PT. AMS Medika Healthcare merupakan perusahaan yang bergerak pada penjualan perlengkapan dunia kesehatan, meliputi peralatan, obat – obatan, buku, pakaian dan konsultan perencanaan klinik dan rumah sakit, yang berpusat di Jalan Sedap Malam No.88 B, Kesiman, Kec. Denpasar Timur. Didirikan oleh dr. I Putu Wirama, anak desa asal Besakih, Karangasem yang dulunya hanya mengandalkan prestasi nilai terpuji agar mendapatkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk bisa masuk ke fakultas kedokteran.
Mengingat kembali alur perjalanan dr. I Putu Wirama agar bisa melanjutkan ke fakultas yang ia cita – citakan, saat itu ia mengandalkan nilai prestasi, sehingga mendapatkan biaya terendah. Saat semester VII, barulah ia terdorong untuk melakukan sesuatu demi meringankan biaya yang harus ditanggung orangtua. Ia kemudian mencoba sebuah bisnis pertamanya yakni sepatu lukis, yang cukup jauh kiblatnya dari latar belakang ilmu yang dimiliki.
Baca Juga : Kekuatan Doa dan Harapan Dalam Membangun Jembatan Kesuksesan
Tergabung dalam komunitas Wirausaha Muda Denpasar, dr. I Putu Wirama kembali mencoba peruntungan di bisnis yang kedua, tak tanggung – tanggung, tiga bisnis sekaligus ia rintis, yakni sebuah klinik, franchise makanan dan toko buku. Pelatihan kewirausahawan yang juga ia peroleh dari menjadi nominasi di salah satu Bank BUMN, juga ia ikuti di Surabaya selama enam bulan, namun tak seberuntung usaha rekan-rekannya dalam memperoleh provit. Tak menyerah, ia kembali mengikuti pelatihan yang lebih bersifat individu, barulah ia menemukan jawabannya bahwa ia kurang fokus pada keempat bisnisnya tersebut dan harus ada yang dieliminasi. Di sisakanlah bisnis yang benar – benar dikuasai olehnya yaitu klinik dan toko buku bernama “PT. AMS Medika Healtcare” yang berlokasi di Jalan Sedap Malam No.88 B, Kesiman, Kec. Denpasar Timur.
Terlepas dari pelatihan – pelatihan yang diikuti dan mendengarkan kata mentor, bagi dr. I Putu Wirama motivasi paling penting itu harus datang dari diri sendiri. Bila flashback lagi, pada tahun 2007 tepatnya ia sudah melakukan tersebut dengan mencatat apa saja yang menjadi goals-nya kedepan, meski saat itu masih sebagai anak kuliahan yang terbatas uang saku. Di dalam kamar kostnya, ia menuliskan mimpinya, diantaranya keinginan melanjutkan kuliah, kedua mengunjungi kota Paris, kebebasan waktu untuk pergi berlibur ke mana saja dan memiliki sebuah tempat tinggal. Satu – satunya cara untuk mewujudkan mimpi itu ialah memulai langkah untuk fokus berwirausaha. Dalam proses tersebut, tak sedikit yang meremehkan atas apa yang ia lakukan, namun beruntung ia sekaligus bertemu dengan orang-orang di lingkungan komunitas khususnya yang saling memberi dukungan antara satu sama lain. Bahwa bila mengalami kegagalan atau penipuan, menganggap tersebut sebagai sebuah resiko yang lumrah, pasti dialami oleh pebisnis apapun dan bersemangat untuk bangkit kembali.
Baca Juga : Terus Bertahan dan Beradaptasi Mengikuti Perubahan Positif di Masa Pandemi Global
Didikan keras didapatkan dr. I Putu Wirama dari orangtua, di mana Ibunya yang sebagai guru SD dan ayah menafkahi keluarga, sebagai petani. Diungkapkan olehnya mentalnya untuk menjadi pribadi yang sukses, tempaan sebagian lahir dari tempaan semasa kecil, kemudian semakin terorganisir, seiring bertambahnya usia. Seperti kisahnya harus berjualan es saat usia enam tahun, saat ia harus kehilangan adik tercinta, karena keterlambatan penanganan penyakit yang diderita, dari pengalaman tersebut ia pun menjadi awal mula ia memproklamirkan cita – citanya sebagai dokter.
Berani bermimpi dan fokus pada mimpi – mimpi tersebut, menjadi tonggak dasar kesuksesan dr. I Putu Wirama. Meski ia sempat menjadi korban tipu sebesar 600 juta, Ia yang sudah berumah tangga saat itu membangun kerjasama dengan istri, agar sementara waktu, untuk kebutuhan sehari – hari di handle oleh istri. Akhirnya berkat dukungan, restu dari orangtua dan kepercayaan pada doa yang ia panjatkan, ia mampu melalui itu semua. Pelajaran yang bisa ia ambil, kita boleh memiliki intelektual, tapi jangan over confident atau terlalu percaya diri menjalaninya, bila belum mengawali dan mengakhirinya dengan doa. Selebihnya jalani prosesnya dengan hati yang bahagia untuk menggapai apa yang menjadi fokus tujuan kita, banyak bertukar pikiran dengan lingkungan positif, alhasil kesuksesan yang menjadi mimpi kita, bukan lagi sekedar bunga tidur, tapi sukses kita wujudkan dalam kehidupan nyata.