Memang benar untuk mendapatkan kesuksesan seorang insan harus melewati jatuh bangun terlebih dahulu dalam perjalanannya. Namun perjuangan yang sesungguhnya bukan terletak pada saat ia berjuang mendapatkan kesuksesan, akan tetapi perjuangan yang sesungguhnya terletak pada saat ia dapat mempertahakan apa yang telah diraihnya sesulit apapun keadaannya.
Sebagai lembaga ekonomi sekaligus lembaga sosial, Lembaga Perkreditan Desa/LPD dapat tumbuh berkembang dari potensi para nasabahnya untuk membangun sebuah ekosistem yang saling menguatkan dalam salah satu wilayah atau daerah.
LPD memang dicita-citakan sebagai salah satu pelaku gerakan ekonomi dan menjadi soko guru perekonomian daerah dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya dan masyarakat. Sama halnya seperti ‘LPD Desa Adat Rendang’ yang dipimpin oleh sosok putri daerah bernama Ni Wayan Yasa Juliawati yang menjadi penerus tongkat esafet LPD Desa Adat Rendang. Maka lewat tangan dinginnya ia pun memprioritaskan pengorganisiran lembaga desa yang dapat berjalan seiring dengan kesejahteraan masyarakat disekitarnya.
Baca Juga : Terus Berinovasi dan Tajam Menangkap Peluang
Dedikasi dalam menjalankan darmanya sebagai pengurus LPD Desa Adat Rendang sudah tidak diragukan lagi. Ia adalah salah satu dari tiga orang generasi pertama yang menjadi motor penggerak berkembangnya LPD Rendang yang seingatnya dahulu orang – orang kebanyakan tidak berminat untuk terlibat dalam lembaga ini.
Terhitung dimulai pada tahun 1990 LPD Desa Adat Rendang pun terbentuk dengan kucuran modal awal sebesar 2,5 juta. Namun demi tujuan membangun desa Ni Wayan Yasa Juliawati pun melaksanakan semua kewajibannya dengan penuh integritas. Maka dalam hal ini kredibilitas yang dimiliki Ni Wayan Yasa memanglah pantas untuk menjadi pemutar tongkat estafet kepemimpinan yang diharapkan menjadi sosok progresif yang dapat menghadirkan program-program baru dan sistem kinerja efisien yang dapat mendongkrak perekonomian Desa Adat Rendang.
Perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi pada abad sekarang ini membawa lompatan besar di setiap lini kehidupan manusia. Informasi apapun akan cepat dan akurat bisa tersampaikan dalam hitungan detik. Maka untuk mengimbangi hal itu Ni Wayan Yasa Juliawati pun terus bermanuver melakukan pembenahan demi pembenahan dalam peningkatan inovasi pelayanan para nasabah LPD Rendang.
Tak ayal langkah kepemimpinan Ni Wayan Yasa Juliawati dalam membangun dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat itu, membuahkan hasil berupa apresiasi dan kepercayaan seluruh lapisan masyarakat. Sehingga LPD Desa Adat Rendang kini dapat terus meraksasa dan menjadi ekosistem pergerakan ekonomi di wilayah sekitarnya, sesuai dengan visi dan misi awal lembagai ini dibentuk.
Berbicara tentang sosok dibalik suksesnya sebuah Lembaga Perkreditan Desa Adat Rendang, maka tak lengkap rasanya jika kita tidak membahas penempaan sosok Ni Wayan Yasa Juliawati yang dapat kokoh mengorganisir suatu lembaga kepercayaan masyarakat. Hal itu tentulah tak lepas dari perjalanan masa kecil dan suri tauladan kedua orang tuanya.
NI Wayan Yasa Juliawati, lahir di tengah keluarga yang jauh dari kata mewah. Ayahnya merupakan seorang petani dan ibunya berprofesi sebagai pedagang. Keadaan ekonomi keluarganya yang cukup sulit membuat Ni Wayan Yasa Juliawati sedari kecil harus turut berjuang demi mencukupi hajat hidup keluarganya.
Pekerjaan apapun ia lakukan, mulai dari bekerja serabutan, mencari pakan ternak hingga membantu ibunya menjajakan dagangan sepulang sekolah. Meski begitu, kedekatan emosional dengan kedua orangtuanya tetap dirasakan oleh Ni Wayan Yasa Juliawati, ia merasa tidak kekurangan perhatian dan kasih sayang dari sosok ayahanda dan ibunda tercinta. Baginya kedua orang tuanya adalah suri tauladan yang mengajarkannya untuk tetap gigih berjuang dan memiliki tekad kuat untuk mengubah garis takdir keluarganya.
Baca Juga : Dari Tak Memiliki Naluri Berwirausaha, Justru Mewujudkan Rezeki yang Tak Terduga
Disadari atau tidak, nyatanya aktivitas keseharian masa kecil itulah yang membentuk sikap disiplin Ni Wayan Yasa Juliawati. Baginya figur orang tua merupakan garda depan yang mengarahkannya untuk terus bisa hidup mandiri dan bertanggungjawab dengan kewajiban. Buktinya sikap bertanggungjawab akan kewajiban itu masih terpatri hingga sekarang ia menjabat sebagai pimpinan lembaga desa.
Sebuah darma dan dedikasi itu juga yang selalu menjadi pegangan dan prinsipnya dalam memimpin sebuah lembaga masyarakat. Alhasil, LPD Desa Adat Rendang pun ditangannya terus berinovasi dan mengevaluasi program – program pelayanan terbaru yang dapat memudahkan para anggota dan nasabahnya, sehingga dapat terus bergerak dinamis dan bersaing di segmennya.
Berbicara kunci sukses kepemimpinannya dalam mengorganisir sebuah lembaga, Ni Wayan Yasa Juliawati mengatakan bahwa kejujuran adalah sikap paling fundamental yang terus dileburkan dalam kinerjanya. Kejujuran baginya sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dalam segala hal, selain kerja keras, usaha dan nasib. Karena kejujuran sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari semua aktifitas yang dijalankan seorang insan dan juga merupakan sumber dari segala kebaikan. Dengan sikap itu , Ni Wayan Yasa Juliawati meyakini karma yang baik pun akan mengikuti.
Dalam menjalani hidup, secara tak sadar seseorang berperan sebagai pemimpin, baik untuk diri sendiri keluarga, maupun dalam lingkungan pekerjaan. Saat menjadi pemimpin, diperlukan jiwa kepemimpinan yang baik. Kepemimpinan sendiri bisa dipelajari setiap orang. Menurut Ni Wayan Yasa Juliawati mempelajari ilmu kepemimpinan bisa dibilang tidak akan ada habisnya, selalu ada hal baru yang dipelajari di setiap keadaan.
Dari perjalanan Ni Wayan Yasa Juliawati yang tetap kokoh meneruskan amanah yang dipercayakan kepadanya, kita belajar bahwa kepemimpinan tidak lain adalah mengambil tanggung jawab atas segala sesuatu dengan menjadikan setiap momen jatuh bangunnya sebagai proses pembelajaran untuk memastikan kedepannya dapat menjalankan visi dan misinya jauh lebih baik lagi.