Di Balik Kesuksesan, Ada Pengalaman Hidup dan Warisan Sang Istri

Di Balik Kesuksesan, Ada Pengalaman Hidup dan Warisan Sang Istri

Lingkungan tempat tinggal sering kali menjadi ruang pertama di mana seseorang menemukan peluang untuk berkembang. Hal ini pula yang dialami oleh I Gusti Putu Arka, S.E., M.Si. Pada tahun 1994, di lingkungan tempat tinggalnya, didirikan sebuah fasilitas keuangan yang menyerupai bank. Melihat potensi dan kegigihan yang ia miliki, Putu Arka diberi kesempatan untuk bergabung di institusi tersebut, sebuah langkah yang menjadi gerbang pembuka karir panjangnya di dunia keuangan.

Gusti Putu Arka pribadi memiliki karakter gigih yang menjadi akar kesuksesannya. Sejak usia anak-anak, ia sudah dikenal sebagai tipikal pekerja keras. Memasuki masa sekolah, waktu luang di luar jam belajar selalu ia manfaatkan untuk bekerja, mencari pengalaman dan meringankan beban keluarganya. Sikap ini terus ia pelihara hingga duduk di bangku kuliah. Gusti Putu Arka melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana. Namun, setelah menyelesaikan kuliahnya, ia dihadapkan pada kenyataan yang tidak mudah. Dua tahun lamanya ia menganggur tanpa pekerjaan tetap. Meski demikian, ia tidak tinggal diam. Ia mengisi waktu dengan bekerja sambilan, melakukan apa saja yang bermanfaat dan dapat menjaga produktivitasnya. Dalam masa ini, Gusti Putu Arka diajak untuk terlibat menjadi seorang pengrajin barong. Barong yang dibuat pun bukan sembarangan, melainkan barong yang disakralkan di pura-pura sebagai wujud pengabdian spiritual, bukan untuk dijual. Jadi pekerjaan ini bersifat sukarela, tanpa upah, hanya didasari oleh rasa tulus untuk memberikan sesuatu yang berarti bagi masyarakat dan tradisi.

Gusti Putu Arka memulai perjalanannya pada posisi awal di bagian analisis kredit. Di sini, ia bertugas mengevaluasi kelayakan pinjaman nasabah, memastikan dana yang dikeluarkan memberikan manfaat sekaligus mengurangi risiko institusi. Posisi ini memberinya wawasan mendalam tentang pengelolaan risiko keuangan dan pentingnya hubungan baik dengan nasabah. Setahun kemudian, ia dipercaya untuk pindah ke bagian akuntansi. Posisi ini menuntut ketelitian yang lebih tinggi, dengan tanggung jawab utama mencatat, memeriksa, dan melaporkan semua transaksi keuangan. Posisi ini tidak hanya memperkaya keterampilannya, tetapi juga memperkuat pemahamannya tentang struktur keuangan institusi. Gusti Putu Arka menjalaninya dengan dedikasi penuh, menunjukkan konsistensi dan integritas yang akhirnya membuatnya dipercaya untuk bertahan selama 12,5 tahun di institusi tersebut.

Baca Juga : Kesuksesan Pengusaha Lokal dan Kelestarian Pariwisata Bali Lewat Budaya Ramah Tamah

Setelah lebih dari satu dekade, pada tahun 2006, Gusti Putu Arka memulai babak baru dalam karirnya dengan bergabung di PT. BPR Mertha Sedana. Langkah ini menjadi momentum penting yang membawa perjalanan profesionalnya ke tingkat yang lebih tinggi. Di bank ini, ia tidak hanya bekerja, tetapi benar-benar digodok serta dilatih secara intensif, khusus dalam aspek pembukuan dan pengelolaan peminjaman dana. Dalam proses pembelajaran tersebut, ia tidak hanya mendapatkan pengetahuan teknis tetapi juga dorongan motivasi berupa janji jabatan strategis di masa depan. Kesempatan ini mendorongnya untuk terus menunjukkan dedikasi dan kemampuan terbaik. Setelah satu tahun bekerja dan menunjukkan kinerja yang cemerlang, pihak bank mengajukannya untuk mengikuti evaluasi di Bank Indonesia (saat itu, Otoritas Jasa Keuangan/OJK belum terbentuk). Proses ini merupakan syarat penting bagi seorang profesional untuk mendapat posisi strategis di institusi keuangan. Berbekal ketekunan dan penguasaan yang matang atas bidangnya, Gusti Putu Arka berhasil lulus dari proses evaluasi tersebut.

Keberhasilan Gusti Putu Arka tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi tetapi juga membuka pintu untuk karir yang lebih gemilang. Ia pun direkrut secara resmi dan mulai menapaki tanggung jawab yag lebih besar di PT. BPR Mertha Sedana. Puncak karirnya dimulai pada Mei 2018, ketika ia dipercaya menggantikan almarhum direktur bank tersebut. Dalam posisinya sebagai direktur, Gusti Putu Arka menunjukkan kepemimpinan yang tangguh, membawa stabilitas sekaligus inovasi ke dalam manajemen bank. Selama lima tahun menjabat, ia tidak hanya mempertahankan keberlanjutan bank tetapi juga berhasil meningkatkan kepercayaan nasabah serta memperkuat struktur operasional.

Baca Juga : Mengalirkan dan Menghidupkan Harapan, PT. Satyaloka Tirta Amerta dari Bangli untuk Bali

Saat Gusti Putu Arka bergabung dengan PT. BPR Mertha Sedana, kantor bank ini masih berlokasi di Mengwitani dengan fasilitas yang sederhana. Aset perusahaan saat itu hanya sebesar Rp. 340 juta. Di bawah kepemimpinan dan strateginya, PT. BPR Mertha Sedana berhasil tumbuh secara signifikan, dengan total aset mencapai Rp. 94 miliar. Pertumbuhan ini diraih melalui berbagai upaya, meskipun menghadapi tantangan besar termasuk masa sulit selama pandemi COVID-19. Gusti Putu Arka fokus pada perbaikan sistem yang bertujuan meningkatkan motivasi kerja seluruh tim. Ia menerapkan pengawasan yang ketat dan sistematis, memantau berbagai aspek operasional setiap hari dan setiap minggu. Laporan keuangan, kondisi likuiditas dan status kredit dipantau secara berkala, terutama selama masa pandemi.

Pada saat yang sama, kebijakan relaksasi dari pemerintah menjadi peluang yang dimanfaatkan secara maksimal oleh Gusti Putu Arka. Ia memastikan nasabah dengan prospek bisnis yang baik mendapat dukungan penuh, sementara potensi dari nasabah baru juga diidentifikasi dan dijadikan peluang untuk memperluas portofolio. Selain itu, penguatan internal menjadi fokus utama untuk memastikan kinerja tim yang optimal dan solid. Melalui kombinasi strategi yang matang, pemantauan yang konsisten, serta dukungan terhadap nasabah, PT. BPR Mertha Sedana tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di tengah situasi yang penuh tantangan. Transformasi ini menunjukkan bahwa dengan kepemimpinan yang visioner dan langkah yang strategis, sebuah institusi dapat melewati masa-masa sulit dan tetap mencetak prestasi yang membanggakan.

“Dibalik pria sukses, ada wanita hebat di belakangnya”
Ya, selain dedikasi dan kerja kerasnya sendiri dalam bekerja, peran alamarhum istri dalam karir Gusti Putu Arka sangat berarti. Meski sosok beliau tak lagi ada, namun semangat dan nilai-nilai yang telah ditanam oleh wanita tersebut sering kali menjadi warisan yang abadi. Seperti ketangguhan, kebijaksanaan, dan kehangatan yang pernah diberikan menjadi kekuatan untuk melangkah ke depan. Selain itu, Gusti Putu Arka juga belajar dari sang istri bagaimana menempatkan nasabah sebagai relasi yang baik. Pasalnya, ia bersama istri juga terjun mendirikan koperasi bersama – sama. Keberhasilan mereka mengelola koperasi yang telah beraset Rp. 51 miliar tersebut, tidak hanya memberikan manfaat bagi komunitas, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam membangun nilai-nilai kerja yang berbasis pada kepercayaan dan hubungan yang saling menguntungkan.

Kini, setelah istrinya tiada, Gusti Putu Arka bertekad untuk melanjutkan semangat dan amanat yang telah ditinggalkan. Dengan cara ini, ia berharap semangat kerja keras, kejujuran, dan pengabdian yang diwariskan istrinya akan terus menjadi inspirasi, menjadi panduan dalam membangun hubungan yang kokoh di tempatnya bekerja, BPR Mertha Sedana, serta dalam pengelolaan koperasi keluarga yang kini juga melibatkan anak-anaknya. Bagi Gusti Putu Arka dengan dirinya melanjutkan warisan ini, juga sebagai bentuk penghormatan terhadap istri yang telah menjadi pendamping, inspirasi, dan pilar penting dalam perjalanan hidupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *