Kepemimpinan dan tata kelola yang kuat merupakan faktor kunci keberhasilan koperasi sebagai kekuatan ekonomi rakyat. Kepemimpinan yang efektif memastikan bahwa koperasi memiliki visi, misi dan strategi yang jelas, kemudian setiap anggota di dalamnya akan selaras dengan tujuan tersebut.
Koperasi yang dikelola dengan baik akan bertanggung jawab kepada anggotanya, transparan dalam pengambilan keputusan dan mampu mengelola risiko secara efektif. Dengan kepemimpinan dan tata kelola yang kuat, sebuah lembaga koperasi dapat membangun kepercayaan dan keyakinan di antara para anggota dan masyarakat di wilayahnya, yang mana hal ini sangat penting bagi keberhasilan mereka sebagai kekuatan ekonomi.
Hal itu juga yang menjadi landasan sosok putra daerah bernama Si Gede Ketut Sudana dalam mengorganisir sebuah lembaga koperasi bernama ‘Koperasi Sari Sedana’.
Diawali dengan semangat masyarakat di wilayahnya untuk membangun kesejahteraan ekonomi bersama, maka ‘Koperasi Sari Sedana’ pun diwujudkan sebagai intermediasi keuangan yang menggeliatkan ekonomi masyarakat dengan asas kebersamaan.
Karena pada dasarnya ‘Koperasi Sari Sedana’ terbentuk dari gagasan bersama masyarakat yang mempunyai semangat untuk menggiring persatuan demi menunjang kegiatan-kegiatan yang dapat menaik-tingkatkan basis ekonomi mandiri dengan sumber daya yang ada.
Kebutuhan dan tujuan bersama itulah yang kemudian memperkuat ‘Koperasi Sari Sedana’ hingga dapat terus bertumbuh dinamis selama lebih dari dua dekade menjadi tonggak penguat perekonomian wilayahnya dengan program-program yang mengena bagi masyarakat.
Si Gede Ketut Sudana meyakini bahwa gemilangnya lembaga keuangan ini juga tak luput dari peran penting dari tokoh masyarakat dan perangkat pemerintahan desa yang dapat selalu bersinergi dalam menggerakkan suatu perubahan dinamis yang dapat memberikan makna dan manfaat yang besar bagi lembaga dan masyarakat.
Interelasi yang kuat itulah yang terus digalakkan dengan optimal dalam pengelolaan ‘Koperasi Sari Sedana’, sehingga manajemen internal dapat tumbuh sehat dan efektif untuk meningkatkan kualitas kinerjanya.
Baca Juga : Tekun Menjadi Modal Berharga Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik dari Sosok Owner UD. Bumi Lestari
Manuver-manuver itu dijalankan Si Gede Ketut Sudana agar integritas di setiap lini dapat terbentuk dan kredibilitas kinerja akan didapat. Meskipun berbagai kendala dan hambatan pastilah selalu ada dalam tahap petumbuhannya, namun hal itu dapat selalu disiasati dengan komunikasi dan juga sosialisasi yang masif dilakukan secara berkala, sehingga program yang dijalankan lembaga ini juga akan terus komprehensif sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
Maka tak ayal langkah-langkah dan program yang dijalankan Si Gede Ketut Sudana dalam membangun dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat itu, membuahkan hasil berupa apresiasi dan kepercayaan seluruh lapisan masyarakat.
Masalah permodalan umumnya disebabkan karena keterbatasan akses ke sumber-sumber permodalan, terutama akses ke lembaga keuangan formal seperti bank. Di samping itu keterbatasan dalam hal mencukupi kebutuhan prosedur dan persyaratan masih menjadi hal yang rumit bagi sebagian masyarakat, terlebih bagi masyarakat pedesaan.
Maka dari itu ‘Koperasi Sari Sedana’ terus mengarahkan arah kebijakannya dalam pengoptimalan layanan dengan asas kekeluargaan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan layanan keuangan. Semua itu dilakukan agar iklim usaha dapat berjalan dan lebih jauh dapat berdaya saing.
Si Gede Ketut Sudana meyakini bahwa dengan sumber daya masyarakat di wilayahnya yang berlimpah, maka peran ‘Koperasi Sari Sedana’ dapat menjadi energi bagi masyarakat untuk meningkatkan dan mendorong persaingan usaha yang lebih sehat dan berkeadilan.
Alhasil lewat tangan dinginnya ‘Koperasi Sari Sedana’ dapat terus eksis dan melesat signifikan menjadi ekosistem penguatan ekonomi di wilayah sekitarnya, sesuai dengan tujuan awal lembaga koperasi ini dibentuk.
Peningkatan baik dari segi pelayanan hingga sistem kinerja pun kini semakin bergerak dinamis seiring dengan tumbuhnya daya gabung masyarakat yang semakin terkonsolidasi.
Dalam hal ini, prinsip yang diterapkan oleh Si Gede Ketut Sudana adalah membangun pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pengembangan kapasitas yang mencakup kelembagaan, pendanaan dan juga pelayanan. Di samping itu adalah hal internal yang menyangkut efisiensi dan keterbukaan.
Baca Juga : Entrepreneur Muda yang Berperan Mempromosikan Gaya Hidup Sehat Melalui Klinik “Fisioterapi Astina”
Partisipasi aktif dan keterlibatan anggota juga penting bagi keberhasilan koperasi sebagai kekuatan ekonomi. Bagi Si Gede Ketut Sudana anggota adalah tulang punggung lembaga dan keterlibatan aktif mereka dalam pengambilan keputusan, perencanaan dan pelaksanaan sangat penting bagi gemilangnya keberhasilan koperasi ini.
Jika krama telah menjadi bagian dari anggota maka berarti ia telah membantu berpartisipasi dalam pertumbuhan perekonomian dan infrastruktur desa tercinta. Hal itu juga berdampak pada himpunan kekuatan lembaga ini untuk terus menggalakkan dana sosial, pendidikan, kedukaan, kebudayaan dan spiritual masyarakat di wilayahnya.
Maka sebagai pimpinan yang menahkodai laju koperasi ini, ia selalu mendorong partisipasi anggota dan masyarakat dalam pertemuan dan diskusi rutin, menyumbangkan ide dan perspektif mereka, dengan itu akuntabilitas lembaga pun dapat berjalan sesuai fitrahnya.
Dengan memberdayakan anggota untuk berperan aktif dalam kegiatan dan program yang dijalankan pula ‘Koperasi Sari Sedana’ berhasil membangun rasa kepemilikan komunitas, yang menjadi keberhasilan jangka panjang mereka.
Memang butuh proses dalam penitian dan adaptasi ritme kinerjanya, Namun dengan kegigihan dan komitmen yang kuat, sosok Si Gede Ketut Sudana membuktikan bahwa niat baik jika dileburkan dengan kerja keras akan berbuah manis pada waktunya.
Kegiatan pelaku ekonomi menjadi pilar penting menggeliatnya perekonomian di Indonesia. Namun jika berbicara salah satu pilar ekonomi yang dianggap paling fundamental dan mampu untuk mewujudkan kesejateraan masyarakat di desa yang karakteristiknya sangat guyub dan gotong-royong, maka lembaga seperti ‘Koperasi Sari Sedana’ dapat menjadi cerminan masyarakat dalam menyongsong pertumbuhan ekonomi bersama.
‘Koperasi Sari Sedana’ telah terbentuk sejak tahun 2001, program-program yang diwujudkan dalam pertumbuhannya telah menjadi bagian penting pembangunan infrastruktur dan ekonomi krama yang ada di wilayahnya.
Sebagai lembaga intermediasi keuangan ‘Koperasi Sari Sedana’ membuktikan bahwa semangat untuk mewujudkan desa otonom dan sejahtera tak akan padam jika setiap elemen di dalamnya dapat saling menyokong dan mendukung.
Mendapatkan suatu amanah untuk bisa turut mengembangkan desa adalah sebuah titik tumpu sosok Si Gede Ketut Sudana untuk terus maju menjalani kewajibannya sebagai pimpinan lembaga keuangan ini.
Mendedikasikan dirinya sejak awal koperasi ini dibentuk dan hingga saat ini ia pun tetap menjalankan perannya karena dorongan dan kepercayaan masyarakat yang menjadi energi postif baginya untuk terus berkontribusi menggerakkan laju pertumbuhan ekonomi desa.
Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik
Karena bagi Si Gede Ketut Sudana menjaga amanah adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan. Saat diberikan amanah, sudah menjadi tanggung jawab seorang insan untuk dapat menjaga dan melaksanakan amanah itu dengan baik.
Bagaimanapun juga perancangan pembangunan di suatu desa atau wilayah akan sangat efisien jika dilakukan oleh masyarakat yang menduduki wilayah tersebut, karena bagaimanapun masyarakat akan tahu masalah dan potensi apa yang dapat dikembangkan di wilayahnya.
Sosok Si Gede Ketut Sudana sendiri merupakan putra daerah yang terlahir dari keluarga sederhana, ayahanda dan ibunda tercinta merupakan petani yang hanya mengandalkan hasil tani sebagai pemasukan utama.
Penghasilan kedua orang tuanya yang tidak menentu, kemudian menuntun Si Gede Ketut Sudana terbiasa berdikari sejak dini, ia pun turut bekerja memelihara lahan dan mengurus hewan ternak agar dapat membantu orang tuanya mencukupi hajat hidup dan pendidikannya.
Melihat langsung perjuangan orang tuanya yang seperti tanpa lelah berjuang demi keluarga, membuatnya kemudian termotivasi untuk dapat mengubah garis takdir hidupnya dan keluarga dengan selalu bersungguh-sunguh menjalani pendidikan akademisnya, agar kelak dapat menjadi bekal di masa depan.
Semangat kegigihan dan motivasi itu juga yang akhirnya menjadi energi positif bagi Si Gede Ketut Sudana sehingga meski dengan segala keterbatasan ekonomi, ia pun dapat menyelesaikan studinya hingga ke bangku kuliah dengan gemilang.
Sosok Si Gede Ketut Sudana membuktikan bahwa segala sesuatunya akan menjadi mungkin jika kita mempunyai mindset dan semangat kuat untuk berubah, dan kesempatan memang akan datang bagi seorang insan yang gigih dalam memperjuangkan impiannya.
Lembar demi lembar perjalanan hidupnya itulah yang kemudian membentuknya menjadi pribadi dengan jiwa sosial yang tinggi. Karena pada dasarnya manusia memiliki keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lainnya. Keinginan tersebut diupayakan dengan menggunakan pikiran, perasaan dan keinginan-keinginannya dalam memberikan reaksi terhadap lingkungannya.
Dalam proses penitian karirnya, sebagai seorang insan Si Gede Ketut Sudana menyadari bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa berjalan sendiri untuk mencapai tujuannya.
Maka dari itu ketika menjalani proses tersebut semuanya harus mempunyai landasan etika yang baik sehingga hubungan dengan lingkungan sosial bermasyarakat akan selalu ia junjung tinggi agar keselarasan terjalin dan pintu kesempatan akan terbuka semakin luas.
Ditanya kunci suksesnya dalam menjalankan lembaga koperasi ini, Si Gede Ketut Sudana menyatakan bahwa sikap keterbukaan merupakan faktor paling fundamental dalam menjalankan ‘Koperasi Sari Sedana’.
Dalam hal ini, sikap keterbukaan bagi Si Gede Ketut Sudana adalah untuk selalu bisa memberikan informasi yang aktual tanpa ada rekayasa. Selain itu dengan sikap terbuka jugalah seorang insan akan dapat mendengarkan yang lain, sehingga dapat berkembang membuka pikirian dengan ide dan prespektif baru.
Menjalankan amanah memang tidak semudah apa yang dibayangkan, ada banyak pengorbanan yang harus dilakukan. Mulai dari pengorbanan waktu, hingga pikiran yang dituntut harus selalu fokus. Karena itulah, setiap pemimpin memerlukan konsistensi untuk terus menerus mengembangkan suatu lembaga yang dipegangnnya.
Tapi memang proses dan hasil adalah dua hal yang saling berkaitan erat satu sama lain. Agar bisa mendapatkan hasil yang diinginkan, seorang insan harus menjalani berbagai macam proses terlebih dahulu. Namun, ada banyak orang yang merasa tidak sabar dan ingin memperoleh hasil dengan cara instan, alhasil ketika dibenturkan dengan tantangan dan kendala, ia pun akan segera menyerah.
Hal itulah yang ingin ditepis oleh Si Gede Ketut Sudana dengan menikmati setiap proses kinerjanya. Baginya, melaui proses seseorang akan mampu belajar dan menciptakan langkah progresif agar dapat terus bergerak dinamis melalui berbagai macam kendala yang dihadapkan.
Peningkatan iklim pengkoperasian memanglah terus meningkat setiap tahunnya sebagai upaya setiap daerah untuk menggerakkkan dan berperan membantu pemerintah pusat untuk mempunyai suatu lembaga otonomi yang mandiri dalam hal menyokong pembangunan dan ekonomi.
Peran setiap koperasi pun tentunya berbeda-beda sesuai dengan visi dan misinya masing-masing. Namun hadirnya ‘Koperasi Sari Sedana’ di tengah masyarakat bukan hanya seputar usaha dan simpan pinjam, tapi juga sebagai lembaga yang dapat memberikan asas manfaat bagi masyarakat luas, terlebih bagi masyarakat disekitarnya dan kemajuan infastruktur desa. Hal itu menjadikan perkembangan koperasi ini selaras dengan sendi-sendi kehidupan masyarakatnya.