Nahkodai Lembaga Intermediasi Keuangan  yang Tangguh Pasca Pandemi

Nahkodai Lembaga Intermediasi Keuangan yang Tangguh Pasca Pandemi

Sejak terjun ke dunia perbankan, Dewa Ngakan Ketut Catur Susana, S.E., Ak telah menunjukkan komitmen yang tinggi. Baginya, bekerja di perbankan bukan sekedar mencari pengalaman selama satu atau dua tahun, melainkan benar-benar mendalami dinamika industri, regulasi, serta tantangan yang dihadapi.

Salah satu syarat utama untuk dapat menjadi bagian dari jajaran direksi perbankan adalah memiliki sertifikat kompetensi yang diakui secara resmi. Sertifikat ini tidak hanya menjadi bukti keahlian dan pemahaman mendalam terhadap industri perbankan, tetapi juga menunjukkan bahwa seseorang telah memenuhi standar profesional yang ditetapkan oleh regulator. Proses memperoleh sertifikasi ini tidaklah mudah, karena melibatkan serangkaian pelatihan, ujian, serta pengalaman kerja yang memadai. Dewa Ngakan telah berhasil meraih serifikat kompetensi, menjadi bukti konkret atas dedikasi dan kemampuannya dalam memahami serta mengelola berbagai aspek perbankan, mulai dari manajemen risiko, kepatuhan terhadap regulasi, hingga strategi keuangan.

Dengan pengalaman yang luas dan jam terbang yang tinggi di industri perbankan, Dewa Ngakan semakin menunjukkan kapabilitasnya dalam mengelola berbagai aspek bisnis keuangan. Keahlian dan dedikasinya yang konsisten membuat manajemen melihatnya sebagai sosok yang layak untuk mengemban tanggung jawab lebih besar. Kepercayaan tersebut akhirnya membawa ke posisi strategis sebagai Direktur PT. BPR Khrisna Darma Adipala pada tahun 2021. Dewa Ngakan tidak serta-merta menerima tawaran untuk menjadi Direktur di BPR Khrisna Darma Adipala tanpa pertimbangan yang matang. Salah satu alasan utama adalah lokasi BPR yang sangat strategis, terletak di perbatasan antara Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Posisi ini memberikan keuntungan kompetitif, terutama dalam menjangkau lebih banyak nasabah dari dua wilayah dengan aktivitas ekonomi yang dinamis. Selain itu, faktor lain yang menjadi pertimbanganya adalah sejarah dan stabilitas BPR ini. Sebagai lembaga keuangan yang telah berdiri cukup lama, BPR Khrisna Darma Adipala memiliki fondasi bisnis yang kuat, baik dari segi operasional maupun kepercayaan masyarakat. Tak kalah penting, Dewa Ngakan juga melihat budaya kerja di BPR ini sebagai nilai tambah. Lingkungan kerja yang menjunjung tinggi rasa kekeluargaan serta komunikasi yang terbuka antara jajaran manajemen dan karyawan menciptakan sinergi yang lebih baik dalam mencapai visi dan misi perusahaan

Baca Juga : “MARTABAT DAN KESEJAHTERAAN” Sinergi Pembangunan Desa Megati

Perjuangan awal Dewa Ngakan sebagai seorang direktur di lembaga intermediasi keuangan yang berperan untuk menjembatani kepentingan antara para pemilik dana (kreditur) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (debitur). Salah satu fokus utamanya adalah membantu calon debitur dalam menilai kelayakan usaha mereka. Tidak semua peminjam memiliki pemahaman yang baik mengenal manajemen keuangan dan risiko usaha. Oleh karena itu, Dewa Ngakan berupaya untuk memberikan edukasi serta pendampingan agar mereka tidak hanya mendapatkan modal, tetapi juga mampu mengelola bisnisnya dengan lebih baik. Lewat kebijakan ini, ia tidak hanya sekedar menjalankan fungsi perbankan, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan memberikan akses permodalan yang tepat, banyak usaha kecil dan menengah (UMKM) dapat berkembang menciptakan lapangan kerja baru serta memperkuat perekonomian lokal.

Kepemimpinan Dewa Ngakan yang dimulai pada periode pasca-pandemi, dihadapkan pada tantangan besar dalam upaya pemulihan dan stabilitas bisnis. Ia juga melakukan berbagai pembenahan strategi sebagai bagian dari langkah adaptasi dan kebangkitan dari dampak pandemi. Pembenahan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perbaikan sistem manajemen risiko, optimalisasi efisiensi operasional, hingga peningkatan kualitas layanan kepada nasabah. Selain itu, Dewa Ngakan juga berupaya memperkuat fundamental keuangan perusahaan agar lebih tangguh menghadapi dinamika ekonomi yang terus berkembang.

Proses pembenahan ini dilakukan secara berkelanjutan, terutama karena industri perbankan berada di bawah pengawasan ketat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta regulator lainnya. Dengan adanya pemantauan dan regulasi yang ketat, setiap kebijakan dan strategi yang diterapkan harus selaras dengan standar kepatuhan dan tata kelola yang baik. Di bawah kepemimpinannya, PT. BPR Khrisna Darma Adipala terus berbenah untuk tidak hanya pulih dari pandemi, tetapi juga berkembang lebih kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *