Mengubah Nasib Harus Dari Diri Sendiri Bukan Mengandalkan Orang Lain

Mengubah Nasib Harus Dari Diri Sendiri Bukan Mengandalkan Orang Lain

UD. Ani, sebuah toko sembako yang beralamat di Jalan Raya Bedulu, Kec. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar ini, merupakan buah hasil kerja keras Dewa Nyoman Gunawan dan istri, Dewa Ayu Sariani yang sudah tidak mengenal kata menyerah sejak usia anak – anak. Keduanya sepakat, bahwa nasib harus dirubah oleh diri sendiri, bukan menggantungkan kepada orang lain, apalagi menunggu belas kasihan.

Dewa Nyoman Gunawan terakhir sebelum pindah ke Bali, sempat tinggal di daerah Jawa, bersama orangtua, karena pekerjaan ayahnya, Dewa Made Semeg yang berprofesi sebagai tentara. Di jawa, ia sempat berjualan makanan pempek, bersama ibu, Gusti Ketut Rai karena tak bisa menggantungkan kebutuhan hidup sepenuhnya dari ayah, sembari bersekolah

Baca Juga : Hampir Drop Out di Fakultas Ekonomi Dibuktikan Berhasil Menjadi Manajer di Kopdit Tri Tunggal

Saat ayahnya akan dipindahtugaskan ke Timor Leste, ia dan ibu diputuskan untuk pulang ke Bali. Ayah yang telah bertahun – tahun bertugas, kembali tak bisa diharapkan kapan akan pulang, ibu pun harus semakin bekerja keras untuk menghidupi keluarga.

Tak hanya ia dan ibu, Dewa Nyoman Gunawan tinggal bersama kakek yang lebih memiliki banyak waktu untuknya. Otomatis ia lebih memiliki kedekatan emosional dengan kakek, yang sudah ia anggap seperti orangtua kandung baginya, Beliau selalu memberikan dukungan secara moril, sesuai yang ia butuhkan sebagai anak sekaligus cucu.

Hari demi hari, bertambahnya usia Dewa Nyoman Gunawan, ia semakin paham harus ikut bekerja keras, ia tidak bisa menggantungkan nasib sepenuhnya dengan kakek yang akan terus bertambah tua dan tak mungkin terus bekerja demi memperjuangkan pendidikannya di Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Bali (P4B).

Beranjak dewasa dan lulus sekolah, Dewa Nyoman Gunawan sempat bekerja di hotel. Ia kemudian memilih untuk berhenti, memutuskan membuka usaha pertamanya di Pejeng, Kabupaten Gianyar, yakni menjual kasur dan pakan ternak. Ia yang saat itu sudah menikah, membangun usaha tersebut bersama istri, Dewa Ayu Sariani. Keduanya bekerjasama dan berupaya, agar memperoleh modal sebesar Rp. 75 juta.

Dari modal sekian, pria kelahiran Gianyar, 18 November 1971 ini, memanfaatkannya secermat mungkin, mulai mengontrak lokasi dan membuka usaha. Bersyukur, ia mendapat dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar, tempatnya merintis usaha. Bahwa bila ia sukses membuka usahanya, warga sekitar tak perlu jauh – jauh lagi menempuh jarak untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Baca Juga : Bersatu Padu Menyongsong Masa Depan yang Gemilang Bersama KSU Hening Rahayu

UD. Ani, nama usaha yang sederhana, mewakili latar belakang kehidupan ayah dari empat orang anak ini, yang akan selalu dikenang. Toko yang menjual berbagai kebutuhan sembako baik eceran maupun grosir ini, mendapat respon positif dari masyarakat dan mampu dipertahankan kepercayaannya sampai saat ini.

Apapun pencapaiannya saat ini, Dewa Nyoman Gunawan tak pernah terpikirkan akan mampu melewati jalan sukar dan memberikan hasil yang memuaskan dari kerja kerasnya. Namun ia berupaya tetap merendah dan sangat bersyukur didampingi oleh keluarga, terutama istri yang selalu ada, dalam keadaan susah maupun senang.

Takdir yang telah ditentukan Sang Pencipta kepadanya, pun tak bisa ia abaikan, kalau bukan tanpa restu beliau, ia tak mungkin ada di posisi seperti sekarang ini. Dengan selalu mengucap terimakasih dalam doa, ia berharap selalu terhindar dari perbuatan yang memberikan efek bumerang dalam hidupnya dan mampu menjaga rezeki yang telah dititipkan kepadanya dan keluarga, dengan selalu menyisihkan penghasilan dengan berbagi kepada sesama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *