkan nilai-nilai kejujuran, disiplin dan tanggung jawab kepada anak-anaknya. Ia percaya bahwa dengan nilai-nilai tersebut, anak-anaknya akan tumbuh menjadi individu yang kuat dan berintegritas.
Namun, hidup tak selalu berjalan mulus. Nyoman Cikung pernah mengalami masa-masa sulit yang membuatnya hampir putus asa. Di tengah-tengah cobaan yang berat, Nyoman Cikung merasa seperti berada di ujung jalan tanpa tahu harus melangkah ke mana lagi. Perasaan ini begitu menghimpit hingga ia berpikir untuk menyerah dan mencari jalan keluar dari semua kesulitan yang dihadapinya.
Di saat-saat genting seperti itu, bapaknya selalu hadir dengan nasihat dan dukungannya yang tulus. “Pasti ada jalan,” kata-kata itu selalu diulang oleh bapaknya setiap kali Nyoman Cikung merasa kehilangan harapan. Bapaknya selalu meyakinkan bahwa dalam setiap kesulitan pasti ada jalan keluar, asalkan mereka mau berusaha dan tidak mudah menyerah. Keyakinan ini memberikan semangat baru bagi Nyoman Cikung, membuatnya kembali bangkit dan berjuang lebih keras lagi.
Kata-kata sederhana namun penuh makna dari bapaknya menjadi mantra bagi Nyoman Cikung dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Ia belajar untuk melihat setiap masalah sebagai kesempatan untuk tumbuh dan belajar. Ketika tantangan datang, Nyoman Cikung tidak lagi melihatnya sebagai rintangan yang menghentikan langkah, tetapi sebagai batu loncatan untuk mencapai hal-hal yang lebih besar.
Hubungan dekat dengan bapaknya memberikan kekuatan dan inspirasi yang luar biasa bagi Nyoman Cikung. Ia menyadari bahwa dukungan keluarga, terutama dari seorang ayah yang gigih, adalah salah satu kunci utama dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaan. Nyoman Cikung adalah contoh nyata bagaimana nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tua dapat membentuk karakter dan keteguhan hati seseorang dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
Harapan Untuk Generasi Penerus
Saat ini, selain mengelola toko bangunan, Nyoman Cikung juga aktif menjalankan proyek pembangunan desa. Ia tidak hanya fokus pada usahanya sendiri, tetapi juga berkontribusi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Melalui proyek pembangunan desa, Nyoman terlibat dalam berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur, memperbaiki fasilitas umum dan mendukung kegiatan ekonomi lokal. Proyek-proyek ini mencerminkan komitmen Nyoman untuk membangun komunitas yang lebih baik dan lebih kuat.
Nyoman Cikung memiliki harapan besar bagi anak-anaknya. Ia ingin mereka tidak hanya melanjutkan usaha yang telah ia rintis, tetapi juga mengembangkannya agar semakin maju. Ia percaya bahwa dengan pendidikan, kerja keras dan semangat wirausaha yang kuat, anak-anaknya dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar. Nyoman selalu menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi dalam menghadapi perubahan zaman. Ia berharap anak-anaknya dapat membawa usaha keluarga ke tingkat yang lebih tinggi dengan memanfaatkan teknologi dan strategi bisnis modern.
Selain itu, Nyoman juga ingin anak-anaknya belajar tentang pentingnya memberikan kembali kepada komunitas. Ia ingin mereka memahami bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari keuntungan finansial, tetapi juga dari dampak positif yang dapat mereka berikan kepada masyarakat. Dengan terus melibatkan diri dalam proyek-proyek pembangunan desa, Nyoman berharap dapat memberikan contoh yang baik bagi anak-anaknya tentang pentingnya kepedulian sosial dan tanggung jawab terhadap sesama.
Nyoman Cikung adalah seorang pria yang tidak hanya sukses dalam bidang usahanya, tetapi juga seorang spiritual yang taat. Melalui kerja keras, visi yang jelas dan ritual keagamaan yang ia lakukan, ia terus berupaya untuk menciptakan masa depan yang seimbang bagi keluarganya.
Harapannya untuk anak-anaknya adalah agar mereka dapat meneruskan dan mengembangkan warisan ini, sambil tetap memegang teguh nilai-nilai yang telah diajarkan. Dengan demikian, Nyoman Cikung yakin bahwa usaha keluarga akan terus berkembang dan makmur di masa yang akan datang.