Nilawati – Liz & Co Baby Store
Para pemilik bisnis pemula sering merasa puas saat telah berada di zona nyaman. Alasannya mungkin mereka takut membuat sebuah inovasi baru karena itu berarti harus berhadapan dengan tantangan yang berisiko. Padahal bukan tidak mungkin dengan berani mengambil resiko, bisa jadi usaha yang dijalankan akan menjadi lebih besar di kemudian hari.
Resiko saat membangun sebuah bisnis pastilah akan selalu ada, ibarat pribahasa “Semakin tinggi pohon dan semakin lebat buahnya maka semakin kencang juga angin yang menerpanya” pepatah itu seperti kehidupan yang mungkin pernah semua orang rasakan, semakin kita tumbuh dewasa, maka semakin banyak pula pelajaran dan pengalaman yang kita dapat, begitupun juga dengan ujiannya.
Tapi kita akan selalu berada di posisi yang stagnan apabila selalu menghindari resiko yang ada, lebih jauh seorang pebisnis haruslah terus bisa bergerak dinamis dengan menghubungkan keadaan sekitar dan apa yang dibutuhkannya. Seperti halnya pengusaha wanita kelahiran Pematangsiantar bernama Nilawati atau yang lebih akrab disapa Nila, berkat kecakapannya dalam melihat peluang dan kebutuhan pokok jangka panjang yang dibutuhkan masyarakat, maka kini Nila dapat sukses membangun bisnis toko perlengkapan bayi bernama ‘Liz & Co Baby Store’ yang beralamat di Jl.Raya Puputan No.127A, Renon, Denpasar.
Salah satu peluang bisnis yang sedang ramai dan banyak dibutuhkan adalah usaha perlengkapan bayi. Karena usaha yang satu ini tak hanya dicari oleh orangtua yang akan mempersiapkan kelahiran buah hatinya saja, menurut Nila cakupannya bahkan lebih luas lagi. Bisnis ini bisa menyasar kepada masyarakat yang ingin memberi hadiah kepada kerabat ataupun keluarga mereka yang baru saja memiliki si buah hati. Bisnis ini baginya tidak akan lekang di makan zaman, perlengkapan bayi akan selalu dibutuhkan, karena memang proses kelahiran akan terus ada.
Keberhasilan seorang Nila membangun bisnisnya bermula dari kebutuhannya saat menjadi seorang ibu, yang sudah barang tentu memenuhi kebutuhan sang buah hati merupakan sebuah tanggung jawab yang harus dilakukan, baik kebutuhan primer hingga kebutuhan sekunder. Termasuk saat berbelanja kebutuhan pakaian anaknya yang masih balita. Bagi Nila berbelanja perlengkapan bayi adalah salah satu hal yang menurutnya sangat menyenangkan, ibu – ibu biasanya juga bisa menjadi sangat royal ketika sedang berbelanja kebutuhan bayi, karena mungkin kebutuhan dan kebahagian sang buah hati adalah hal yang paling mendasar untuk mereka. Jeli melihat peluang itu, munculah ide Nila untuk mencoba merintis usaha penjualan perlengkapan bayi miliknya sendiri.
Sebelum terjun ke bisnis penjualan perlengkapan bayi, Nila sudah terlebih dahulu memiliki sebuah bisnis toko ponsel. Memanfaatkan ruang seadanya dan tangan kreatifnya, maka toko ponsel itu pun bisa disulapnya menjadi dua toko yang berdampingan. Memang, jika dipikir-pikir bisnis telekomunikasi dan perlengkapan bayi ini sama sekali tidak berhubungan. Namun dalam menangkap peluang dan mengelola bisnis, Nila beranggapan apa salahnya untuk mencoba. Karena seiring berjalannya waktu apapun yang dikerjakan dengan passion dan kegigihan maka hal yang semula meragukan akan dapat membuka pintu-pintu jaringan dan kolega-kolega baru yang sebelumnya tertutup.
Alhasil, pilihan Nila untuk mengambil peluang dan resiko untuk berjualan pakaian bayi pun terbukti menjadi pilihan yang benar. Karena teknologi dan perkembangan zaman yang semakin cepat membuat bisnis toko ponselnya perlahan meredup, hal itu dikarenakan banyaknya pasar dan tingginya saingan pada sektor ini. Namun berbanding terbalik dengan hal itu perlahan – lahan toko perlengkapan bayi yang pada awalnya terlihat meragukan itu malah lebih cepat berkembang, baik dari penjualan langsung di toko maupun dari penjualan online.
Dari sanalah titik balik kehidupan Nila bermula, ia pun semakin memantapkan langkahnya untuk fokus dan serius pada bisnis ini. Belum lagi dengan melihat tren yang terjadi saat ini, di mana bayi juga bisa eksis di media sosial dengan potret-potret lucunya. Tentu hal ini sangat menguntungkan bisnis baby shop yang ia kembangkan, maka sebagai pebisnis Nila pun harus dituntut untuk bergerak dinamis dengan inovasi terbaru yang sesuai dengan tren saat ini dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial yang ada untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas agar dapat mendongkrak omset penjualanannya. Siapa sangka usaha yang bermula dari ruko kecil itu lambat laun berkat tangan dingin dan ide kreatifnya kini dapat melesat cepat berkembang menjadi suatu toko yang dapat menuntun garis takdir hidupnya menuju kesuksesan.
