Kebanyakan orang sepakat jika suatu pekerjaan harus dikerjakan dengan matang, sehingga pengerjaan sudah direncanakan dari jauh – jauh hari dan hasilnya pun akan memuaskan dan optimal. Namun tidak sedikit pula yang meyakini bahwa mengerjakan sesuatu di ambang akhir atau dalam keadaan kepepet merupakan sebuah dorongan yang jitu untuk seseorang berinovasi dan berimprovisasi. Karena kenyataannya kondisi kepepet membuat seseorang tidak mempunyai pilihan, selain mencari jalan keluar.
Adalah sosok pasangan suami istri bernama Komang Alit Saniya dan istrinya Ni Wayan Suinasih yang membuktikan hal tersebut. Berawal dari kondisi finansial yang kolaps, keadaan hidup susah itu kemudian membenturkan mereka kepada pilihan-pilihan titik balik kehidupan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Hingga akhirnya perjalanan lika – liku kehidupan tersebut dapat menghantarkan mereka sukses mengorganisir suatu lembaga koperasi bernama ‘KSU Hening Rahayu’ yang sampai saat ini terus bergerak dinamis dan meraksasa membantu program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.
Baca Juga : Memilih di Bidang Toko Bahan Bangunan Dibandingkan Pariwisata Seperti Rekan – Rekannya
Awalnya kehidupan Komang Alit Saniya dan istri tercinta Ni Wayan Suinasih terbilang landai – landai saja, meskipun tidak hidup bergelimang harta, namun dirasa cukup untuk hidup dan menghidupi. Komang Alit Saniya dahulu merupakan seorang wirausahawan yang menekuni bidang handy craft yang memang di Bali sendiri sangat booming pada era 80-90an dikarenakan masif nya perdagangan ke pasar eropa.
Namun jalan hidup memang diibaratkan sebuah roda yang terus berputar, krisis moneter pada tahun 1998 menjadi mimpi buruk bagi seluruh pasar asia, banyak perusahaan-perusahaan akhirnya gulung tikar dan pengangguran pun menimbulkan kepanikan ekonomi dan keruntuhan masal. Tak terkecuali dengan usaha handy craft yang digeluti Komang Alit Saniya, pil pahit pun kemudian harus ditelan olehnya dikarenakan sumber penghasilan untuk mencukupi hajat keluarga mengalami kebuntuan, sehingga berdampak pada keadaan ekonomi keluarganya yang pelik.
Dihadapkan dengan keadaan itu, sebagai seorang istri Ni Wayan Suinasih pun tidak tinggal diam, segala daya upaya pun ia kerahkan demi terpenuhi hajat hidup keluarga dan pendidikan anaknya. Dengan modal yang tersisa, Ni Wayan Suinasih kemudian memilih untuk berdagang makanan ‘Tipat Cantok’ yang hasilnya tidaklah seberapa, tapi setidaknya dengan berdagang ia dan keluarganya dapat bertahan walau dengan kondisi serba pas-pasan.
Kegiatan berdagang itu pun kemudian menjadi tonggak pemutar roda ekonomi keluarga yang mereka geluti dengan gigih, hingga sedikit demi sedikit hasil keuntungan dapat ditabung. Dan pada tahun 2007 perjuangan itu pun membuahkan sejumlah modal untuk kemudian mereka pikirkan pengolahannya.
Memang rencana Tuhan tidak ada yang tahu, dalam kondisi tersebut Komang Alit Saniya dan Ni Wayan Suinasih pun dipertemukan dengan seorang kolega lama yang menuntun mereka untuk mendistribusikan modal tersebut dengan membentuk lembaga perkreditan mandiri.
Momen tersebutlah yang pada akhirnya menjadi titik balik kehidupan Komang Alit Saniya dan Ni Wayan Suinasih. Dengan relasi yang mereka miliki lambat laun modal yang dimiliki pun semakin bergerak progresif seiring dengan kepercayaan masyarakat terhadap pengorganisiran lembaga perkreditan yang mereka jalankan.
Terus melesat dan bergerak signifikan, pada tahun 2010 akhirnya sebuah lembaga koperasi serba usaha bernama ‘KSU Hening Rahayu’ lahir menjadi sebuah lembaga resmi berbadan hukum yang hadir di tengah masyarakat, menjadi suatu lembaga kemasyarakatan yang memfokuskan langkahnya untuk mengembangkan perekonomian mandiri masyarakat disekitarnya.
Pembenahan demi pembenahan yang dapat menggiring ke arah persatuan dan sinergitas kekuatan ekonomi para anggota KSU Hening Rahayu pun menjadi langkah unifikasi yang dijalankan dengan cermat. Karena menurut Komang Alit Saniya menjalankan koperasi haruslah mempunyai prinsip kehati-hatian dan juga sehat. Karena koperasi merupakan sebuah lembaga yang dilandasi dengan amanah, maka dari itu diperlukan adanya kepastian terhadap standar tata cara pengorganisirannya, terlebih dalam penataran kinerja SDM yang dimiliki.
Sehingga dengan SDM yang berkualitas, pelayanan pun akan semakin terjaga. Program dan proses regulasi yang baik itulah yang kemudian secara organik memacu animo masyarakat untuk turut serta membangun perekonomian mandiri melalui koperasi.
Baca Juga : Berani Beradaptasi Menghadapi Segala Perubahan yang Terjadi Demi Laju KSP Sindujiwa Artha Jaya
Maka dengan semua sumber daya yang ada, harapannya program-program yang dijalankan ‘Koperasi Hening Rahayu’ juga dapat menambah interelasi semua lapisan masyarakat sehingga dapat menjadi lembaga yang substansial dan mengena untuk kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Semakin menggeliatnya industri mikro saat ini juga beriringan dengan era digitalisasi yang dituntut serba online. Sehingga untuk mengimbangi laju perkembangan industri dan digital yang semakin cepat. Komang Alit Saniya dengan sigap bermanuver melakukan pembenahan sistem kerja konvensional menuju ke sistem komputerisasi dan digital. Hal itu diwujudkan untuk mempermudah kinerja dan pengarsipan data agar dapat tersimpan dengan baik. Maka tak ayal semua manuver yang dilakukan itu membuat kredibilitas ‘KSU Hening Rahayu’ dari waktu ke waktu sudah tidak diragukan lagi.
Untuk meraih sesuatu yang kita impikan atau cita – citakan hal yang perlu kita lakukan adalah dengan terus berusaha dan berdoa secara maksimal. Karena di dunia ini tidak ada kesuksesan yang instan, semua harus membutuhkan proses. Sebagai manusia pastinya kita tak pernah lepas dari yang namanya ‘cobaan hidup’, hal itu terkadang membuat hidup semakin sulit secara fisik dan mental.
Layaknya sebuah roda kehidupan yang terus berputar, maka seseorang pun harus mampu mengarahkan lajunya agar tidak terjatuh. Jika saja Komang Alit Saniya dan Ni Wayan Suinasih menyerah dan berputus asa dengan keadaaan, mungkin lembar kehidupan yang cemerlang seperti sekarang tidak akan pernah ada.
2 thoughts on “Bersatu Padu Menyongsong Masa Depan yang Gemilang Bersama KSU Hening Rahayu”