Koperasi telah lama dikenal sebagai sarana pendukung kebutuhan perekonomian, baik dalam hal memajukan sektor ekonomi maupun menyediakan pemberdayaan SDM untuk berwirausaha secara mandiri. Dengan bekerja sama dalam lingkungan koperasi, para anggota dapat berpartisipasi aktif dalam memajukan dan mengembangkan koperasi sekaligus memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang berharga. Secara khusus, koperasi telah terbukti efektif dalam mendorong kewirausahaan mandiri di seluruh kalangan masyarakat untuk masa depan yang lebih cerah.
Penggunaan koperasi untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dapat memberikan berbagai manfaat selain penyediaan sumber daya secara langsung. Dengan memupuk rasa kebersamaan dan tujuan bersama yang kuat, koperasi dapat mendorong individu untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama, meningkatkan rasa kepemilikan dan investasi dalam keberhasilan inisiatif pendidikan.
Hal yang sama juga dilakukan oleh sosok bersahaja I Nyoman Cindera yang beringinan kuat untuk mendorong lingkungan disekitarnya mendapatkan pendidikan berkelanjutan, sebagai upaya untuk mendorong kesejahteraan.
Sosok I Nyoman Cindera sendiri memang memiliki latar belakang sebagai tenaga pendidik yang telah melanglang buana mengabdikan hidup di dunia pendidikan. Bermula dari melihat banyak anak yang tidak dapat menyambung pendidikan diwilayahnya, maka I Nyoman Cindera kemudian berinisiatif membentuk perkumpulan arisan yang memiliki tujuan khusus untuk mendukung kebutuhan pendidikan.
Hingga pada tahun 1982, ia kemudian dapat membentuk perkumpulan arisan tersebut dari lingkaran kecil warga disekitarnya yang dimulai dengan jumlah anggota sebanyak 37 orang.
Tahun demi tahun berjalan, program demi program yang dijalankan I Nyoman Cindera nyatanya berhasil menciptakan asas manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat, seiring dengan jumlah anggotanya yang kian bertambah. Sehingga pada tahun 1999 perkumpulan arisan ini mendapat tawaran badan hukum dan resmi menjadi lembaga koperasi yang hadir di tengah masyarakat dengan nama ‘Koperasi Tani Pala Werdhi’.
Berbekal dengan pengalamannya mengelola perkumpulan arisan, ditambah dengan berbagai pelatihan yang diberikan oleh pemerintah daerah, I Nyoman Cindera pun dapat dengan cepat beradaptasi dalam pengorganisiran lembaga koperasi ini.
Sosok I Nyoman Cindera yang selalu mensinergikan program dan langkahnya dengan kebutuhan para anggota dan masyarakat, terbukti menjadi senjata efektif yang memupuk apresiasi dan kesadaran masyarakat untuk dapat tumbuh bersama membangun lembaga koperasi ini dengan rasa saling memiliki.
Baca Juga : BERANI MENABUR MIMPI: Syukur & Tekun Jadi Benih Untuk Tumbuh
Dalam menjalankan amanahnya sebagai pimpinan lembaga keuangan, I Nyoman Cindera pun senantiasa untuk menjamin suatu perkembangan lembaga agar selalu selaras dengan nlai-nilai luhur dan kebudayaan yang ada di wilayahnya.
Alhasil peleburan sikap itu dapat menjadikan ‘Koperasi Tani Pala Werdhi’ yang di nahkodainya terus bertumbuh dan bergerak dinamis dari waktu ke waktu. Integritas dan kredibilitas lembaga kemasyarakatan ini dalam menggerakkan pembangunan ekonomi dan pendidikan krama pun sudah tidak diragukan lagi.
Terhitung lebih dari 4 dekade mengorganisir intermediasi keuangan masyarakat, kepemimpinan I Nyoman Cindera bersama manajernya yaitu I Ketut Asta Buana dan rekan-rekan yang lain dapat terus membuktikan eksistensi lembaga sebagai garda depan penopang perekonomian dan kebutuhan pendidikan masyarakat, sesuai dengan tujuan awal lembaga ini dibentuk.
‘Koperasi Tani Pala Werdhi’ menjadi salah satu bukti nyata di mana lembaga keuangan desa dapat menangguhkan eksistensinya sebagai sarana untuk mencapai pemerataan ekonomi masyarakat dan pendidikan yang esensial.
Dengan langkah konsolidasi yang terus masif dilakukan, bertatap muka dan berkomunikasi langsung dengan masyarakat, maka lembaga ini dapat menjangkau setiap lapisan masyarakat dengan kedekatan emosional.
Menurut I Nyoman Cindera langkah itu memang terbilang sukses dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Karena dengan sosialisasi tatap muka langsung, lembaga dapat mengerti dan merangkum kebutuhan masyarakat di wilayahnya. Hingga berbagai program yang akan dirancang dan dihadirkan pun kemudian dapat mengena dan dirasakan langsung manfaatnya bagi masyarakat.
