Menumbuhkan budaya pembelajaran dan perbaikan berkelanjutan sangat penting bagi sebuah lembaga keuangan. Karena pada kenyataannya industri keuangan terus berkembang, dan lembaga-lembaga yang gagal beradaptasi berisiko menjadi ketinggalan zaman.
Dengan mendorong setiap SDM untuk terlibat dalam pelatihan dan pengembangan berkelanjutan, maka lembaga keuangan yang baik dapat memastikan bahwa mereka dapat beradaptasi dengan praktik terkini. Selain itu, menumbuhkan budaya perbaikan berkelanjutan dapat mendorong lembaga untuk mengidentifikasi area pertumbuhan dan inovasi, yang mengarah pada peningkatan efisiensi, produktivitas, dan profitabilitas. Dengan memprioritaskan pembelajaran dan perbaikan berkelanjutan, lembaga keuangan dapat memposisikan diri sebagai garda depan dalam mempertahankan keunggulan kompetitif.
Hal serupa juga dilakukan oleh lembaga keuangan desa bernama ‘LPD Desa Adat Pelaga’ yang dipimpin oleh sosok putra daerah yaitu I Dewa Made Suardana, S.Sos., M.Pd.H.
Sejak tahun 1998, hingga kini lembaga keuangan yang dinahkodainya dapat terus eksis di tengah masyarakat sebagai intermediasi keuangan krama untuk mendongkrak perekonomian dan infrastruktur desa, serta menanamkan semangat ekonomi mandiri di wilayahnya.
Tujuan awal berdirinya LPD ini tentu saja untuk memajukan kesejahteraan umum dengan meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat di wilayahnya. Sehingga potensi ‘LPD Desa Adat Pelaga’ untuk memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat desa sudah jelas.
Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia
Dengan memanfaatkan sumber daya bersama, ‘LPD Desa Adat Pelaga’ dapat memberikan akses ke produk dan layanan yang mungkin berada di luar jangkauan individu atau rumah tangga dengan memberikan akses kredit.
LPD Desa Adat Pelaga pun dibentuk dengan nilai luhur untuk membangun perekonomian masyarakat dan desa tercinta, karena berangkat dari keinginan kuat krama untuk mempunyai lembaga keuangan desa yang dapat men-support basis perekonomian mandiri masyarakat.
Lembaga keuangan ini pun kemudian dapat terwujud oleh sinergi tokoh masyarakat dengan perangkat pemerintahan desa.
Menjalankan amanah yang dipercayakan masyarakat memanglah tidak mudah, namun I Dewa Made Suardana mempunyai prinsip untuk memprioritaskan kemudahan dan pelayanan para anggota dalam mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi, sebagai upaya untuk menaik-tingkatkan kualitas hidup dengan membuka kesempatan membangun kesejahteraan ekonomi bersama secara aktif dan berkualitas.
Dalam hal ini, I Dewa Made Suardana meyakini bahwa kunci keberhasilan LPD ini berasal dari anggotanya sehingga partisipasi krama desa sangat diharapkan. Anggota di LPD diistilahkan sebagai jantung pada tubuh manusia karena peran ganda anggota sebagai pemilik dan pengguna.
Oleh karena itu besar harapan I Dewa Made Suardana agar masyarakat luas dapat memahami tugas dasar LPD ini dalam mewujudkan kondisi ekonomi agar lebih maju. Maka dari itu penyuluhan dan sosialisasi terkait manfaat LPD pun terus digalakkan agar terciptanya interelasi dalam masyarakat.
Alhasil dengan semangat itu ‘LPD Desa Adat Pelaga’ membuktikan eksistensinya sebagai garda depan pendongkrak perekonomian desa yang telah berjalan lebih dari 25 tahun.
Dengan dedikasi tinggi, maka sebuah kredibilitas pun terbentuk, kredibilitas I Dewa Made Suardana pun sudah tidak diragukan lagi. Terbukti ditangannya ‘LPD Desa Adat Pelaga’ kini semakin bergerak progresif mewujudkan sistem pelayanan dan program yang menyokong kebutuhan krama agar terus digencarkan dengan optimal, sehingga dengan langkah itu animo masyarakat terhadap lembaga keuangan ini pun menjadi semakin luas.
Mendedikasikan dirinya sejak awal LPD ini dibentuk hingga saat ini, ia pun tetap menjalankan perannya karena dorongan dan kepercayaan masyarakat yang menjadi energi postif baginya untuk terus berkontribusi menggerakkan laju pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.
Dalam merancang sebuah program, I Dewa Made Suardana biasanya selalu berfokus pada memahami kebutuhan masyarakat terlebih dahulu. Maka setiap program akan menjadi ideal dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
Berbicara kunci suksesnya dalam menjalankan lika-liku perjalanan lembaga keuangan yang usianya telah lebih dari dua dekade ini. I Dewa Made Suardana meyakini bahwa sikap bertanggung jawab dalam melaksanakan kinerja dan amanah adalah hal paling fundamental dalam berjalannya lembaga keuangan ini.
Dan yang tak kalah penting adalah adanya korelasi antara anggota, masyarakat dan juga perangkat pemerintahan desa yang menjadi kumpulan energi esensial, sehingga mampu membuat lembaga ‘LPD Desa Adat Pelaga’ berdiri kokoh, walau dalam membangun sebuah lembaga tantangan-tantangannya akan selalu ada dari waktu ke waktu.
Berbicara tentang penempaan karakter kepemimpinan I Dewa Made Suardana, maka sudah semestinya membahas lembar kehidupan masa kecil beliau yang menjadi momen terpupuknya karakter berdedikasi tinggi yang ia miliki.
I Dewa Made Suardana merupakan putra daerah yang terlahir dari keluarga sederhana dan jauh dari kata mewah, ia sendiri merupakan anak ke enam dari embilan bersaudara. Ayah dan ibunya berprofesi sebagai petani sebagai basis ekonomi untuk mencukupi hajat hidup dan pendidikannya.
Namun jiwa berdikari I Dewa Made Suardana memang telah terlihat sejak dini. Saat masih duduk di bangku sekolah dasar, I Dewa Made Suardana sudah biasa membantu orang tuanya memutar roda perekonomian keluarga dengan turut bekerja di ladang dan mengurus hewan ternak sebelum berangkat ke sekolah.
Dibenturkan dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan tak membuat sosok I Dewa Made Suardana patah arang untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan. Meskipun pada kenyataannya ia harus terseok-seok dalam mencukupi hajat hidupnya, namun dengan kegigihan yang dileburkan lewat doa ia pun kemudian dapat menyelesaikan pendidikan SMA nya pada tahun 1997.
Mungkin berbagai rutinitas dan pengalaman hidup susah itulah yang kemudian membentuk I Dewa Made Suardana hingga sekarang dapat terus membumi menjalani naik turun perjalanan hidup yang ia jalankan.
Karena baginya bekerja keras adalah hal yang telah biasa dilaluinya sejak kecil, telah menjadi prinsip dasar hidupnya untuk tidak bergantung kepada orang lain dan percaya akan kemampuan diri sendiri untuk dapat mengubah garis takdir hidup dirinya dan keluarga tercinta.
Bagi I Dewa Made Suardana kesuksesan bukan hanya perkara materi, namun juga bagaimana seorang insan dapat berkontribusi memberikan manfaat dengan pengalaman dan sumber daya yang dimiliki, sehingga dengan itu kebahagian lahir dan batin pun akan dirasakan.
Selain memimpin jalannya LPD Desa Adat Pelaga, I Dewa Made Suardana juga merupakan sosok tenaga pendidik yang mendedikasikan hidupnya untuk turut mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Dinamika kehidupan yang dijalaninya sebagai guru dan pimpinan LPD memang cukup menantang sehingga terkadang membutuhkan dorongan semangat. Namun ia yakin bahwa masa depan desa dan generasi penerusnya haruslah di landasi dengan pendidikan yang baik.
Ia pun berharap kedepannya lembaga LPD Desa Adat Pelaga akan di dominasi dan diorganisir generasi muda, agar laju perkembangan LPD ini dapat terus komprehensif beradaptasi mengikuti perkembangan zaman dengan semangat-semangat baru yang tumbuh.