Pada tahun 2009, seorang bernama I Ketut Tantra memulai perjalanan pentingnya di Koperasi Dharma Yasa Kerti. Meskipun pada saat itu masih bekerja di lembaga lain, Ketut Tantra dan sejumlah rekan memiliki inisiatif yang kuat untuk mengelola uang asuransi kegiatan sosial dari dana pemerintah. Dana asuransi tersebut, sebesar 50 juta rupiah, ditujukan untuk masyarakat sekitar 200 kepala keluarga.
Ketut Tantra menyadari bahwa jika dana tersebut tidak dikelola dengan baik dan hanya dibagikan begitu saja kepada penerima yang telah meninggal, maka uang tersebut akan habis tanpa memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. Oleh karena itu, timnya mulai merencanakan sebuah sistem yang lebih efektif dan berkelanjutan untuk pengelolaan dana tersebut.
Dari pemikiran tersebut, muncul inisiatif untuk membentuk sebuah entitas yang dapat mengelola dana tersebut dengan lebih baik, serta tetap meneruskan distribusinya kepada warga yang membutuhkan ketika terjadi ada yang meninggal di. Awalnya, entitas ini masih berbentuk pra-koperasi, tetapi merupakan langkah awal yang penting dalam membangun fondasi untuk apa yang kemudian akan menjadi Koperasi Dharma Yasa Kerti di Bangli.

Langkah pertama mereka adalah merumuskan aturan dan prosedur yang jelas untuk pengelolaan dana, serta meyakinkan masyarakat tentang manfaat dari pendekatan ini. Dengan tekad yang kuat dan semangat untuk memberikan kontribusi positif bagi komunitas mereka, Ketut Tantra dan rekan-rekannya mulai membangun fondasi bagi apa yang kemudian akan menjadi lembaga yang signifikan dalam perekonomian lokal.
Melalui upaya kolaboratif dan dedikasi mereka, pra-koperasi tersebut kemudian berkembang menjadi Koperasi Dharma Yasa Kerti Bangli, yang tidak hanya mengelola dana asuransi dengan efisien, tetapi juga memberikan berbagai layanan dan manfaat bagi anggotanya serta komunitas secara lebih luas. Perjalanan Ketut Tantra di koperasi ini merupakan bukti nyata dari bagaimana inisiatif, keberanian dan semangat untuk berbuat baik dapat membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat.
Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia
Koperasi Sebagai Agen Perubahan
Pada tahun 2011, Koperasi Dharma Yasa Kerti Bangli mencapai tonggak sejarah baru dengan mendapatkan status badan hukum resmi. Hal ini menandai langkah besar dalam perkembangan koperasi, memberikan dasar yang kuat untuk pertumbuhan dan kelangsungan operasionalnya. Dengan status badan hukum, koperasi memiliki landasan legal yang jelas dalam menjalankan aktivitasnya, serta memungkinkan akses yang lebih baik terhadap dukungan dan sumber daya.

Seiring berjalannya waktu, Koperasi Dharma Yasa Kerti Bangli tidak hanya fokus pada pengelolaan dana dan pemberian pinjaman dengan bunga rendah, tetapi juga memperluas cakupan layanannya. Salah satu inisiatif yang signifikan adalah kerja sama dengan pengiriman tenaga kerja ke Jepang.
Kerja sama ini memberikan kesempatan bagi anggota koperasi untuk bekerja di Jepang, sebuah peluang yang sangat diminati oleh banyak orang di daerah tersebut. Untuk mendukung anggotanya dalam memanfaatkan peluang ini, koperasi memberikan modal awal yang diperlukan untuk persiapan keberangkatan, seperti biaya pelatihan, biaya proses dokumen dan biaya transportasi.
Setelah anggota berhasil mendapatkan pekerjaan di Jepang, mereka dapat mulai mengembalikan modal tersebut dalam bentuk cicilan yang diatur secara fleksibel. Pendekatan ini membantu mengurangi beban finansial awal bagi anggota, sehingga mereka dapat fokus pada memanfaatkan kesempatan kerja di luar negeri tanpa harus khawatir dengan masalah keuangan.
Dengan demikian, Koperasi Dharma Yasa Kerti Bangli tidak hanya memberikan bantuan finansial langsung kepada anggotanya, tetapi juga memberikan dukungan dalam menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas melalui kerja sama dengan mitra internasional seperti Jepang. Ini merupakan contoh nyata bagaimana koperasi dapat berperan sebagai agen perubahan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui inovasi dan kolaborasi yang berkelanjutan.

