Desa Adat Kutuh, Bali memang memiliki karakter sendiri dalam mengemas industri pariwisatanya. Desa yang yang berada di kaki pulau Bali Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini mulai bangkit semenjak dibukanya pantai Pandawa yang seiring menggeliatnya industri pariwisata di Bali. Perkembangan budaya, spiritual dan tentu saja perekonomian masyarakatnya tentu tidak lepas dari peran ‘Lembaga Perkreditan Desa’ yang sedari awal dibentuk mempunyai visi dan misi untuk memprioritaskan dan mendukung pembangunan ekonomi pedesaan.
Peran penting Lembaga Perkreditan Desa / LPD dalam membantu perekonomian masyarakat di Desa Kutuh pun terbukti sangat fundamental dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, sebagai penyedia dana talangan dalam membangun dan mengembangkat aset – aset wisata desa.
Baca Juga : Sulap Pasar Tradisional Lebih Efisien, Nyaman dan Aman Untuk Masyarakat
Terhitung per bulan Maret, 2020. Sosok putra daerah Desa Adat Kutuh bernama I Wayan Tirka pun di amanahkan untuk memutar tongkat esafet kepemimpinan lembaga kemasyarakatan ini. Bagi I Wayan Tirka peran penting tokoh masyarakat memang hendaknya dapat bersinergi dalam menggerakkan suatu perubahan dinamis yang dapat memberikan makna dan manfaat yang besar kepada masyarakat Desa Adat Kutuh.
Lewat tangan dingin I Wayan Tirka, pembenahan demi pembenahan terkait pelayanan pun dilakukan untuk mengimbangi laju digitalisasi saat ini. Program – program yang dijalankan pun terus di pantau dan diselaraskan dengan isu – isu nasional yang ada, terlebih dalam warsa terakhir Indonesia harus berhadapan dengan situasi pandemi yang berdampak pada kemerosotan perekonomian di segala lini dan industri, termasuk Bali.
Hal ini tentu ditanggapai I Wayan Tirka dengan sigap, program – program yang esensial dan berhubungan untuk membantu masyarakat yang terkena dampaknya pun digalakan agar dapat terus menstabilkan kinerja dan fungsi awal LPD Desa Adat Kutuh dibentuk sebagai garda depan yang membantu perekonomian desa.
Dengan sumber daya Desa Adat Kutuh yang berlimpah, maka pengoptimalan infrastruktur adalah hal yang terus I Wayan Tirka konsentrasikan arah kebijakannya, agar iklim usaha dapat lebih berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun daerah, sehingga dapat meningkatkan serta mendorong persaingan usaha yang lebih sehat dan berkeadilan. Dengan itu fasilitator dan regulator dapat bersinergi mendorong pengembangan investasi dan usaha di Desa Adat Kutuh secara inklusif dan berkeadilan terutama pada sektor – sektor produktif yang mengutamakan sumber daya lokal yang ada.
Perlahan namun pasti, kini LPD Desa Adat Kutuh dapat terus bergerak dinamis menyongsong kesejahteraan masyarakat dengan program-program yang diwujudkan. Hal tersebut tentu saja dijalankan selaras dengan tradisi budaya yang ada, sehingga nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman dan juga sumber rujukan kehidupan tetap menjadi hal utama yang akan terus berdampingan dengan pertumbuhan LPD Desa Adat Kutuh.
I Wayan Tirka tumbuh dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang sangat sederhana dan jauh dari kata mewah. Sehingga untuk membantu memenuhi hajat hidup keluarga dan memenuhi biaya pendidikan sekolahnya, I Wayan Tirka pun sedari kecil telah terbiasa dengan pekerjaan – pekerjaan kasar mulai dari bekerja serabutan, hingga menjadi buruh proyek pembangunan.
Baca Juga : Terus Berinovasi dan Tajam Menangkap Peluang
Meski harus dihadapankan dengan kehidupan yang berat, baginya hal itu merupakan perjalanan kehidupan penuh pelajaran yang membentuk pribadinya terus positif menjalani kehidupan. Alhasil sedari kecil telah terpatri di dalam sanubarinya agar kelak dapat menjadi orang yang berguna dan berilmu agar dapat merubah garis takdir hidupnya dan keluarga tercinta.
Dibesarkan oleh suri tauladan sosok ibu yang bersahaja dan pekerja keras, menjadikan kehidupan I Wayan Tirka tetap mendapatkan momen – momen indah yang penuh keceriaan, kehangatan dan kasih sayang ibunda tercinta. Meski keadaan ekonomi mereka saat itu sungguh susah, hal itu tak menjadi penghalang bagi orang tuanya untuk terus berjuang mengedepankan kebutuhan pendidikannya. Alhasil, hal itu juga yang akhirnya menjadi landasan tekad I Wayan Tirka yang ia pegang teguh dengan berjanji pada diri sendiri bahwa pendidikan adalah bekal pokok bagi masa depannya.
Berkat kegigihan, harapan dan tekad yang tersemat sejak kecil. Akhirnya I Wayan Tirka dapat menyelesaikan pendidikan akademisnya dalam ilmu hukum dengan hasil yang gemilang, I Wayan Tirka jadikan ilmu itu sebagai bekal untuk mengemban amanah sebagai tumpuan dan harapan baru LPD Desa Adat Kutuh.
Dari perjalanan I Wayan Tirka melewati setapak demi setapak krikil tajam dalam perjalanan meniti karirnya. Kita belajar bahwa kapasitas masa depan seseorang bergantung pada setiap pelajaran yang dihasilkan dari berbagai sukacita kehidupan. Seperti sebuah permata yang tidak akan berkilau tanpa dipoles dengan gesekan, demikian juga seseorang yang tidak akan tangguh tanpa tantangan.