Lulusan dari Fakultas Teknik, perguruan tinggi ITN (Institut Teknologi Nasional) Malang ini dengan sangat vokal mengungkapkan tak ada pengalaman sama sekali di bidang keuangan khususnya koperasi. Namun, kemungkinan ada bakat yang diwariskan oleh almarhum ayahnya yang dulu merintis PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Desa Sanur, kemudian dipercaya membangun koperasi oleh desa, telah menuruni sifat DNA tersebut kepadanya. Padahal ayahnya hanyalah tamatan Sekolah Dasar, namun pencapaian beliau sungguh luar biasa, yakni sebagai Direktur BPR Desa Sanur selama 30 tahun dan pensiun saat usia beliau sudah 70 tahun.
Saat I Wayan Sudiartha, S.T mulai memahami bakat yang diwariskan kepadanya, ia pun mengutarakan keinginan untuk mendirikan koperasi di atas tanah milik orangtua. Pertanyaan pertama yang terlontar dari ayahnya saat itu, “Kamu mendirikan koperasi untuk memperkaya diri atau tidak?” tanya beliau dengan lantang. Kalau hanya untuk kepentingan diri sendiri, ayahnya tak akan mengizinkannya untuk menyediakan lahan milik keluarga. Berbanding terbalik, bila ia memang benar – benar tulus ingin berkontribusi untuk masyarakat dalam pengelolaan keuangan, Ayahnya sudah pasti akan memberikan dukungan yang terbuka untuknya.
Baca Juga : Praktisi Kesehatan yang Bersinar Dengan Semangat Kepedulian, Kecintaan dan Kesetaraan Terhadap Hewan
Tak cukup sampai disana pra syarat yang wajib dipenuhi pria kelahiran Sanur, 9 Februari 1970 ini juga diingatkan kembali pada peraturan negara yang telah ditetapkan, sebagai kewajiban pemilik badan usaha keuangan nantinya. Setelah mengungkapkan komitmennya mendirikan koperasi untuk bisa bermanfaat bagi masyarakat kepada keluarga, khususnya ayah, dukungan tersebut pun berhasil dikantongi, dimana dukungan dari keluarga sangat penting untuk karirnya kedepan. Sampai suatu ketika ia memutuskan untuk mundur dari pekerjaannya sebagai bagian operasional di salah satu koperasi di banjarnya dan diungkapkan oleh Wayan Sudiartha, saat itu jiwa berdikarinya semakin bergelora dan sempat berkeinginan untuk membuka sebuah usaha toko plastik, kemudian pada 18 November 2009, atas saran dari sang ayah dan dukungan dari keluarga, akhirnya Wayan Sudiartha memutuskan untuk mendirikan sebuah koperasi dengan nama “Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mitra Abadi”.