Lembaga keuangan desa memainkan peran penting dalam menyediakan akses terhadap layanan keuangan di daerah-daerah yang kurang terlayani. Lembaga-lembaga ini seringkali merupakan satu-satunya sumber layanan keuangan yang tersedia bagi individu yang tinggal di komunitas pedesaan. Dengan menyediakan akses terhadap pinjaman, rekening tabungan dan layanan keuangan lainnya, lembaga keuangan desa dapat membantu individu dan keluarga meningkatkan stabilitas dan keamanan keuangan mereka.
Peningkatan akses terhadap layanan keuangan juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dengan menyediakan modal yang diperlukan untuk usaha kecil dan usaha kewirausahaan. Dukungan ini dapat mengarah pada peningkatan kesempatan kerja, pendapatan yang lebih tinggi dan stabilitas ekonomi yang lebih baik bagi individu dan keluarga di masyarakat pedesaan.
Sama halnya dengan ‘LPD Desa Adat Dukuh Buahan’ yang digagas masyarakat untuk menjadi suatu lembaga intermediasi keuangan yang dapat menstimulan pertumbuhan ekonomi krama di wilayahnya.
Berdiri sejak tahun 2008, ‘LPD Desa Adat Dukuh Buahan’ membuktikan eksistensinya sebagai garda depan penopang ekonomi kerakyatan yang terhitung hingga saat ini telah berjalan lebih dari 15 tahun berdampingan dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayahnya.
Namun jika berbicara sosok fundamental yang menahkodai jalannya lembaga ini, maka nama srikandi bersahaja Ni Made Sudariasih telah melekat sebagai pondasi utama kekuatan ‘LPD Desa Adat Dukuh Buahan’. Bagaimana tidak, sosok Ni Made Sudariasih merupakan anggota pendiri yang menjalankan LPD ini sedari awal terbentuk.
Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia
Meskipiun latar belakangnya bukan dari bidang perbankan, namun dengan niat ngayah untuk desa dan kemauan yang tinggi untuk melaksanakan dharma tersebut, ia pun perlahan dapat belajar sembari menjalankan kinerjanya, learning by doing yang pada intinya jangan malu untuk bertanya dan bertukar pikiran dengan orang – orang yang telah berpengalaman dalam mengorganisir lembaga keuangan.
Sikap membuka diri itulah yang kemudian menjadi poin esensial di masa awal ia menjalankan lembaga ‘LPD Desa Adat Dukuh Buahan’ yang pada saat itu juga baru beroperasi. Sehingga pengalaman demi pengalaman yang seiring dengan pertumbuhan LPD pula yang membuatnya berprogres dalam mewujudkan sistem pelayanan dan pengembangan sumber daya internal di dalam lembaga keuangan ini.
Dengan dedikasi tinggi, maka sebuah kredibilitas pun terbentuk. Kredibilitas Ni Made Sudariasih pun sudah tidak diragukan lagi. Terbukti lembaga yang dinahkodainya itu kini semakin bergerak dinamis menyokong kebutuhan pengembangan desa yang terus digencarkan dengan optimal, wujud kerja nyata itulah yang kemudian meningkatkan animo masyarakat untuk mewujudkan tujuan bersama melalui ‘LPD Desa Adat Dukuh Buahan’.
Dalam merancang sebuah program, biasanya Ni Made Sudariasih selalu fokus untuk memahami kebutuhan krama desa terlebih dahulu. Maka setiap program akan menjadi ideal dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
Sehingga walau diterpa isu pandemi di warsa terakhir yang menjadi tantangan semua lini industri, lembaga yang dinahkodainya dapat tetap kokoh menjalankan fungsinya sebagai garda depan yang mendorong perekonomian masyarakat terus menggeliat.
Berjalan selaras dengan asas kekeluargaan yang menghulu pada kesejahteraan bersama, ‘LPD Desa Adat Dukuh Buahan’ dapat merangkul masyarakat luas untuk maju dengan sumber daya yang dimiliki.
Hingga kini ‘LPD Desa Adat Dukuh Buahan’ terus menggalakkan dana – dana sosial bagi anggota dan masyarakat, terlebih untuk berkontribusi dan mendukung kegiatan-kegiatan yang ada di desa. Sehingga memang pertumbuhan lembaga ini tidak luput dari tujuan pendiriannya, di mana pertumbuhan lembaga ini dapat terus beriring dengan sendi – sendi kehidupan masyarakat.
Ni Made Sudariasih meyakini, bahwa pertumbuhan ‘LPD Desa Adat Dukuh Buahan’ memiliki banyak manfaat bagi pembangunan ekonomi masyarakat. Karena memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja dan pemerataan.
Sudah menjadi fitrah dari lembaga keuangan ini sebagai badan usaha desa yang mengutamakan kesejahteraan bersama, bukan hanya keuntungan individu semata.
Maka dengan aktif mempromosikan fungsi dan tujuan LPD ini, krama dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan ekonomi mereka dan meningkatkan kesejahteraan dengan semangat keguyuban. Interelasi seluruh lapisan masayrakat itu jugalah yang menjadikan ‘LPD Desa Adat Dukuh Buahan’ terus kokoh melewati tantangan demi tantangan dalam perjalanannya.
Kesuksesan kepemimpinan Ni Made Sudariasih yang dapat menggiring ‘LPD Desa Adat Dukuh Buahan’ tumbuh dengan nilai-nilai sosial yang berdampingan dengan masyarakat tidaklah lepas dari latar belakang dan penempaan hidup yang telah dilewatinya.
Ni Made Sudariasih lahir dan dibesarkan di tengah lingkungan keluarga petani sederhana. Dengan keadaan ekonomi yang serba pas-pasan ia pun sedari kecil telah dididik orang tuanya untuk mandiri.
Alhasil rutinitas kehidupan masa kecilnya pun diisi dengan membantu orangtuanya bekerja di ladang, hingga ikut serta dalam kegiatan mengurus hewan ternak.
Meskipun terus dihadapkan dengan rutinitas keseharian yang berat, baginya hal itu malah menjadi momen-momen penuh keceriaan dalam lembar kehidupan masa kecilnya yang selalu ia ingat hingga sekarang.
Melihat langsung suri tauladan orang tuanya yang gigih dalam mencukupi hajat hidup dan pendidikannya, membentuk dirinya menjadi anak yang berkeinginan kuat dalam memperjuangkan sesuatu yang ia impikan.
Disadari atau tidak, lembar kehidupan masa kecilnya inilah yang kemudian membentuk pribadi Ni Made Sudariasih menjadi sosok yang membumi dalam menahkodai lembaga keuangan yang diamanahkan kepadanya.
Lebih jauh, Ni Made Sudariasih mengabdi atau ngayah untuk desa sebagai upaya untuk melaksanakan suatu dharma dalam hidup bermasyarakat, yang pada hakikatnya jika dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh maka akan menghasilkan karma yang baik.
Seperti menuai apa yang ditabur, pertumbuhan ‘LPD Desa Adat Dukuh Buahan’ akan terus menjadi buah pengabdiannya untuk membangun kesejahteraan bersama.