Maka tak heran dengan semua dedikasi dan kredibilitas I Nyoman Cindera, ‘Koperasi Tani Pala Werdhi’ ditangannya terus bertumbuh signifikan memerluas gerakannya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan desa.
Laju kinerja koperasi ini juga terus berfokus untuk mendorong individu dan usaha kecil untuk menyimpan uang mereka, yang kemudian dapat digunakan untuk berinvestasi dalam bisnis lokal, proyek infrastruktur dan pendidikan.
Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia
Hal ini menjadi langkah fundamental untuk membantu mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di daerah pedesaan, yang sangat penting untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayahnya.
Maka dengan semua sumber daya yang ada, harapannya program-program yang dijalankan juga dapat menambah interelasi semua lapisan masyarakat sehingga dapat menjadi lembaga yang substansial dan mengena untuk kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Ditanya kunci sukses dalam membangun dan menahkodai jalannya lembaga keuangan desa ini, I Nyoman Cindera meyakini bahwa pondasi utama dalam membangun koperasi adalah adanya keterbukan dan transparansi yang dilandasi kejujuran.
Kejujuran memang terdengar sangat ringan, namun jika ditela’ah lebih lanjut, dalam hal ini kejujuran baginya adalah sikap lurus hati, tidak curang atau melakukan hal-hal yang menyalahi fakta. Maka hal itu menjadi landasan fundamental yang membentuk kuatnya pondasi ‘Koperasi Tani Pala Werdhi’.
Berbicara pondasi, maka gemilangnya ‘Koperasi Tani Pala Werdhi’ tak lepas dari latar belakang dan penempaan kehidupan masa kecil I Nyoman Cindera.
Sosok I Nyoman Cindera lahir dan dibesarkan di tengah lingkungan keluarga sederhana, ia merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai petani dan pedagang yang harus mencukupi hajat hidup dan pendidikan anak-anaknya.
Meski keadaan ekonomi keluarganya saat itu serba pas-pasan, sikap gigih orang tua tercinta tetap terus memprioritaskan kebutuhan pendidikannya.
Sadar akan keadaan ekonomi keluarganya yang tidak begitu baik, sebagai anak laki laki yang ingin melaksanakan darmanya, I Nyoman Cindera pun tidak segan untuk turut bekerja membantu pergulatan ekonomi keluarganya sedari kecil.
Biasanya ia turut bekerja membantu ibunda dengan berladang sembari belajar dan menyelesaikan aktivitas pendidikan formalnya.
Meskipun masa kecilnya selalu dihadapkan dengan tantangan-tantangan ekonomi, bagi I Nyoman Cindera hal itu memberikannya banyak pelajaran tentang pentingnya semangat kemandirian dan tujuan hidup yang memberikan energi positif dalam menjalankan sendi – sendi kehidupan.
Sehingga rutinitas itu membentuk karakternya menjadi pribadi yang gigih memperjuangkan sesuatu dan berintegritas menjalankan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Sampai saat ini hal itu pun menjadi pedoman hidup bagi dirinya dalam menjalankan amanah sebagai pimpinan lembaga keuangan ‘Koperasi Tani Pala Werdhi’.
Setiap insan pasti mempunyai tujuan dan pengharapan hidup. Tujuan hidup itu dapat dilihat dari kesuksesan yang telah dicapai selama menjalankan prosesnya. Namun bagi I Nyoman Cindera kesuksesan tersebut tidak hanya dilihat dari nilai finansial yang diperoleh, namun juga dapat dilihat dari keberhasilan seseorang berdaya guna dan bermanfaat bagi orang lain.
Kesuksesan membangun koperasi yang dirasakan oleh sosok I Nyoman Cindera saat ini merupakan sebuah pencapaian yang dilaluinya dengan proses panjang dan melelahkan. Tapi baginya pekerjaan apapun jika dilakukan secara benar dan konsisten maka kesuksesan pun akan semakin dekat dengan para pelakunya.
I Nyoman Cindera bersama ‘Koperasi Tani Pala Werdhi’ memiliki arah dan tujuan pasti untuk menjadikan koperasi ini sehat dan terus mengedepankan pelayanan masyarakat sebagai lembaga keuangan berwatak sosial.
Ia meyakini bahwa untuk meningkatkan produksi dan ekonomi rakyat di daerah pedesaan maka perlu dibangun suatu lembaga keuangan yang dikerjakan secara gotong royong, saling merangkul sebagai pusat pelayanan kegiatan perekonomian masyarakatnya.
Harapannya lembaga keuangan koperasi ini akan dapat menjadi tulang punggung perekonomian wilayah dan membantu program pemerintah dalam mengatasi kesenjangan sosial. Dan lebih jauh lembaga keuangan ini akan dapat menjadi legacy bagi generasi penerusnya untuk terus memiliki semangat juang menyongsong kesejahteraan.