Tiga tahun mengabdikan diri di Timor Timur, I Wayan Sudana kembali mendapatkan kesempatan untuk memulai kehidupan baru di kota Yogyakarta, tepatnya di Kabupaten Bantul pada tahun 1995 sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Di sana ia memulai karirnya sebagai staf eselon 5 yang memberikan layanan di Rumah Sakit Bantul. Meski bisa di bilang sudah berada di zona nyaman, keinginan I Wayan Sudana untuk terus menimba ilmu sangatlah besar, di tengah rutinitas pekerjaannya I Wayan Sudana pun kemudian memutuskan untuk melanjutkan kuliah S2 nya dengan memilih program magister manajemen rumah sakit di ‘Universitas Gadjah Mada’.
Hingga buah dari kegigihan dan kerja kerasnya itu membuahkan hasil, di usianya yang ke 43 I Wayan Sudana pun diangkat menjadi eselon 2 dan menjadi direktur termuda di Rumah Sakit Bantul. Meski begitu, masih terpendam keinginan kuat I Wayan Sudana untuk kembali ke kampung halaman untuk mengabdikan diri melayani tanah lahir tercinta.
Baca Juga : Kesungguhan Hati di Setiap Amanat, Cerminan Kesederhanaan dan Rendah Hati Sang Pemimpin Sejati
Meski telah berulang kali berupaya mencari peluang untuk kembali ke Bali, I Wayan Sudana masih belum menemukan jalan. Namun layaknya sebuah doa yang terus dipanjatkan, impiannya untuk kembali ke Bali kemudian mendapatkan jawaban. Setelah genap mengabdikan diri selama 20 tahun bertugas di Kabupaten Bantul dan 9 tahun sebagai Direktur Utama di RSUD Panembahan Senopati, kabar pun datang dari seorang koleganya yang mengatakan bahwa ada pelelangan jabatan di ‘RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah’ yang pada saat itu masih dikenal dengan nama ‘RSUP Sanglah’.
Peluang itu pun tak ingin I Wayan Sudana lewatkan, dengan segera ia pun kemudian mengusahakan semua persyaratan yang ada untuk dilengkapi meski pada kenyataannya telah berada di hari – hari akhir pendaftaran.
Ia pun kemudian mengikuti tes pelelangan jabatan Direksi RSUP Sanglah (RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah) bertempat di Kementerian Kesehatan Jakarta. Tahap demi tahap tes pun dilakukan dengan baik, kesemuanya itu mengerucutkannya dengan dua pilihan yaitu lolos sebagai Direktur Utama atau Direktur Medis.