Lemabag Perkreditan desa atau LPD yang komprehensif harus dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan dan prioritas masyarakat yang dilayaninya. Hal ini dapat dilakukan melalui penilaian kebutuhan masyarakat, survei dan kelompok. Untuk memahami kebutuhan dasar masyarakat, seperti pangan, sandang dan papan atau juga mungkin menaik-tingkatkan usahanya.
Maka dari itu, sangat penting dalam menciptakan koperasi yang memenuhi kebutuhan para anggotanya. Dengan mengidentifikasi kebutuhan dan prioritas masyarakat, koperasi dapat menyesuaikan layanan dan programnya untuk melayani anggotanya dengan lebih baik dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Hal yang sama juga dilakukan oleh lembaga bernama ‘LPD Desa Adat Lebu’ yang saat ini semakin bersinergi dengan semua lapisan masyarakat dan perangkat pemerintahan desa. Alhasil LPD yang dahulu sempat meredup itu kini memiliki nafas baru dan semakin bergerak progresif dalam membangun perekonomian wilayah.
Perubahan demi perubahan terkait transisi kepengurusan dan struktur organisasi pun kemudian diwujudkan agar laju LPD ini dapat selalu berjalan dinamis sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur desa.
Transisi kepengurusan itu pun kemudian menunjuk sosok putra daerah bernama I Nengah Dana yang merupakan tokoh masyarkat yang dahulu juga aktif mengorganisir lembaga pemerintahan desa, namun dengan dorongan Perbekel, Bendesa dan musyawarah krama desa yang mendukungnya untuk menahkodai jalannya lembaga ‘LPD Desa Adat Lebu’ ini, maka I Nengah Dana pun kemudian bersedia mengemban amanah tersebut dengan niat tulus untuk me-ngayah dan menggeliatkan kembali LPD milik desa tercinta, I Nengah Dana pun kemudian resmi memimpin laju pertumbuhan LPD ini sejak tahun 2013.
Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia
Sosok I Nengah Dana meyakini bahwa diperlukan sinergi dan kolaborasi bersama dalam mewujudkan percepatan peningkatan ekonomi desa, salah satu caranya adalah adanya revitalisasi terhadap lembaga penggerak ekonomi desa yang dapat berkontribusi untuk memperluas kesempatan dan pendapatan desa dengan sumber daya yang ada.
Maka peran ‘LPD Desa Adat Lebu’ yang pada dasarnya didirikan sebagai lembaga pengembang ekonomi dan infrastruktur milik desa, sudah menjadi fitrahnya konsisten menjalankan peran sebagai lembaga kemasyarakatan dengan asas kekeluargaan ‘dari krama untuk krama dan dari desa untuk desa’.
Melibatkan anggota masyarakat dalam pengambilan keputusan dan kepemilikan adalah elemen kunci lain dari ‘LPD Desa Adat Lebu’ dalam menaiktingkatkan kepercayaan masyarakat secara organik.
Dalam hal ini I Nengah Dana selalu mensinergikan kinerja internalnya dengan sosok sekretaris LPD Desa Adat Lebu bernama Ni Ketut Yuliantini yang menjabat sebagai pemegang kasir dan juga garda depan yang berurusan langsung dengan masyarakat.
Menurut Ni Ketut Yuliantini, hal yang paling fundamental dalam menumbuhkan kembali animo masyarakat terhadap LPD adalah dengan mensosialisasikan langsung program dan fungsi LPD di tengah masyarakat. Dengan tatap muka langsung juga kemudian lembaga yang dijalankan dapat merangkum berbagai urgensi kebutuhan masyarakat, sehingga strategi kebijakan yang akan di wujudkan pun pada akhirnya akan mengena dan langsung memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa.
Perlahan namun pasti, dengan langkah sosialisasi secara langsung dan masif kepada masyarakat, beserta komitmen dalam mewujudkan berbagai program yang telah dirasakan langsung hasilnya bagi krama.
Baca Juga : “RSUD WANGAYA” Transformasi Besar-Besaran Setelah Hampir Satu Abad Berdiri
Kini ‘LPD Desa Adat Lebu’ dapat mendorong kembali animo masyarakat untuk tergabung membangun desa melaui LPD.
Berbicara tentang etos kerjanya dalam membangun kembali kekuatan lembaga, I Nengah Dana meyakini bahwa sikap komitmen dalam bekerja adalah faktor utama yang menjadi modal penting dalam menjalankan kewajibannya. Karena dengan sikap itu jugalah menurutnya seorang insan dapat terus tangguh, walau diterpa berbagai cobaan dan jatuh bangun dalam prosesnya.
Lewat tangan dinginnya, peningkatan baik dari segi pelayanan hingga sistem kinerja pun kini semakin bergerak signifikan seiring dengan tumbuhnya daya gabung masyarakat yang semakin terkonsolidasi.
Karena sejatinya I Nengah Dana tahu betul bahwa Lembaga Perkreditan Desa merupakan suatu lembaga sosial paling substansial yang berdaya upaya untuk terus menggerakkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat didalamnya.
Alhasil ‘LPD Desa Adat Lebu’ yang dahulu sempat redup, kini ditangannya dapat kembali eksis memberikan wujud kerja nyata dan mendongkrang kinerja lembaga dengan SDM yang solid.
Dalam menjalankan kinerjanya, LPD Desa Adat Lebu terus meluncurkan segala program dengan visi dan misi yang jelas dan selaras dengan kebutuhan krama desa sebagai acuan dalam mewujudkan programnya. Dengan itu capaian target akan terealisasi sepenuhnya untuk membangun dan semakin mengoptimalkan potensi desa adat.
I Nengah Dana terlahir dari keluarga yang terbilang pas-pasan, orangtuanya merupakan seorang petani dan ia telah ditinggalkan sosok ayahanda tercinta meninggalkan dunia sejak ia masih belia.
Dibesarkan oleh sosok wali tunggal ibunda, keadaan ekonomi keluarganya pun semakin memburuk. Saat itu keinginannya bersekolah sangat tinggi, namun apa daya perekonomian keluarganya saat itu terasa begitu pelik.
Namun, seperti kata pepatah ‘Di setiap kesulitan pasti ada jalan’. Di kondisi saat itu, ia pun kemudian dibantu oleh sosok pamannya yang menjadi wali penyokong kebutuhan pendidikannya. Alhasil I Nengah Dana pun tumbuh dan dibesarkan di lingkungan keluarga bersahaja pamannya.
Dan sebagai anak yang menumpang tinggal, I Nengah Dana pun melaksanakan dharmanya untuk turut membantu perekonomian keluarga pamannya, dengan membantu pekerjan bengkel yang di kelola pamannya sembari berladang dan mengurus hewan ternak.
Lembar kehidupan masa kecil itulah yang mungkin kemudian membentuk karakter berdikari dan integritas tinggi sosok I Nengah Dana dalam menjalankan berbagai pekerjaan yang diamanahkan kepadanya.
Hingga kini kontribusi nyata sudah diwujudkan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. ‘LPD Desa Adat Lebu’ pun terus bertumbuh dan beradaptasi meski dihadapkan dengan lika-liku perjalannnya.
I Nengah Dana hingga kini terus memfokuskan arah kebijakannya dalam memfasilitasi intermediasi keuangan masyarakat, harapannya agar dapat meningkatkan produktivitas masyarakat desa, sehingga semangat ekonomi mandiri masyarakat pun akan semakin terdorong dan kesejahteraan masyarakat desa pun kemudian akan terbangun.