Kejujuran sebagai Pondasi Koperasi
Modal utama yang ditanamkan dalam operasional Koperasi Dharma Yasa Kerti adalah integritas dan kejujuran. Mereka mengerti bahwa tanggung jawab untuk mengelola dana orang merupakan amanah yang sangat besar, dan kepercayaan dari masyarakat adalah aset yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu, prinsip kejujuran menjadi pijakan utama dalam setiap langkah pengelolaan dana yang mereka lakukan.
Meskipun masih dalam proses pengembangan, koperasi ini menyadari bahwa mereka belum mampu memenuhi hak gaji karyawan sebagaimana mestinya. Namun, mereka tidak membatasi karyawan untuk mencari pekerjaan sampingan sebagai tambahan penghasilan. Koperasi memahami bahwa situasi finansial individu bisa berbeda-beda, dan memperbolehkan karyawan untuk memiliki sumber penghasilan tambahan merupakan wujud dari kepekaan dan fleksibilitas dalam memahami kebutuhan anggota tim.
Di samping itu, pengurus koperasi, yang berjumlah enam orang, mengambil komitmen yang luar biasa dengan hanya menerima uang sekadar pengganti bensin setiap bulannya. Mereka menyadari bahwa tujuan utama mereka adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, bukanlah untuk mencari keuntungan pribadi.

Agar dapat melaksanakan tugas mereka dengan baik, pengurus koperasi berkumpul setiap bulan pada tanggal 10 untuk melakukan evaluasi. Karena pada siang hari mereka memiliki pekerjaan lain, pertemuan ini biasanya dilakukan pada malam hari. Evaluasi ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi kinerja, merencanakan langkah-langkah ke depan, dan memastikan bahwa semua keputusan yang diambil selaras dengan nilai-nilai dan visi koperasi.
Dengan komitmen yang kuat terhadap integritas, pelayanan masyarakat, dan kerja sama tim, Koperasi Dharma Yasa Kerti Bangli terus menempuh perjalanan mereka untuk memberikan dampak positif yang lebih besar bagi kesejahteraan komunitas mereka.
Harapan untuk Koperasi Dharma Yasa Kerti
I Made Arsana, Ketua Pengawas Koperasi, merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam dunia pendidikan. Dari guru hingga menjadi kepala sekolah, kemudian melanjutkan ke jenjang paripurna sebelum akhirnya terjun menjadi pengurus di Koperasi Dharma Yasa Kerti di Bangli. Latar belakang pendidikannya membekali Arsana dengan keterampilan kepemimpinan, kebijakan, dan pengelolaan yang kuat, yang sangat berguna dalam memimpin dan mengawasi operasional koperasi. Sebagai pemangku, Arsana memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa semua kegiatan dan keputusan koperasi berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi dan norma-norma yang berlaku.

Sementara itu, peran manajerial di koperasi dipegang oleh Drs. Ketut Darmayasa. Bergabung sejak tahun 2009, Darmayasa telah memberikan kontribusi yang berharga dalam pengembangan koperasi selama bertahun-tahun. Mulai dari menerima gaji pertama sebesar 250 ribu rupiah, Darmayasa telah menyaksikan perjalanan koperasi dari masa-masa sulit hingga masa-masa gemilang. Namun, dengan datangnya pandemi COVID-19, pendapatan koperasi mengalami penurunan signifikan. Meskipun demikian, harapan untuk menjaga kelangsungan dan pertumbuhan koperasi tetap tinggi di hati Darmayasa dan seluruh tim.
Ketekunan, kegigihan dan semangat untuk terus berkembang menjadi kunci bagi Koperasi Dharma Yasa Kerti Bangli dalam menghadapi berbagai tantangan. Dengan kepemimpinan yang kuat dan tim yang solid, koperasi ini optimis dapat melampaui masa-masa sulit dan mewujudkan visi mereka untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Bangli.