Ni Made Sokarini, Ketua LPD Desa Adat Sumampan mengakui bahwa dirinya tidak banyak mengetahui seluk beluk tentang LPD. Namun perangkat desa mempercayakannya untuk mengikuti pelatihan pada tahun 1993, hingga LPD Desa Adat Sumampan didirkan pada tahun 1994. Dengan wajah LPD yang masih sederhana, banyak yang meremehkan kemampuan lembaga untuk bertahan dan berkembang. Namun sekarang, LPD telah mengalami banyak perubahan positif dan memiliki lokasi yang lebih memadai. Tidak hanya itu, LPD juga terus melakukan pengembangan dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan.
Di awal masa jabatannya sebagai Ketua LPD Desa Adat Sumampan, Ni Made Sokarini tidak berjalan sendiri, ia dibantu oleh tiga rekannya yang juga memiliki tekad yang sama dalam membangun lembaga tersebut. Dengan semakin bertambahnya kepercayaan masyarakat pada LPD Desa Adat Sumampan, Sokarini dan timnya mampu menambah jumlah karyawan menjadi enam orang untuk membantu tugas-tugas di dalam lembaga keuangan tersebut. Dalam perjalanan LPD Desa Adat Sumampan yang terus berkembang, Sokarini menunjukkan ketekunan dan pantang menyerah dalam menjalankannya, serta didukung oleh keluarga yang selalu memberikan dukungan penuh. Hal ini menjadi salah satu faktor kunci dalam meningkatkan aset LPD Desa Adat Sumampan secara signifikan dari Rp. 7,5 juta menjadi Rp. 40 miliar, mencerminkan kesuksesan dalam memimpin dan mengelola lembaga keuangan yang bertanggung jawab pada masyarakat.
Baca Juga : Anak Desa yang Menuntaskan Dharma Kepada Ayahnya Tercinta Untuk Menjadi Seorang Dokter
Tak sampai di sana, pada tahun 2004, LPD Desa Adat Sumampan memutuskan untuk pindah ke lokasi yang lebih strategis dan memadai dalam melayani masyarakat. Upaya itu pun terkontribusi ke peningkatan kepercayaan masyarakat yang semakin bertumbuh seiring dengan transformasi bangunan LPD yang semakin modern dan nyaman. Dengan lokasi yang lebih representatif dan fasilitas yang lebih baik, LPD Desa Adat Sumampan semakin menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam mengelola keuangan mereka. Hal ini juga menunjukkan komitmen Sokarini dan timnya dalam terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Dalam hal kontribusi, LPD Desa Adat Sumampan setiap tahun, menkontribusikan dana corporate social responsibility (CSR), setiap tahunnya sebesar Rp. 100 juta. Dana CSR ini diperuntukkan untuk program-program sosial yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, kegiatan agama, pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar, serta menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Dana CSR biasanya bersumber dari anggaran perusahaan dan dikelola secara profesional oleh tim CSR atau lembaga yang ditunjuk. Dalam pengelolaannya, dana CSR harus transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu ada juga dana bantuan langsung tunai (BLT) saat pandemi COVID-19, masing-masing KK sebesar Rp. 500 ribu dan pembagian doorprize, atas apresiasi LPD Desa Adat Sumampan kepada masyarakat, atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan sampai saat ini.
Baca Juga : “Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia” Belajar Dari Sebuah Seni Untuk Menjalani Hidup Multidisiplin
Dalam kesibukan yang padat, menjadi seorang wanita yang mampu mengurus rumah tangga, menyamabraya dan memimpin lembaga keuangan di desa, dibutuhkan fondasi kesehatan yang kuat, namun menjadi terkadang faktor ini menjadi pertimbangan yang kesekian. Sokarini, yang cukup multitasking dalam melakoninya, dirinya mengungkapkan bahwa dalam menjaga kesehatannya, dapat dilakukan dengan upaya basic dan sederhana yakni memelihara hubungan harmonis dengan orang-orang sekitar, alam dan Sang Pencipta. Melalui pengalaman hidupnya, Sokarini mengajarkan bahwa menjaga kesehatan tak selalu membutuhkan biaya yang mahal atau upaya yang rumit. Kita bisa mulai dengan hal-hal sederhana seperti menghargai dan menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitar kita, memperhatikan dan merawat lingkungan sekitar, serta mengembangkan spiritualitas untuk menjaga keseimbangan hidup. Dengan fondasi kesehatan yang kuat, kita bisa menghadapi berbagai tantangan dan kesibukan dengan lebih baik, sehingga menjadi lebih produktif serta berdaya saing dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita.