Rahasia Hidup Sukses dengan Melayani dan Membantu Orang Lain

Rahasia Hidup Sukses dengan Melayani dan Membantu Orang Lain

Rasa tentram, bahagia dan damai terkadang hadir di kala kita mengenang masa kanak atau suka ria masa remaja. Mengisi perjalanan kehidupan dengan kenangan-kenangan yang terekam pada masa yang penuh keceriaan, kehangatan dan kasih sayang orang tua.

Keindahan kanak demikian inilah yang kemudian mengubah sosok Corriyati Yunus menjadi sosok yang penyayang dan peka untuk membantu lingkungan disekitarnya. Ia jadikan setiap momen indah kenangan tersebut menjadi nalar. Menyikapi setiap wejangan dan suri tauladan orang tua tercinta menjadi semangat untuk berupaya menyongsong masa depan dengan mengganti hasrat bermanja menjadi seorang pekerja yang berwelas asih. Hingga akhirnya dari perjalanan masa kanak – kanak inilah Corriyati Yunus membulatkan tekadnya untuk dapat mendedikasikan dirinya untuk membantu masyarakat dengan ilmu yang ia miliki.

Sehingga pendidikan kebidanannnya pun berhasil membantu masyrakat dari generasi ke generasi. Berpuluh-puluh tahun praktek kebidanannya memberikan layanan kesehatan dan persalinan yang berorientasi pada masyarakat setiap golongan dan tidak membedakan kelas. Dedikasi itu berbuah manis dengan karma yang baik, sehingga kesuksesan pencapaian hidup membuatnya menjadi tentram, bahagia dan damai seperti masa kanak – kanak yang dipenuhi cinta kasih orang tuanya.

Sebuah perjalananan panjang berawal dari salah satu desa kecil di Rejang Lebong, Bengkulu. Ia terlahir sebagai anak pertama dari delapan bersaudara. Ayahnya adalah seorang ekspatriat Pakistan yang bekerja sebagai pengusaha otomotif, sedangkan sang ibu adalah sosok berpendidikan yang menjadi sumber inspirasinya. Kehidupan masa kecilnya pun tak lepas dari keseharian ibunya yang sangat mementingkan nilai – nilai pendidikan yang juga tak lepas dari nilai – nilai kehidupan kita sebagai manusia sosial yang saling membantu.

Baca Juga : Terus Berinovasi dan Meningkatkan Potensi Diri

Ia ingat dulu pada saat masa-masa paceklik menghantui desanya, yang membuat sawah dan ladang milik penduduk menjadi gagal panen dan imbasnya adalah krisis finansial dan makanan terjadi. Meski keluarganya berada di zona nyaman yang berkecukupan, hal itu tak lantas membuat sosok ibunya menutup mata dan telinga dengan isu – isu lingkungan yang terjadi. Sedari kecil ia sudah terbiasa turut membantu sosok ibunda tercinta untuk menyiapkan berbagai bekal sembako untuk kemudian dibagikan kepada penduduk disekitarnya. Baginya pelajaran kehidupan yang langsung di praktikkan bersama ibunda tercinta merupakan ilmu dan karunia Tuhan yang membuat hidupnya menjadi lebih berani untuk berbagi dengan apa yang dimiliki. Kehidupan dan rutinitas keseharian inilah yang kemudian menjadi titik balik sosok Corriyati Yunus yang lambat laun membangun mindset-nya untuk dapat menempuh pendidikan tinggi yang dapat membantu orang-orang disekitarnya.

Hingga selepas menyelesaikan pendidikan dasar di desanya, ia pun memutuskan untuk melanjutkan pendidikan SMP dan SMA nya di kota Palembang. Hal itu tak lain dan tak bukan agar dapat mendapatkan lingkup pendidikan yang lebih baik. Hari demi hari, pelajaran demi pelajaran dijalani dan ditekuninya dengan penuh semangat, sehingga dari perantauan inilah karakter mandiri Corriyati Yunus terbentuk, mengubah sosok manja dirinya menjadi sosok yang lebih bertanggung jawab. Meski terkadang rindu tak terbentung terhadap orang tuanya mengisi hari – hari sepinya di Palembang. Namun perjalanan ini nyatanya telah memberikannya motivasi untuk semangat mengejar prestasi.

Sehingga setelah menyelesaikan pendidikan SMA nya, Corriyati Yunus pun membulatkan tekadnya untuk melanjutkan pendidikan kebidanannya di sebuah institusi di Jakarta. Ia pun segera mendiskusikan perencanaannya itu kepada orang tuanya. Alhasil dengan restu dan iringan doa kedua orang tua tercinta, Corriyati Yunus pun berangkat ke ibu kota untuk melanjutkan impianya.

Sesungguhnya bayangan menjadi sosok bidan merupakan cita-cita yang sangat diinginkan Corriyati Yunus ketika ia mendapat kesempatan ikut serta menemani proses persalinan ibunya saat melahirkan adik paling bungsunya. Di sanalah ia melihat sosok bidan yang dengan sigap memberikan pelayanan. Sebuah profesi yang sungguh menggambarkan wujud wibawa dan kepandaian sebagaimana sosok ibunya yang begitu pandai dan juga berwelas asih.

Tak menunggu lama, setelah menyelesaikan studi kebidannya, sikap ekspresi untuk dapat melayani masyarakat dengan ilmu yang dimilikinya saat ini, menuntun Corriyati Yunus untuk segera mendapatkan pekerjaan. Namun, ada-ada saja jalan Tuhan untuk menuntun langkahnya, seperti gayung bersambut ia pun kemudian dihubungi oleh seorang koleganya untuk berkesempatan bekerja di tempat layanan kesehatan di Bali. Ia dan kedelepan temannya pun berangkat ke Bali untuk kemudian mengikuti beberapa tes untuk masuk. Alhasil dari sembilan orang yang mengikuti tes tersebut, tiga diantaranya berhasil masuk, termasuk dirinya.

Sesampai di Bali, Corriyati Yunus dengan segera aktif bekerja melayani masyarakat yang kala itu sejalan dengan program pemerintah dalam menggalakan posyandu atau pos layanan terpadu yang dikelola berbasiskan komunitas / swadaya. Ia pun bertugas untuk memberikan vaksinansi dan makanan suplemen kepada bayi dan balita. Bisa dibilang posyandu saat itu menjadi media deteksi dini kasus – kasus malgizi/ kekurangan gizi pada bayi dan balita. Tentunya pekerjaan yang diembannya saat itu merupakan pekerjaan yang sangat krusial.

Baca Juga : Bermimpi Adalah Langkah Awal Mencapai Keberhasilan

Lagi – lagi, sungguh Tuhan akan merencanakan masa depan yang gemilang untuk hambanya yang berteman dengan kegigihan dan kerja keras. Setelah perjalanan panjang, pada tahun 1977 Coriyati Yunus akhirnya lolos masuk sebagai Pegawai Negeri Sipil. Meski telah berada di zona nyaman, ia merasa masih punya tanggung jawab dengan ilmu yang dimilikinya agar dapat membantu pelayanan kesehatan dan persalinan masyarakat lebih luas. Secara bertahap ia pun mulai mendirikan praktek kebidanannya sendiri pada tahun 1986.

Mengelola sebuah usaha milik sendiri kenyataannya tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Di tahun pertama merintis, praktik kebidanannya masih sangat sepi. Ia ingat saat awal merintis, dalam satu tahun ia hanya mendapatkan 25 pasien. Kendati sangat jauh dari harapan, ia pun tak lantas patah semangat. Aktif bekerja melayani masyarakat di Posyandu nyatanya membuatnya mendapatkan kesempatan untuk bertemu banyak pasien yang sangat senang dengan pelayanannya. Dari sanalah jaringan komunikasinya dengan para pasien cepat terbentuk, dan akhirnya praktik kebidanannya mendapatkan antusiasme yang tumbuh secara organik dari masyarakat. Hingga di tahun – tahun berikutnya Praktik kebidanan Corriyati Yunus terus berkembang dengan jumlah pasien yang masif dan menjadi pilihan masyarakat secara turun temurun. Bahkan sekarang Corryati Yunus mengatakan bahwa banyak ibu – ibu yang melahirkan di tempat praktiknya, nyatanya juga dulu dilahirkan disini. Hal itu tidak dapat disangkal, karena terhitung sampai saat ini 35 tahun sudah praktik kebidanannya menjadi pilihan sentral masyarakat Bali untuk mendapatkan layanan kesehatan dan juga proses persalinan.

Dengan kesuksesan yang gemilang yang dimilikinya, Corriyati Yunus mengatakan bahwa kunci suksesnya adalah ‘melayani dengan setulus hati dan jadikan setiap pasien yang dirawat sebagai keluarga yang harus ditolong’. Sukses dengan praktik kebidanannya tak lantas membuat Corriyati Yunus kehilangan semangat untuk terus berinovasi. Karena kedepannya ia ingin menjadikan tempat praktik pribadinya ini menjadi suatu instansi yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan sistem dan fasilitas yang lebih dikembangkan. Apalagi di era teknologi yang serba digital saat ini, maka dari itu ia berupaya kedepannya agar bisa bekerjasama dengan dokter – dokter umum dan spesialis untuk membuat suatu Klinik Kesehatan.

Dari sosok Corriyati Yunus kita dapat belajar, bahwa sebanyak apapun ilmu yang kita miliki, sebanyak apapun buku yang kita baca, jika terlepas dari isu – isu lingkungan sosial yang ada, maka hal itu akan menjadi sia – sia. Karena nyatanya tidak ada yang lebih indah dari seseorang yang berusaha keras untuk membuat hidup indah bagi orang lain. Maka jadilah jawaban bagi kemanusiaan dan jadilah terang untuk kehidupan.

2 thoughts on “Rahasia Hidup Sukses dengan Melayani dan Membantu Orang Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *