Terbuka Dengan Teknologi Demi Membawa Kemajuan LPD dan Masyarakat Desa Adat Blahkiuh

Terbuka Dengan Teknologi Demi Membawa Kemajuan LPD dan Masyarakat Desa Adat Blahkiuh

Tahun 2014, I Ketut Dira terpilih sebagai pimpinan LPD, setelah sebelumnya berpengalaman bekerja di bagian pelayanan kredit di sebuah BPR di Mengwi sejak tahun 2001, setelah tamat dari SMAN 1 Blahkiuh ia dipercaya akan mampu membawa perkembangan LPD yang kurang stabil saat itu oleh bendesa adat untuk mengelolanya ke arah perkembangan yang lebih positif, seiring bertumbuhnya kepercayaan masyarakat kepada LPD Blahkiuh.

Di awal Ketut Dira duduk di kursi pimpinan, LPD Blahkiuh yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara, Banjar Delod Pasar, Blahkiuh, Kec. Abiansemal, Badung ini memiliki aset sekitar 500 juta dengan laba mungkin hanya mencapai 200 ribu. Saat ini, berkat kerjasama masyarakat, prajuru desa dan pengurus LPD, aset kian meningkat pada tahun 2021 dengan nominal 68 miliar dan laba 1,34 miliar.

Pembenahan – pembenahan yang telah dilakukan pria kelahiran Blahkiuh, 19 Februari 1970, ini terutama menyangkut program pembangunan desa adat, yang dapat mengembalikan keuntungan sebesar 20% berupa dana punia ke desa dengan memberikan sumbangan ke pura – pura, di masing – masing banjar dengan total 35 juta/tahun dan piodalan di pura dalem sebesar 80 juta setiap odalan, yang langsung diserahkan ke banjar, dengan itu harapannya LPD Blahkiuh dapat terus eksis dan program terus dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.

Baca Juga : Terus Berinovasi dan Tajam Menangkap Peluang

Tak ketinggalan di era digitalisasi, LPD Blahkiuh juga mengadopsi penerapan mobile banking agar mempermudah transaksi dan menghindari kerumunan di kantor LPD. Teknologi ini juga sangat bermanfaat untuk masyarakat yang mengembangkan usaha UMKM, khususnya di bidang kuliner dan pasar tradisional. Program ini masih dalam proses penyempurnaan yang sudah mencapai 80%. Selanjutnya sistem teknologi yang akan diterapkan ialah penggunaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM), semoga masyarakat desa adat yang terdiri atas 700 kk dengan 3.000 jiwa lebih bisa beradaptasi dengan teknologi dan mampu memanfaatkan layanan seefisien mungkin.

Berangkat dari anak petani, dengan keterbatasan biaya pendidikan untuk mengalokasikan ke lima saudaranya yang lain, sempat membuatnya tak ingin melanjutkan sekolah. Tak hanya merasa membebani orangtua, kerja jerasnya untuk bersekolah sejak SD, juga benar – benar membutuhkan perjuangan darinya, dengan bekerja di sawah dan beternak, yang membuatnya hampir menyerah. Namun semangat orangtua yang terus diberikan kepadanya, akhirnya memunculkan semangat dari dalam diri untuk semangat menempuh pendidikan demi membawa perubahan dalam keluarga.

Tiba saat berkarir, justru bukan perbankan yang menjadi arah karir yang diinginkan Ketut Dira. Ia awalnya ingin berprofesi sebagai tentara, karena melihat paman yang nampak gagah bekerja di bidang tersebut. Namun lagi – lagi terbatas biaya, ia akhirnya gugur baru sampai di tahap pendaftaran. Ia kemudian memlih bekerja pada salah satu BPR di daerah Mengwi, setelah beberapa tahun bekerja, Ketut Dira memutuskan untuk mundur posisinya di bagian kredit. Melihat ia banyak menghabiskan waktu di rumah, di saat itulah Bendesa Adat Blahkiuh, memintanya untuk menjadi pimpinan LPD Blahkiuh.

Baca Juga : Dari Tak Memiliki Naluri Berwirausaha, Justru Mewujudkan Rezeki yang Tak Terduga

Di masa pandemi, LPD Blahkiuh tak hanya berupaya terus menstabilkan LPD tetap beroperasi dan mempertahankan kepercayaan masyarakat, tapi juga memberikan bentuk kepedulian berupa sembako kepada masyarakat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Tujuh banjar yang membawahi LPD Blahkiuh meliputi Br. Ulapan II, Br. Ulapan I, Br. Kembangsari, Br. Delodpasar, Br. Tengah, Br. Benehkawan dan Br. Pacung, Sangeh. Ketut Dira berharap melalui bantuan ini, setidaknya mampu mengurangi beban, tapi sekaligus meyakinkan masyarakat bahwa LPD Blahkiuh merupakan milik masyarakat desa adat itu sendiri dan sukses berkat kepercayaan masyarakat.

Dalam pengelolaan di bawah kepemimpinannya, Ketut Dira berupaya memberikan laporan setiap tahun dengan sistem transparan dengan pengawas LPD. “Sebagai pimpinan lembaga keuangan, saya tidak mau mengambil resiko, bila terjadi masalah, yang berat pimpinan juga ucapnya”. Disamping itu kejujuran juga menjadi bagian penting dalam mengemban tugas di bidang keuangan. “Astungkara Sang Pencipta selalu memberikan tuntunan agar seluruh pengurus maupun staf LPD, tetap berada di jalur positif, demi membangun desa yang lebih maju”.

3 thoughts on “Terbuka Dengan Teknologi Demi Membawa Kemajuan LPD dan Masyarakat Desa Adat Blahkiuh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *