Dunia konstruksi di Indonesia terus bergerak cepat dengan ide-ide segarnya yang berkejaran, dari merancang sebuah rumah tinggal berlahan sempit sampai hotel tepi pantai dengan luas hitungan hektar merupakan tempat di mana ide itu akan tertuang.
Kepulauan Indonesia dipenuhi dengan keindahan alam yang luar biasa, tradisi budaya yang beragam dan latar belakang sejarah yang penuh warna. Dengan itu, baik arsitektur modern maupun kuno bisa mencerminkan semua keceriaan dan sejarah baik atau buruknya masa lalu yang selalu menarik untuk diperhatikan. Terutama design interior saat ini yang secara dinamis berusaha menggunakan keindahan dari lingkungan mereka untuk kemudian menciptakan desain yang berinteraksi dan selaras dengan kehidupan sehari – hari.
Desain Interior merupakan jasa bidang interior yang terpadu. Dapat menjadi profesional dengan menjadi kontraktor interior haruslah meningkatkan pengalaman khusus di bidang ini. Berbicara tentang kontraktor interior yang ada di Bali, tak lengkap rasanya jika tak membahas sebuah perusahaan konstruksi bernama ‘PT. Sagita Maha Prabhu’ yang terus bergerak dinamis sejalan dengan menggeliatnya industri pembangunan yang ada di Bali. Dengan pengalamannya yang lebih dari satu dekade, berkat tangan dingin seorang putra Bali bernama I Gede Putu Agus Wistama Putra, ‘PT. Sagita Maha Prabhu’ saat ini dianggap sebagai pilihan terbaik dalam melayani beragam jenis kebutuhan desain interior, hingga mengakomodasi dan merancang sebuah bangunan sesuai dengan perbedaan selera individu.

Baca Juga : Bekerja Tetap Sesuai Prosedur dan Memperhatikan Unsur – Unsur Estetika
Tentu ada lika – liku perjalanan yang menghiasi dan mendorong jalan kesuksesan seseorang, meski harus jatuh bangun dan hanya doa yang menjadi sandaran. Sosok I Gede Putu Agus Wistama Putra membuktikan semua itu akan dapat dilewati jika kita mempunyai impian yang besar.
I Gede Putu Agus Wistama Putra lahir di Denpasar, kedua orang tuanya adalah seorang pegawai negeri. Lantaran sosok ayah yang sering berpindah tugas dalam melayani negara, maka sedari kecil sosok ibunda tercintalah yang membentuk karakter I Gede Putu Agus Wistama untuk menjadi lebih mandiri dan berjiwa berdikari. Sosok ibu diingatannya adalah sosok yang selalu bersinar meski telah diterpa oleh berbagai cobaan hidup, terlebih dengan riwayat sakit jantung yang dimilikinya. Maka sebagai dharma baktinya, sebagian besar waktu masa kecil I Gede Putu Agus Wistama Putra dihabiskan dengan merawat sosok ibunda tercinta.

Kehilangan sosok ibunda tercinta di masa remajanya merupakan pukulan terberat dalam hidupnya. Namun pada kenyataanya suri tauladan ibunda juga lah yang membuat I Gede Putu Agus Wistama Putra selalu tegar. Hidup memang bukanlah seperti cerita di negeri dongeng, tidak semuanya harapan berakhir dengan baik – baik saja. Beberapa hal pada akhirnya juga akan membuat seseorang terjatuh dan merasa dunia tidak adil, namun terkadang seorang insan perlu jatuh, lalu bangkit untuk kemudian menjadi sosok yang lebih tangguh. Terjangan badai itu membuat I Gede Putu Agus Wistama Putra terus belajar dari pengalamannya, sehingga terus optimis dalam mengarungi samudera kehidupan. Momen itu pun ia jadikan titik balik dalam hidupnya untuk menjadi sosok yang dapat berdikari seperti harapan ibunda tercinta.
Seiring berjalannya waktu yang menemani pahit getir perjalanannya, pengalaman demi pengalaman membuatnya semakin mempunyai tujuan pasti untuk membangun bisnisnya sendiri. Meski sempat jatuh bangun dalam menghadapi pergelutan bisnis ini, I Gede Putu Agus tak pernah patah arang. Di usianya yang masih terbilang muda saat itu, ia sudah berani keluar dari zona nyamannya dan mulai memantapkan langkahnya untuk membangun perusahaannya sendiri yang bergerak di bidang perencanaan arsitektur serta desain interior setelah menamatkan pendidikan teknik sipilnya di Universitas Udayana.

Baca Juga : Menjadi Entrepreneur Sukses Dengan Passion dan Kreatifitas
Semua itu bermodal dari ide yang didapatnya melalui observasi beberapa perusahaan luar negeri yang sukses menekuni bisnis ini. Maka pada tahun 2010, I Gede Putu Agus Wistama Putra bekerjasama dengan teman – teman arsiteknya untuk membuat sebuah perusahaan yang fokus dalam pengerjaan kontraktor interior bernama ‘PT. Sagita Maha Prabhu’. Dengan didukung oleh tenaga sarjana yang mempunyai pengalaman dan dedikasi, maka lambat laun kredibilitas perusahaannya menjadi buah bibir, sehingga sekarang semakin prospektif meraksasa dan bersaing di pasarnya.
Bergerak di bidang yang mengkerucutkan sebagai jasa kontraktor interior menurut I Gede Putu Agus Wistama Putra tidak selalu mementingkan hasil akhir, namun juga harus selalu menjalin kedekatan dengan para kliennya agar segala perencanaan seperti fasilitas, anggaran, serta kondisi lahan bisa mendapatkan hasil yang memang diinginkan.

Seperti para seniman lainnya, dunia arsitek dan desainer pun selalu dituntut untuk terus dapat melihat banyak hal dari perspektif yang beragam. Tuntutan tersebut sangatlah berisiko karena seringkali ia harus berpikir di out of the box, yang berarti melakukan atau membuat sesuatu dengan cara tidak seperti biasanya. Dalam hal itu, ada sebuah rahasia sederhana yang terus ia lakukan dalam meniti kesuksesannya, yang tidak lain adalah dengan mempunyai sikap disiplin dan konsisten. Karena menurut pemuda yang gemar membaca ini, sikap disiplin dan konsisten dalam pekerjaan merupakan revolusi mental yang paling fundamental bagi seseorang yang ingin mendapatkan kesuksesan.
Hidup ini memang penuh perjuangan, sebagai seorang pebisnis I Gede Putu Agus Wistama Putra tahu bahwa ia tidak bisa berharap segala yang didambakannya bisa diraih dalam sekejap. Namun ketika perjuangan terus diselimuti oleh doa, maka Tuhan akan menunjukkan jalan selangkah demi selangkah. Kekuatan hati pun akan di dapat melaui proses jatuh bangun perjalananan hidup dan karir bisnisnya, dengan begitu inti kehidupan yang ia jalani akhirnya kini menemukan apa yang benar-benar menjadi passion-nya.
One thought on “Segala Kebaikan yang Kita Bangun Pada Akhirnya Akan Membangun Diri Kita”