Menjaga kebersihan lingkungan bukanlah suatu hal yang mudah jika tidak dibiasakan sejak dini. Dengan membiasakan diri untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan maka dampak positif pun akan dirasakan. Tidak dipungkiri keadaan lingkungan sekitar juga bisa berpengaruh terhadap pola pikir dan tingkah laku masyarakatnya.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pemerintah Kota Denpasar (DLHK) yang dikomandoi oleh Ida Bagus Putra Wirabawa, S.TP., M.M terus dinamis berorientasi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menjaga lingkungan hidup yang bersih. Terlebih di masa pandemi saat ini, koordinasi antara lembaga pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat semakin penting untuk dilakukan, walaupun pada hakikatnya kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab setiap individu, di Bali sendiri limbah rumahan sehari-hari masih menjadi perhatian penuh, karena masih sering ditemui di masing – masing daerah sekitar, sampah masih dibuang dengan cara ditumpuk yang menimbulkan bau dan gas yang tidak baik dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Baca Juga : Meski Otodidak Namun Mampu Melampaui Batas
Sampah merupakan permasalahan lingkungan yang tidak pernah usai, baik di Bali maupun kota – kota lain di Indonesia, karena semakin modern kehidupan manusia, maka kuantitas sampah yang dihasilkan pun akan semakin meningkat. Hal itu terlihat dari kecenderungan meningkatnya produksi sampah di daerah perkotaan seiring dengan meningkatnya jumlah populasi manusia, dengan perkiraan rata – rata setiap orang dapat menghasilkan satu sampai dua kilogram sampah per harinya.
Dalam menjalankan sebuah darma yang di amanahkan kepadanya, Ida Bagus Putra Wirabawa berkeinginan kuat untuk mengubah tanah kelahirannya menjadi sebuah tempat yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat luas, karena menurutnya masa depan Bali terletak pada bagaimana masyarakatnya peduli tentang pentingnya pegelolaan sampah yang ada disekitar. Maka dari itu konsolidasi melalui desa dan kelurahan terus digencarkan untuk membangun kelompok swakelola pengelolaan sampah organik.
Ida Bagus Putra Wirabawa meyakini bahwa partisipasi masyarakat merupakan salah satu poin utama dalam penentuan keberhasilan suatu program pembangunan yang terlaksana di suatu wilayah. Hal tersebut juga berlaku dalam pelaksanaan program pengelolaan swakelola sampah, yang diharapkan menjadi sistem pengelolaan sampah yang mandiri dan produktif yang dilakukan masyarakat baik secara individu maupun berkelompok.
Untuk memfasilitasi hal tersebut, pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pemerintah Kota Denpasar (DLHK) terus mengoptimalkan sarana bak pemilahan sampah (organik dan non organik) sehingga warga akan lebih memberikan perhatian penuh terhadap kebersihan tempat tinggal mereka.
Pemilahan sampah yang baik juga merupakan langkah jitu untuk menurunkan volume sampah menuju TPA, sehingga sampah non organik dapat langsung ditabung dalam bank sampah dan sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi kompos.
Baca Juga : Kredibilitas dan Efektivitas Sebagai Landasan Kekuatan
Peran serta warga yang sekarang terjalin tentunya tidak melaui proses yang instan. Hal itu dirasakan Ida Bagus Putra Wirabawa, karena dalam pelaksanaannya beberapa tahapan seperti sosialisasi, penyampaian gagasan sistem pengelolan sampah swakelola, hingga pembentukan tim pengelola sampah menjadi tantangan yang cukup ekstra dan memakan waktu. Dalam hal ini bentuk komunikasi dan pendekatan sosial secara langsung menjadi manuver Ida Bagus Putra Wirabawa dalam menjalankan perannya. Alhasil lewat tangan dinginnya, program tersebut dapat terimplementasikan dengan baik dan lebih jauh dapat meningkatkan nilai ekonomis dari hasil pengelolaan sampah agar dapat terus bersirkulasi.
Dalam pelaksanaan perubahaan prilaku masyarakat, tentu langkah sosialisasi harus dilakukan secara berkelanjutan, sampai saat ini pihak DLHK masih aktif mengedukasi manfaat pengelolaan sampah kepada masyarakat luas juga sekolah-sekolah, agar dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan sejak dini yang berkonsentrasi pada gerakan edukasi pengelolaan sampah, sampai pemilahan sampah organik dan non organik untuk masyarakatnya.
Sehingga bentuk – bentuk harmonisasi yang terjalin antara lembaga pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat ini kedepannya akan dapat membawa Bali mendeklarasikan sebagai surga wisata berkualitas yang memberikan nilai lebih terhadap tujuan dan manfaat yang tidak hanya mengandalkan anugerah keindahan dan budaya yang selama ini melekat, tetapi ia juga melakukan inovasi untuk mengantisipasi tren masa depan pariwisata yang wisatawannya cenderung memperhatikan hal-hal seperti ramah lingkungan, sustainability, dan kesehatan.