Sebelum memutuskan menyanggupi tawaran sebagai ketua dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Merta Buana. I Made Runatha sempat mengulur waktu selama satu tahun untuk menimbangnya. Tak mudah memang memimpin suatu lembaga keuangan dan berhadapan langsung dengan warga komunitas sendiri. Alih-alih ingin sembari mengabdi, bila tidak hati-hati, sedikit saja melakukan kesalahan bisa meninggalkan sanksi sosial di masyarakat.
KSU Merta Buana didirikan tahun 2003, sedangkan Made Runatha bergabung dan menerima tawaran tersebut pada tahun 2014, di tengah kondisi koperasi yang berlokasi Banjar/Desa Buahan, Payangan, Gianyar jauh dari kata kondusif. Membangun kepercayaan masyarakat dan menjalin komunikasi dengan tim koperasi pun menjadi langkah awal Made Runatha untuk membangkitkan ‘kematisurian’ koperasi, agar mampu ‘bersemi’ kembali.
Bersama timnya, terutama empat orang rekannya yang bersenyawa dalam hal ini, terdiri atas Pengawas oleh I Nyoman Reken Darnata, Pengawas dan Kelian Adat Buahan Payangan pada I Gede Pradina Utama, I Wayan Murta sebagai Bendahara dan Sekretaris dipercayakan kepada Ketut Sudiatmaja, kondisi koperasi berangsur-angsur membaik dengan keuntungan pertama yang mereka peroleh di angka Rp. 16 juta pada tahun 2013. Dengan bangga di Rapat Anggota Tahunan (RAT) perdana Made Runatha, ia pun mempresentasikan dan mengklaim KSU Merta Buana siap beroperasi kembali dan berpotensi membantu kesadaran ekonomi masyarakat dengan aset yang yang awalnya Rp. 1,2 miliar melejit menjadi Rp. 6 miliar.