Tentu kesuksesan yang diraihnya sekarang melalui banyak penempaan-penempaan yang membentuk karakternya untuk berdikari dan tidak bergantung pada orang lain, salah satunya dari didikan masa kecil orangtuanya. Pengusaha kelahiran 1986 ini adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ia terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, sosok orangtua di matanya adalah sosok yang sangat pekerja keras, baginya apapun yang dikerjakan orangtuanya dahulu hanyalah untuk dapat mencukupi hajat hidup dan pendidikan anak-anaknya saja, maka untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan lain yang lebih dari itu, anak – anaknya pun diajarkan untuk dapat hidup mandiri sejak dini agar bisa mendapatkan apa yang diinginkan.
Mungkin hal itu juga yang menjadi suri tauladan Nila hingga sekarang tak pernah mengeluh dengan lika – liku dan naik turun perjalanan hidup dan bisnis yang dijalankannya, karena baginya bekerja keras adalah hal yang telah biasa dilaluinya sejak kecil dan menjadi prinsip dasar hidupnya untuk tidak bergantung kepada orang lain dan percaya akan kemampuan diri sendiri untuk dapat mengubah garis takdir hidup dirinya dan keluarganya. Berbicara tentang rahasia kesuksesannya dalam menjalankan bisnis, Nila mengatakan bahwa menjadikan kegagalan sebagai pelajaran adalah langkah awal menuju kesuksesan, hal itu menurutnya adalah mental utama yang harus dimiliki setiap orang yang hendak merintis usaha. Karena sangat umum dan sering dijumpai pada berbagai kalangan pengusaha ketika didera dengan tantangan yang berat maka sikap mudah menyerah dan surutnya harapan untuk bangkit kembali menjadi seperti mimpi buruk yang membuatnya tidak berani lagi dan enggan mengulanginya.
Di dalam dunia bisnis pasti banyak sekali pesaing dengan usaha atau bisnis yang sama. Dalam hal ini, sebagai pebisnis Nila selalu menganggap para pesaing adalah sebagai sarana untuk belajar dalam memperbaiki kekurangan pada bisnisnya. Bahkan para pesaing baginya ia anggap sebagai motivasi untuk terus bergerak maju, karena dengan kehadiran pesaing akan memacu kita untuk membuang rasa takut dan memunculkan ruang-ruang ide kreatif yang bisa jadi dapat membuat kita menangkap peluang yang baru.
Kini ‘Liz & Co Baby Store’ tetap menjadi pilihan sentral masyarakat Bali untuk memenuhi segala macam kebutuhan perlengkapan bayi, dengan strategi pemasaran secara offline dan online ‘Liz & Co Baby Store makin menjadi andalan para konsumen karena kualitas produk, kenyamanan dan juga kemudahan dalam berbelanja. Menjalankan bisnis baby shop sudah pasti memerlukan pihak-pihak lain. Seperti supplier atau pemasok produk-produk yang di jual. Nila tahu betul bahwa menjalin kerjasama atau kemitraan yang terpercaya akan terus memantapkan kualitas-kualitas produknya. Saat ini pakaian bayi menjadi produk unggulan ‘Liz & Co Baby Store’ selain kualitas dan terus meng-upgrade trend mode, pakaian bayi nyatanya adalah produk yang masa pakainya singkat tapi akan berulang terus dibutuhkan. Hal itu dikarenakan pertumbuhan bayi yang cepat menjadikan kebutuhan pakaian bayi juga akan terus meningkat.
Dari perjalanan seorang ibu dan juga sosok pebisnis Nila kita belajar bahwa banyak hal tentang kebiasaaan orang – orang yang ada dilingkungan sekitar kita dapat menjadi sebuah ide yang menghasilkan. Jeli menangkap peluang, mengembangkan ide tersebut dan terus berinovasi adalah suatu aktivitas yang jika dilakukan dengan sungguh – sungguh, apalagi sejalan dengan hobi dan antusiasme maka perasaaan semangat akan mendorong kita untuk terus bergerak maju, dan pemikiran positif akan menuntun kita kepada kebahagiaan dan kesuksesan. Sehingga walaupun hasilnya mungkin pada awalnya tidak sesuai dengan harapan dan target yang diinginkan, kita akan tetap merasa bangga karena sudah melakukannya dengan maksimal, dan mental pantang menyerah pun terbentuk, perihal bagaimana menjadikan suatu kegagalan itu menjadi suatu pelajaran untuk bangkit dengan pengalaman dan ilmu baru yang membawa kita kedepannya lebih mempunyai strategi yang matang untuk berkembang.