Menjemput Kesuksesan dengan Kerja Cerdas

Menjemput Kesuksesan dengan Kerja Cerdas

Gede Budiartha – Kelapa Gading Supermarket

Menjadi seorang pengusaha tampaknya telah menjadi tujuan bagi kebanyakan orang. Banyak orang berlomba – lomba untuk mendirikan usaha dalam berbagai bentuk, meningkatkan persaingan dalam perjalanannya. Menjadi seorang pengusaha sukses tentu tidak dapat terjadi semudah kita membalikan telapak tangan. Penting untuk menyadari sejak awal bahwa tidak ada keajaiban instan yang akan mengubah seseorang menjadi pengusaha sukses dalam waktu yang sangat singkat.

Namun bagi pengusaha asal Bali yang bernama Gede Budiartha, sebuah kerja keras, disiplin dan konsisten untuk berdikari pada akhirnya terbukti dapat membawanya menuju kesuksesan. Mulai dari menjadi pengusaha kontraktor hingga mengembangkan bisnis supermarket bernama ‘Kelapa Gading’ yang hingga saat ini terus bergerak dinamis untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan pokok masyarakat bali. Dengan sistem ‘one way service’ yang berarti dapat memenuhi segala kebutuhan dalam satu tempat, maka jadilah ‘Kelapa Gadingsupermarket miliknya sebagai pilihan sentral masyarakat bali untuk berbelanja.

Dahulu, kewirausahaan dianggap sebagai bakat yang dibawa sejak lahir sehingga tidak dapat dipelajari. Sekarang, kewirausahaan ternyata bisa dipelajari dan tidak cukup hanya mengandalkan bakat saja. Oleh karena itu, kombinasi antara born and made menjadi sangat penting dalam membentuk kepribadian seorang pengusaha yang tangguh. Maka sejak duduk di bangku sekolah Gede Budiartha memanfaatkan pendidikan formalnya untuk bergaul dan membangun relasi dengan teman-teman sejawatnya.

Baca Juga : Kompak dan Sukses Mengubah Nasib Bersama Pasangan dengan Berwirausaha

Karena ia yakin bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang tak bisa hidup tanpa manusia lainnya. Dukungan dibutuhkan setiap orang untuk tetap memiliki motivasi dan tujuan hidup. Bukan hanya memberikan dukungan dan motivasi, teman jugalah yang akhirnya bisa meyakinkannya untuk mempercayai kekuatan diri sendiri. Siapa sangka ilmu sosial yang diterapkannya ini sangat bermanfaat baginya dikemudian hari ketika memulai merintis usahanya.

Terlahir dari keluarga sederhana, ayahnya adalah seorang penjahit dan ibunya adalah seorang pedagang. Berkaitan dengan formula mendidik anak, ada beberapa catatan penting Gede Budiartha yang selalu diingatnya, bahwa etos kerja keras orangtuanya lah yang membentuk karakternya untuk berdikari. Sudah bukan menjadi hal yang baru jika sikap orang tua akan menentukan karakter dan kepribadian bagi anaknya. Bagi Gede Budiartha orang tuanya kerap mencontohkan hal-hal yang positif. Maka sebagai anak, ia pun tumbuh dengan meniru kepribadian itu. Salah satu sikap yang hingga saat ini menjadi cerminan bagi dirinya untuk memiliki prinsip dan etos kerja yang dimiliki oleh orang tuanya.

Baginya orang yang memiliki etos kerja yang tinggi, juga akan memiliki sikap tanggung jawab, disiplin, berpikir positif serta selalu berambisi untuk senantiasa berprestasi dalam menggapai kesuksesan. Maka kunci sukses ini pun sebisa mungkin ia terapkan kepada generasi penerusnya, agar kelak akan menjadi anak yang pintar dalam segala hal. Gede Budiartha pun mengatakan bahwa ada baiknya jika etos kerja sudah ditanamkan pada anak-anak sejak usia dini.

Pribadinya yang berdikari membuat seorang Gede Budiartha sangat berkeinginan kuat untuk hidup mandiri. Sehingga saat masih menjadi mahasiswa di perguruan tinggi ilmu ekonomi, ia pun mulai mencari pekerjaan agar dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Berbekal ijazah SMA dan kecakapan berjejaring yang ia punya, Gede Budiartha pun kemudian mendapatkan peluang pekerjaan sebagai asisten perancang bangunan di suatu proyek. Maka ia pun mulai meniti karir pertamanya di lingkup kerja pertukangan, sembari membagi waktu untuk melaksanakan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa.

Terjun langsung dalam dunia pertukangan membuat Gede Budiartha semakin mengerti dan mulai bisa memprediksi masa depan bisnis ini. Bagi sebagian orang, menjadi seorang asisten perancang bangunan terkesan sebagai pekerjaan yang mudah, sederhana, dan siapa saja mampu melakukannya. Tetapi menurut Gede Budiartha bila dicermati lebih mendalam, anggapan itu tidak sepenuhnya benar.

Karena menjadi seorang asisten perancang bangunan tidak berbeda dengan mengelola usaha atau bisnis lainnya. Dalam menjalankannya tetap membutuhkan penanganan dengan menggunakan konsep dan strategi yang profesional, sehingga, proyek tersebut bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang di harapkan.

Baca Juga : Mengenal Jati Diri Sebenarnya untuk Seimbangkan Hidup Secara Sekala Maupun Niskala

Sukses dengan beberapa proyek yang di percayakan kepadanya, membuat Gede Budiartha semakin mahir dalam hal pengelolaan konstruksi. Dengan ilmu itu ia pun mengambil langkah besar untuk menjadi seorang kontraktor yang mulai mengajukan anggaran pembiayaan pada beberapa proyek yang ada di Bali. Alhasil, Gede Budiartha akhirnya mendapatkan proyek awalnya sebagai kontraktor dalam pengerjaan villa dan hotel.

Memang kerja keras tidak membohongi hasil, hasil konstruksi yang ditanganinya membuat kliennya sangat puas dengan hasilnya pekerjaannya. Karena dapat selalu tepat waktu dengan hasil memuaskan, membuat karya-karyanya tersebut semakin menjadi buah bibir di kalangan dunia konstruksi.

Dengan hasil yang gemilang dari beberapa karya konstruksi yang telah dibangunnya, proyek – proyek lain pun mulai berdatangan. Namun hal itu tak lantas membuat Gede Budiartha cepat puas dan pasif akan pencapaiannya sekarang, karena sebagai kontraktor ia harus terus memantau perkembangan tren properti yang sedang laris di pasaran, dan harus mampu melakukan analisa kebutuhan pasar dan tren yang sedang berkembang saat itu agar dapat meraup keuntungan yang besar karena diminati banyak orang.

Dari pengalamannya itu ia mengetahui bahwa penjualan produk konstruksi tidak hanya dipengaruhi oleh hal-hal umum seperti lokasi, harga yang kompetitif, dan fasilitas yang menarik, tapi juga turut dipengaruhi oleh hal-hal yang lebih spesifik seperti desain bangunan, tren model rumah yang tengah berkembang, hingga material dasar yang digunakan untuk membangun properti para klien-nya.

Sukses sebagai pengusaha konstruksi, tak membuat Gede Budiartha lantas tak jeli dan malas melihat peluang lain yang ada. Sebagai bukti kejeliannya dalam melihat peluang, pada tahun 2005 ia pun melebarkan sayapnya dalam bisnis supermarket yang bernama ‘Kelapa Gading’. Bisnis supermarket atau toserba yang menurut Gede Budiartha sangat menarik untuk dikembangkan.

Maka sebelum membangun bisnisnya ia pun harus punya perencanakan tepat terkait konsep yang mendetail pada usahanya yang hendak dibangunnya. Mulai dari struktur permodalan, aspek – aspek teknis, dan manajemen pengelolaan usaha. Membuat rencana dan menyusun langkah – langkahnya dengan sistematis. Menurutnya membuat target yang realistis dan tidak pula muluk-muluk adalah perencanaan yang baik untuk menjadi panduannya dalam mengelola suatu usaha.

Terletak di Jalan Cargo Permai No.16x, Ubung, Kecamatan Denpasar Utara. Berkat tangan dingin dan pengalamannya maka supermarket ‘Kelapa Gading’ hingga saat ini dapat terus meroket dan meraksasa. Kerja keras terbayar menjadi bukti bahwa segala usaha, perjuangan, dan pengorbanan yang Gede Budiartha lakukan mendapatkan balasan yang setimpal. Maka terbuktilah pepatah yang mengatakan bahwa ‘Usaha Tak Pernah Mengkhianati Hasil’.

Berbicara tentang kunci suksesnya sebagai pengusaha. Gede Budiartha mengatakan bahwa menjaga hubungan bisnis jangka panjang adalah hal yang paling mendasar untuk dipahami setiap orang yang hendak membangun bisnisnya. Hampir semua pelaku bisnis akan lebih suka bekerja dengan perusahaan atau sosok yang mereka sukai dan percayai. Maka kemampuan dalam memelihara hubungan kerja jangka panjang dengan wirausahawan yang berpikiran sama dalam industri yang dijalankan akan menjadi salah satu faktor kunci dalam kesuksesan bisnis.

Dari kisah sukses Gede Budiartha membangun kerajaan bisnisnya maka kita dapat memaknai bahwa perpaduan antara bakat, kerja keras, dan kerja cerdas dapat menjadi formula yang ampuh dalam menggapai apa yang diimpikan. Maka sebagai generasi penerus bangsa hendaknya kita harus terus belajar menjalin komunikasi dan membangun strategi untuk menjemput kesuksesan, karena masa depan adalah milik mereka yang bekerja keras hari ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *