I Nengah Sudiana, telah ditunjuk oleh pendiri Koperasi Jasa Sari Murti Tutuan yang berlokasi di Desa Gunaksa, Kabupaten Klungkung, untuk memimpin organisasi ini sejak pandemi COVID-19. Dalam peran kepemimpinannya, ia berusaha untuk mendengarkan aspirasi masyarakat, yang merupakan bagian integral dari visi misi koperasi ini. Salah satu visi misi utama Koperasi Jasa Sari Murti Tutuan adalah menjadi penyedia jasa upacara Panca Yadnya. Sekaligus bisa dikatakan satu-satunya koperasi di Bali yang mengkhususkan diri pada layanan tersebut. “Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dalam menjalankan upacara keagamaan tersebut”.
Kegiatan upacara Panca Yadnya di Bali memerlukan biaya yang tinggi, namun untuk mencapai efisiensi dan ketahanan ekonomi, diperlukan gagasan yang dapat meringankan beban masyarakat Hindu dengan kondisi ekonomi yang berbeda-beda. Mengacu pada aspirasi masyarakat, Koperasi Jasa Sari Murti Tutuan sepakat untuk mengambil tindakan guna mengurangi beban tersebut. Telah dilakukan beberapa kegiatan yadnya masal yang telah berhasil, seperti upacara Manusa Yadnya pada upacara tiga bulan dan potong gigi. Selain itu, dalam upacara Pitra Yadnya telah dilakukan kegiatan meajar-ajar, ngeroras dan puncaknya pada tanggal 20 April 2023, Koperasi Jasa Sari Murti Tutuan telah melaksanakan upacara nandan masal, yang menjadi ciri khas tradisi desa Gunaksa. Dengan dukungan pembiayaan dari koperasi, biaya yang biasanya mencapai Rp. 60-70 juta per individu dapat dikurangi menjadi hanya Rp. 6 juta per individu dalam program yadnya masal. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk melaksanakan kewajiban upacara tanpa harus menjual aset mereka, sehingga mereka dapat lebih fokus pada tujuan upacara tersebut dengan perasaan lega.
Baca Juga : Anak Desa yang Menuntaskan Dharma Kepada Ayahnya Tercinta Untuk Menjadi Seorang Dokter
Diberdayakan oleh semangat perintisan selama dua tahun terakhir, Koperasi Jasa Sari Murti Tutuan berhasil melampaui tahap awal sebagai gudang dengan berkantor yang memadai sebagai pusat operasional. Keberhasilan ini dicapai melalui layanan yang mereka berikan, yang tidak hanya mencakup unit jasa, tetapi juga unit simpan pinjam. Namun, membangun kepercayaan tidaklah mudah. Koperasi ini harus menjalin kerja sama dengan dinas dan provinsi untuk mengikuti pelatihan serta uji kompetensi. Saat ini, koperasi telah mencapai peningkatan yang signifikan. Asetnya mencapai Rp. 1,9 miliar dengan jumlah anggota sebanyak 333 per April 2023. Perkembangan ini menunjukkan kemajuan yang menggembirakan bagi Koperasi Jasa Sari Murti Tutuan dalam membangun dan memperkuat posisinya sebagai entitas yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Dengan memiliki bangunan operasional yang memadai, koperasi ini siap melayani kebutuhan anggotanya dengan lebih baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Baca Juga : “Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia” Belajar Dari Sebuah Seni Untuk Menjalani Hidup Multidisiplin
Niat Baik Pasti Berbuah Manis
Nengah Sudiana didampingi oleh Bendahara yaitu I Wayan Lana, meyakini bahwa tindakan yang didasari oleh niat baik memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang signifikan. Keyakinan ini menjadi dasar penting dalam pengelolaan Koperasi Jasa Sari Murti Tutuan. Menurut Sudiana, niat baik merupakan landasan moral yang mendorong koperasi untuk memberikan manfaat yang nyata bagi anggota dan masyarakat secara luas. Dengan mendengarkan aspirasi dan kebutuhan anggota, koperasi dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini memberikan kesempatan kepada anggota untuk aktif berpartisipasi dalam pengembangan dan pengelolaan koperasi. Untuk mencapai tujuan ini, tim Koperasi Jasa Sari Murti Tutuan berkomitmen untuk mendorong inovasi dan diversifikasi layanan agar dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan dan tuntutan pasar. Sudiana juga menekankan pentingnya peningkatan efisiensi operasional dan penyediaan pelatihan dan pendidikan kepada anggota koperasi guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Dalam hal ini, menjalin kemitraan yang bermanfaat dengan pihak terkait seperti Dekopinda (Dewan Koperasi Indonesia) dan pihak terkait lainnya, dapat menjadi solusi dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh koperasi.
Meskipun masih tergolong muda dalam menjabat sebagai pimpinan koperasi jika dibandingkan dengan pimpinan-pimpinan koperasi lainnya, I Nengah Sudiana tak terhindar dari pendapat yang pro dan kontra. Ada yang beranggapan bahwa Sudiana tidak mampu karena dianggap belum matang dalam pemikiran dan pengalaman. Namun, Sudiana memilih untuk tidak terlalu memperdulikan pendapat orang lain dan fokus membuktikan kemampuannya kepada dirinya sendiri. Ia yakin bahwa keberhasilan tidak hanya tergantung pada usia atau pandangan orang lain, tetapi lebih pada dedikasi, kemauan dan kinerja nyata. Terbukti, selain menjabat sebagai pimpinan koperasi, Sudiana juga dipercaya sebagai Bagian Kemaritiman dan Digitalisasi Dekopinda Klungkung dan ditunjuk pula sebagai kelian pura. Hal ini menunjukkan kepercayaan dan pengakuan terhadap kemampuan Sudiana dalam bidang tersebut. Sebagai bagian dari Dekopinda, Sudiana berperan dalam mengembangkan sektor kemaritiman dan mendorong digitalisasi dalam koperasi di Klungkung.