Sulap Pasar Tradisional Lebih Efisien, Nyaman dan Aman Untuk Masyarakat

Sulap Pasar Tradisional Lebih Efisien, Nyaman dan Aman Untuk Masyarakat

Peran pasar tradisional di kota modern, tak berpengaruh signifikan dengan kebutuhan masyarakat akan pasar tradisional, khususnya di Bali, adanya kebutuhan untuk upakara Hindu, hanya bisa ditemukan di pasar tipe ini. Pasar tradisional pun menjadi lokasi yang sudah menjadi pengetahuan umum, untuk pedagang yang mau memulai usahanya secara strategis bertemu banyak pembeli, dengan menyewa lapaknya dengan biaya yang cukup terjangkau.

Salah satu pasar tradisional yang masih aktif memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan semakin eksis dengan bangunan baru dan relokasi bagian dalam pasar yang semakin tertata adalah Pasar Batan Kendal yang berlokasi di Jl. Mertasari No.643, Br. Suwung Batan Kendal, Sidakarya, Denpasar Selatan. Pasar yang telah ada sejak tahun 1989 ini, dikepalai oleh I Nyoman Sarna, sekaligus pencetus agar Pasar Batan Kendal harus segera direvitalisasi.

Pria kelahiran 13 November 1969 ini, sudah menjabat sebagai Kepala Pasar Batan Kendal sejak tahun 2019. Sebelumnya ia bertindak sebagai kelian adat pada tahun 2015 – 2017. Saat dipercaya memerankan posisi sebagai kepala pasar, tindakan pembenahan awal yang ia lakukan yakni mengajukan permohonan kepada pemerintah kota, untuk melakukan revitalisasi pada bangunan pasar yang hampir selama 15 tahun, tak ada perbaikan. Dengan tahap pertama pada tahun 2017 dan tahun 2019 untuk tahap kedua, sehingga total secara keseluruhan 9 miliar dana yang diberikan.

Baca Juga : Terbuka Dengan Teknologi Demi Membawa Kemajuan LPD dan Masyarakat Desa Adat Blahkiuh

Kini penampakan fasilitas Pasar Batan Kendal semakin rapi dan kebersihan lebih terkontrol, los lebih tertata berdasarkan kelompok kebutuhan pokok yang lengkap dan murah, lahan parkiran pun luas dan didukung petugas parkir yang sigap. Upaya penataan ini telah disesuaikan dengan kriteria SNI (Standar Nasional Indonesia), khususnya pada kebersihan, yang rencananya dimediai TPS yang difasilitasi dari tanah banjar. Hal ini masih dalam proses pengajuan, berharap tahun 2022 ini bisa terealisasi.

Agar mampu terus dipertahankan dan dikelola dengan baik, pungutan retribusi pasar pun sdah menjadi kewajiban yang cukup berjalan baik. Namun menemui peistiwa pandemi pada tahun 2020, retribusi sempat mengalami penurunan, bersyukur tidak terjadi secara signifikan, karena kemudian diimbangi angka kenaikan. Pada tahun 2021, kondisi ekonomi yang belum benar – benar pulih, membuat kembali mengalami penurunan sebesar 5%. Tantangan ini, meliputi sempat adanya PPKM yang diterapkan pemerintah, terutama bersenggolan pada jam operasional dibukanya pasar malam.

Selain pembenahan secara fisik bangunan, Nyoman Sarna mengikuti sistem kepengurusan yang diadaptasikan dari sistem yang terakhir diubah pada tahun 2008 oleh kepala pasar sebelumnya, yaitu Bapak Ketut Sukasa. Hanya perbedaannya dengan sistem kepengurusan saat ini, meliputi dahulu ketua pengurus, sekaligus sebagai kepala pasar, kini memiliki kewajiban dengan tugas masing – masing, kemudian diikuti wakil, sekretaris dan bendahara. Untuk laporan juga mulai berubah, dulu terdiri atas data pendapatan dan pengeluaran. Kini laporan dibuatkan juga anggaran dasar, tak berbeda jauh dengan badan usaha koperasi.

Demi menjaga pencapaian pengelolaan pasar yang sudah berjalan sesuai dengan prosedur dan memberikan kepuasaan bagi pedagang maupun pembeli, harus ada kerjasama antara pihak pengurus pasar dan masyarakat. Disamping sumber daya manusianya, pria yang pernah bercita – cita menjadi guru olahraga ini, meyakini ada campur tangan Tuhan dalam kegiatan operasonal ini. Sebagai wujud syukur, oleh pengempon di pura – pura yang ada di Desa Pakraman Batan Kendal, meliputi Pura Melanting, Pura Dalem, Pura Kahyangan, Pura Prajapati, Pura Ratu Gede Penyarikan, diadakan piodalannya setiap 6 bulan sekali/setahun sekali.

Baca Juga : Terus Berinovasi dan Tajam Menangkap Peluang

Dengan beroperasinya Pasar Batan Kendal yang lebih efisien, diharapkan masyarakat pun meninggalkan prilaku konvesional yang bisa mengganggu tatanan pasar. Sehingga siapa pun, tak terkecuali masyarakat di luar Desa Batan Kendal, akan merasa nyaman dan aman berbelanja. Terutama masih dalam kondisi pandemi, agar sama-sama mawas diri untuk memproteksi diri dari virus. Semoga seiring dengan refleksi kita sebagai manusia biasa, pandemi dapat segera berlalu, ekonomi masyarakat pun semakin membaik kedepannya.

Lahir dari orangtua petani garam di kawasan pantai, masa kecilnya pada tahun 1980an itu tinggal di daerah yang merupakan jalur wisata Sanur ke Kuta, sebelum adanya Jalan By Pass yang diadakan tahun 1986. Ia belajar bahasa Inggris dari pengalaman dengan turis – turis yang melalui jalan tersebut, seklaigus menambah penghasilan, dengan menjadi model dari foto wisatawan asing.

Sempat ingin melanjutkan ke pendidikan guru olahraga, namun orangtua ingin ia melanjutkan ke pariwisata karena saat itu perkembangannya memang bagus. Ia pun menuruti dengan melanjukn di SMK, kemudian ke perguruan tinggi namun hanya bertahan selama dua tahun dan memutuskan Langsung bekerja di perusahaan ACS, yang bergerak melayani makanan untuk pesawat domestik, maupun internasional pada posisi kru senior. Pada saat masih bekerja, Ia sekaligus sebagai kepala lingkungan selama dua periode. Jadi harus benar-benar bisa me-manage waktu. Karena di tahun 1990an itu, kebanyakan di lingkungan tempat tinggalnya tak tertarik melanjutkan ke perguruan tinggi.

5 thoughts on “Sulap Pasar Tradisional Lebih Efisien, Nyaman dan Aman Untuk Masyarakat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *