Sebuah kehormatan, I Made Merta dipilih oleh seluruh anggota koperasi menjadi Ketua dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sinar Jati Utama. Koperasi yang berlokasi di Jl. P. Seribu No. 23, Dauh Peken, Tabanan ini mulai efektif berjalan sejak tahun 2018, dengan jumlah anggota 43 orang. Kendati masih sedikit jumlahnya, rasa persatuan dalam koperasi ini patut diteladani, karena sumber permodalannya, tak lain berasal dari kegotongroyongan para anggota. Terdiri atas sumbangan pokok yang terkumpul Rp 1,5 juta dan simpanan wajib Rp. 50 ribu/bulan. Perjalanan koperasi ini pun terus berlanjut, hingga kini memiliki beraset Rp 1,1 miliar.
Berawal dari lingkungan di Desa Geluntung, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, karakter kepemimpin Made Merta dalam keluarga petani sederhana, namun sarat akan pesan moral menyiratkan kepada Made Merta beserta saudara-saudaranya untuk menjadi sosok-sosok masa depan yang mandiri dan selalu berbuat positif. Dengan pekerjaan apapaun yang menjadi pilihan mereka, harus dijalankan sesuai dengan norma-norma yang kebenaran. Orangtua pun bekerja sekektra mungkin, agar mampu membekali pendidikan terbaik untuk mereka. Tamat SLTA 79, Made Merta memilih untuk hijrah ke Sumatera pada tahun 1981, untuk melamar pekerjaan. Setelah 11 tahun lamanya, ia kemudian kembali ke Bali dan sekarang dirinya aktif di DEKOPINDA (Dewan Koperasi Indonesia) Tabanan sebagai sekretaris.
Baca Juga : Tetap Membumi Dengan Impian Besar Untuk Masa Depan Keluarga dan Anak Bangsa
Memasuki masa pensiun, pria kelahiran tahun 1960 ini bersama rekannya I Wayan Suarya, memiliki visi misi yang sama untuk merintis sebuah badan usaha koperasi, bernama “Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sinar Jati Utama”. Pilihannya untuk mengajak Wayan Suarya, karena rekannya tersebut sudah berpengalaman bekerja di koperasi pada bagian kredit selama 35 tahun, tepatnya di Koperasi Dharma Warga, di Penebel, Tabanan.
Awalnya Wayan Suarya sempat meragukan untuk kembali bekerja di koperasi, ia menginginkan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga. Namun, karena kepercayaan Made Merta dan rekan-rekannya, ia akhirnya menyanggupi penawaran tersebut, untuk bersama-sama membangun koperasi yang benar – benar bisa diandalkan dalam membantu pengeolaan keuangan nasabah.
Menjaga kepercayaan anggota, Made Merta yang saat ini juga aktif sebagai Sekretaris di Dekopinda Tabanan, tetap berupaya dalam memberikan pelayanan seefektif dan seefisien mungkin. Terlebih saat ada anggota yang membutuhkan penarikan dana, harus segera ditindaklanjuti. Begitu juga degan agenda dari kegiatan koperasi yang wajib secara transaparan diketahui oleh publik, khususnya seluruh anggota, seperti RAT (Rapat Anggota Tahunan) yang berisi tentang rangkuman laporan setahun koperasi, evaluasi dan program – program yang akan dijalankan kedepannya. Sebagai ketua pengurus, Made Merta dan tim koperasi juga siap menerima masukan dan kritikan dari anggota dalam menjalankan koperasi ini, agar kedepannya sistem semakin dapat memberikan pelayanan secara optimal.
Baca Juga : Kesungguhan Hati di Setiap Amanat, Cerminan Kesederhanaan dan Rendah Hati Sang Pemimpin Sejati
Dengan bunga rendah 0,09% yang diberikan, tak sedikit yang memilih untuk mengajukan kredit di koperasi yang dirasa paling nyaman dan lebih kekeluargaan bagi masyarakat di lingkungan setempat. Namun, strategi untuk menjaga keutuhan koperasi agar tetap berusia panjang kedepannya, Made Merta dan Wayan Suarya harus lebih selektif memberikan pinjaman kepada anggota di kala pandemi.
Wayan Suarya menjelaskan bahwa tim koperasi harus juga menggunakan insting untuk membaca karakter anggotanya yang akan meminjam. Hal ini tak demi kebaikan koperasi, agar mampu terus bertahan melayani calon – calon anggota koperasi selanjutnya.
Dari aspek manajemen sumber daya manusianya, KSP Sinar Jati Utama peduli akan kinerja terbaik adalah garda terdepan yang ditampilkan koperasi kepada para nasabah. Made Merta pun mendukung penuh bila para karyawannya melanjutkan pendidikan atau mengikuti pelatihan untuk meningkatkan daya saing dan mencapai masa depan koperasi yang lebih maju dan bersemangat pembaharuan. Apalagi teknologi digitalisasi sudah semakin berkembang dan memudahkan lembaga keuangan untuk melayani nasabah. Terlepas dari Made Merta juga menyerahkan kembali kepada masyarakat, apakah sudah siap dengan praktek digitalisasi tersebut, agar merangkul bagi penggunanya, mengingat kembali koperasi didirikan berasaskan kekeluargaan dan kegotong royongan yang harus terus dipupuk, demi keberlangsungan dan keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yang sejati, yakni mensejahterakan seluruh anggota.