I Gusti Ngurah Ketut Witadharma adalah salah satu sosok yang menginspirasi dalam dunia pertanian di Bali, Indonesia. Beliau adalah pemilik sekaligus pendiri UD. Puja Tani, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan sarana dan prasarana pertanian di Pulau Dewata.
Sebelum memulai perjalanan sebagai pengusaha pertanian, I Gusti Ngurah Ketut Witadharma memiliki pengalaman kerja yang beragam. Beliau pernah bekerja di sektor perbankan dan juga menghabiskan waktu di sebuah pabrik di Lampung. Meskipun bercita-cita menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebuah kecelakaan yang mengakibatkan kaki patah membuatnya harus mengubur impian tersebut. Kemudian, beliau juga mencoba peruntungannya di perusahaan pestisida meskipun latar belakang pendidikannya adalah ekonomi. Namun, karena berbagai alasan, beliau memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut.
Memilih Jalan Sebagai Pengusaha
Di tengah perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan, I Gusti Ngurah Ketut Witadharma yang akrab disapa Ajik Ngurah mengingat sebuah petuah dari gurunya, “Lebih baik menjadi kepala tikus daripada ekor gajah.” Petuah sederhana ini tidak hanya menjadi inspirasi bagi beliau, tetapi juga menjadi pendorong untuk mengambil langkah besar dalam hidupnya. Setelah bertahun-tahun bekerja dan mengumpulkan pengetahuan serta pengalaman yang berharga, pada tahun 2006, Ajik Ngurah memutuskan untuk memulai usaha sendiri dengan mendirikan UD. Puja Tani.

Awalnya, langkah ini tidaklah mudah. Perusahaan dimulai dengan menyewa sebuah lahan kecil, namun dengan keberanian besar I Gusti Ngurah Ketut Witadharma bersama istri yaitu I Gusti Ayu Kade Sukarini percaya bahwa dedikasi dan komitmen yang kuat merupakan kunci kesuksesan. Dengan tekad yang bulat, beliau membangun UD. Puja Tani dari bawah dengan visi untuk menjadi pelaku utama dalam industri pertanian lokal.
Berbekal pengetahuan yang telah diperolehnya dari pengalaman lapangan dan kepercayaan dari orang-orang disekitarnya, Ajik Ngurah fokus pada prinsip-prinsip keberlanjutan dan inovasi dalam bisnisnya. Dia tidak hanya menanamkan nilai-nilai etika kerja yang tinggi di dalam perusahaan, tetapi juga aktif mencari solusi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Pada awalnya, UD. Puja Tani menghadapi berbagai tantangan seperti masalah modal, persaingan pasar yang ketat dan perubahan iklim yang tidak terduga.
Perkembangan UD. Puja Tani
Sejak didirikan, UD. Puja Tani di bawah kepemimpinan I Gusti Ngurah Ketut Witadharma telah mengalami perkembangan yang signifikan. Perusahaan ini berfokus pada penyediaan sarana dan prasarana pertanian berkualitas tinggi untuk mendukung petani di Bali. Saat ini, UD. Puja Tani telah mengoperasikan 3 cabang, meskipun sebelumnya mereka memiliki 5 cabang namun dua di antaranya ditutup karena masalah manajemen yang tidak memadai. I Gusti Ngurah Ketut Witadharma tidak ragu untuk mengambil keputusan sulit tersebut demi menjaga kualitas dan efisiensi perusahaan.

Selain ekspansi dalam bidang sarana pertanian, I Gusti Ngurah Ketut Witadharma juga melangkah ke sektor peternakan. Hal ini dipicu oleh minat besar dari anaknya sendiri, sehingga mereka telah memulai usaha peternakan babi di kampung halamannya di Kabupaten Jembrana. Langkah ini merupakan bagian dari diversifikasi usaha mereka, yang semakin memperkuat posisi UD. Puja Tani sebagai pemimpin dalam mendukung sektor pertanian dan peternakan di Bali.
Selain itu, I Gusti Ngurah Ketut Witadharma tidak hanya terlibat dalam menjual sarana dan prasarana pertanian, tetapi juga terlibat secara langsung dalam praktik pertanian sendiri, khususnya dalam menanam jeruk. Hal ini menunjukkan komitmen dan keterlibatannya yang lebih dalam dalam industri pertanian lokal.
Dengan terus berkembangnya usaha mereka di berbagai sektor ini, UD. Puja Tani tidak hanya berupaya memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mengembangkan potensi pertanian dan peternakan di wilayah Bali. Dengan pandangan jangka panjang dan komitmen pada kualitas, UD. Puja Tani terus menjadi pionir dalam inovasi dan keberlanjutan di sektor pertanian dan peternakan lokal.

Baca Juga : Lewat Tangan Kreatif Putu Mahendra Sukses Dorong Geliat Industri Pariwisata yang Bermanfaat Bagi Lingkungan
Latar Belakang Sang Pengusaha
I Gusti Ngurah Ketut Witadharma lahir di Negara, 9 Agustus 1972, ayahnya bekerja sebagai seorang guru, tetapi meninggal dunia pada tahun 2000, meninggalkan Ajik Ngurah sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara.
Kehidupan masa kecil Ajik Ngurah tidaklah mudah. Setelah kehilangan ayahnya, ia dan keluarganya menghadapi kesulitan ekonomi yang besar. Untuk membantu mencari nafkah, Ajik Ngurah terpaksa bekerja menggendong gabah untuk mendapatkan sedikit upah.
Pendidikan formalnya dilanjutkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), di mana ia tinggal di rumah saudara selama masa sekolahnya. Pengalaman hidupnya selama masa-masa sulit ini sangatlah mengesankan baginya. Ia terbiasa dengan kerja keras dan perjuangan yang nyata, menghadapi roda kehidupan yang begitu rapuh.

Dari latar belakang yang keras ini lahirlah semangat dan tekad yang kuat dalam diri Ajik Ngurah untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Pengalaman-pengalaman sulit inilah yang membentuknya menjadi sosok yang penuh dengan ketabahan, kerja keras dan keinginan untuk mengubah nasib tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk membantu orang lain di sekitarnya.
Perjalanan hidupnya dari masa kecil yang penuh tantangan hingga menjadi pemimpin dalam industri pertanian di Bali melalui UD. Puja Tani adalah bukti dari tekadnya untuk terus maju, berinovasi dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Sosok I Gusti Ngurah Ketut Witadharma di Mata Anaknya
Buah hati pertama dari I Gusti Ngurah Ketut Witadharma dan I Gusti Ayu Kade Sukarini, I Gusti Ayu Putu Mega Purnamayanti mengatakan bahwa ayahnya merupakan sosok yang sangat istimewa. Beliau adalah seorang pekerja keras, tegas dan berprinsip. Sosok ayah yang penuh dedikasi dan komitmen ini telah menjadi inspirasi besar bagi Gusti Ayu Putu Mega dalam menjalani hidup dan mengejar impiannya.
Sebagai seorang pengusaha, I Gusti Ngurah Ketut Withadarma tidak hanya menunjukkan pentingnya bekerja keras tetapi juga mengajarkan nilai-nilai integritas dan ketekunan. Menurut Gusti Ayu Putu Mega, salah satu kunci kesuksesan dalam dunia usaha adalah memiliki pemikiran yang fleksibel. Hal itu sudah dimiliki sang ayah yang selalu mendorongnya untuk berpikir di luar kotak, mencari peluang sebanyak mungkin dan mengolah peluang tersebut menjadi sesuatu yang lebih besar. Prinsip ini menjadi landasan yang kuat bagi Gusti Ayu Putu Mega dalam mengembangkan karirnya sendiri.

Bagi Gusti Ayu Putu Mega, ayahnya bukan hanya seorang pengusaha sukses, tetapi juga seorang mentor dan panutan. Dalam setiap langkahnya, I Gusti Ngurah Ketut Withadarma selalu memberikan contoh bagaimana mengatasi tantangan dengan keberanian dan kebijaksanaan. Pemikiran fleksibel yang diterapkan oleh ayahnya membuatnya mampu melihat peluang di setiap situasi, bahkan dalam keadaan yang paling sulit sekalipun. Dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif, ayahnya telah berhasil mengubah banyak tantangan menjadi keberhasilan.
Melalui dedikasi dan kerja keras, I Gusti Ngurah Ketut Withadarma telah membuktikan bahwa dengan prinsip yang kuat dan pemikiran yang fleksibel, seseorang dapat hasil yang maksimal. Nilai-nilai yang diajarkan olehnya akan terus menjadi warisan yang berharga bagi Gusti Ayu Putu Mega dan generasi selanjutnya. Ayahnya akan selalu dikenang sebagai sosok yang tidak hanya menginspirasi keluarganya tetapi juga banyak orang lain di sekitarnya.