Sebelum dipilh sebagai pemimpin atau Pemucuk Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Jasri, Kabupaten Karangasem, I Made Mariana sudah menjadi kolektor di LPD. Sejak awal terlibat dalam lembaga desa adat, modal pertama yang dibutuhkan tak lain adalah kejujuran. Seiring kepercayaan yang tumbuh di masyarakat, tak diragukan lagi Made Mariana mengemban tugas lebih besar lagi dengan kerja dan kesabaran yang lebih ekstra.

Lulus dari Jurusan Manajemen Perkantoran Politeknik Negeri Bali, Mariana kesulitan mendapat pekerjaan karena dibarengi adanya Bom Bali. Hingga di tahun 2004, Made Mariana awal bergabung dengan LPD Jasri, sebagai koordinator di Badan Kerjasama tingkat Kecamatan yang juga bertugas mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kehadiran LPD di tengah lingkungan desa, dalam rangka membantu pengelolaan dan mensejahterakan ekonomi jangka panjang. Awalnya tidak mudah dalam menanamkan kepercayaan tersebut, namun Made Mariana dan tim tak menyerah dalam menemukan celah di hati masyarakat. Tentunya diiringi dengan kerja nyata, masyarakat pun mulai bersimpati dan bergabung menjadi nasabah LPD Desa Adat Jasri.
Baca Juga : Rejang Ayunan Simbol Penghormatan Terhadap Generasi Beranjak Dewasa

Pembenahan diikuti dengan perbaikan sistem secara intern dengan pelayanan lebih efisien dan efektif, agar masyarakat tak perlu lagi ke kota untuk bertransaksi, seperti kerjasama dengan pihak Bank Pembangunan Daerah Bali, untuk pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB), pembayaran rekening air PDAM, pelayanan samsat online atau e-Samsat, serta transfer uang antar bank. Selain itu, LPD Jasri juga sudah mampu melayani pembayaran rekening PLN, serta pelayanan penjualan pulsa listrik, tagihan telepon, pembayaran BPJS kesehatan dan menjual pulsa. Atas pelayanan tersebut, masyarakat sangat antusias dan memberi dukungan dengan turut berpartisipasi. Sebab diuntungkan dari hemat waktu dan transportasi. Disamping itu pelayanan yang ramah dari karyawan LPD, di mana yang tak lain dari masyarakat Desa Jasri sendiri, pun menjadi kenyamanan tersendiri juga yang timbul dari masyarakat.

Salah satu produk LPD Desa Adat Jasri yang menjadi favorit masyarakat adalah tabungan anak dari TK, SD dan SMK yang ada di wilayah Desa Jasri. Agar para orangtua maupun remaja sudah mulai berhemat dan menabung untuk pendidikan masa depan. Salah satu keuntungan pelajar yang didapat, tiap akhir tahun siswa yang memperoleh rangking satu sampai tiga akan ada hadiah yang diberikan oleh pihak LPD yang diharapkan bisa sebagai bentuk motivasi, sekaligus didikan anak-anak untuk menabung sejak usia dasar ini juga memperkenalkan LPD merupakan lembaga keuangan yang bersahabat dan terpercaya untuk bertransaksi.
Baca Juga : Kembali Bangkit dan Bersinar Dengan Sinergi dan Kolaborasi
LPD Desa Adat Jasri juga berkembang sampai memiliki aset Rp. 25 miliar, berkat dukungan dan kerjasama yang solid dari semua pihak, utamanya masyarakat desa Jasri, Prajuru Desa, Kelian Banjar, Pengawas atau Panureksa. Timbal balik atas bergabungnya masyarakat ke LPD Desa Adat Jasri, selain 20% laba untuk pembangunan pura – pura di desa adat, pria yang juga dipercaya sebagai Pemangku Dadia, membeberkan juga diberikan dana sosial seperti dana punia untuk piodalan, pembagian sembako dan desinfektan pada masa pandemi, undian hadiah setiap akhir tahun dan kegiatan sekaa teruna.

Meski LPD Desa Adat Jasri yang memiliki sembilan orang karyawan dan dua orang kolektor tabungan lapangan, sudah sukses membawa perubahan positif kepada masyarakat Jasri, kinerja tetap diawasi secara intensif pihak desa dan pemeriksaan oleh badan pengawas tiap tiga bulan sekali atau empat kali dalam setahun. Astungkara LPD Desa Adat Jasri mampu menjaga kebanggaan dan kepercayaan masyarakat desa Jasri dan terus berkomitmen membagi keuntungan dengan target keuntungan tiap tahun sesuai rencana kerja pengurus LPD.
One thought on “Sebagai Pengayah di Desa Adat Jasri Kejujuran Sebagai Modal Utama”