Kesehatan merupakan dasar yang harus dilindungi negara. Hal ini sudah tertuang dalam amandemen IV UUD 1945. Harapan muncul ketika BPJS hadir untuk menjadi jaminan kesehatan setiap warga Indonesia. Membahas tentang jaminan kesehatan Indonesia, BPJS saat ini memang sedang marak dibahas dan dibicarakan oleh masyarakat. Program penjamin kesehatan masyarakat yang berasal dari pemerintah ini memang dinilai memberikan alternatif atau solusi lain untuk masyarakat dari ansuransi kesehatan lainnya.
BPJS kesehatan hadir sejak 1 Januari 2014 ini memang sengaja diluncurkan oleh pemerintah untuk membawa angin segar bagi masyarakat Indonesia. Meskipun pada awalnya sistem dan mekanisme BPJS kesehatan ini di berbagai lini masih nampak sulit dan rumit, namun pemerintah beserta segenap pihak yang terkait terus berusaha membenahi dan memperbaiki sistem agar tercipta layanan yang baik dan kepuasan bagi pesertanya. Program pemerintah ini tentu sejalan dengan bisnis praktek kedokteran yang dijalankan oleh seorang profesional dan juga pebisnis muda asal Bali bernama dr. Desak Nyoman Trisepti Utami dalam mengembangkan bisnisnya. Dengan bekerjasama dengan program pemerintah, dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, kini berkat tangan dinginnya sebuah klinik kesehatan bernama ‘Mambal Medical Care’ mampu terus bergerak dinamis dan sukses menjadi pilihan favorit animo masyarakat Bali.
Semakin banyak orang yang membutuhkan kesehatan, semakin banyak juga pembangunan dari suatu rumah sakit, puskesmas, maupun klinik. Maka berangkat dari hal tersebut, setelah menamatkan pendidikan kedokterannya pada tahun 2012, dr. Desak Nyoman Trisepti Utami pun tidak ingin larut dalam euforia kemenangan kelulusan. Tak membuang waktu, ia pun mulai bekerja di salah satu rumah sakit untuk mencari pengalaman dan mengasah ilmunya dengan menghadapi berbagai macam pasien secara langsung. Tentu cara perawatan dan pelayanan adalah observasi mendasar yang difokuskannya ketika bekerja. Dan siapa sangka dari hasil obesrvasinya selama bekerja di suatu rumah sakit itulah ia dapat mengerucutkan ide bisnis dan profesionalismenya menjadi sebuah usaha yang kelak akan ia rintis dikemudian hari.
Baca Juga : Kegigihan Seorang Dokter Dalam Profesionalisme Kerja dan Kembangkan Kreatifitas Dalam Wirausaha
Berbicara tentang profesionalisme memang tidaklah gampang, profesionalisme sebagai seorang dokter tentu juga didapat dari penempaan demi penampaan yang akan membentuk mental, kedisiplinan dan cara komunikasi dengan para pasiennya. Bagi dr. Desak Nyoman Trisepti Utami seorang dokter harus kompeten memantau perkembangan akan pengetahuan dan keterampilan yang terus bergerak progresif saat ini. Sebab hal itulah yang menurutnya akan menjadikan hubungan pasien dan dokter menjadi lebih baik.
Maka setelah merasa cukup dengan ilmu dan penempaan yang didapatkannya selama bekerja di rumah sakit. Mental berdikarinya menuntun dr. Desak Nyoman Trisepti Utami untuk memulai merintis membuka tempat prakternya sendiri bernama ‘Mambal Medical Care’ pada tahun 2014. Tepat setelah pemerintah mendeklarasikan program BPJS yang akan dihadirkan untuk kesejahteraan kesehatan masyarakat.
Merespon program pemerintah,dr. Desak Nyoman Trisepti Utami pun turut mengawali bisnisnya dengan bekerja sama dengan BPJS yang pada waktu itu seingatnya masih sangat awam ditelinga masyarakat, namun baginya keputusan untuk bekerjasama dengan BPJS ini dirasanya sangat tepat ketika sedang merintis klinik swasta miliknya. Tepat disini dalam artian tak hanya memberi manfaat bagi pasien, tapi juga kepada pemberi pelayanan kesehatan primer misalnya klnik swasta yang sedang dirintisnya. Meskipun bermula dengan klinik kecil dr. Desak Nyoman Trisepti Utami mempunyai prinsip bahwa kenyamanan dan pelayanan para pasien adalah prioritas utama yang harus ia jaga.
Maka, dengan efektivitas kinerjanya, masyarakat pun dengan sendirinya mempromosikan kliniknya dengan cara konvensional dari mulut ke mulut. Dari sana kliniknya mulai dikenal dan dipercaya oleh masyarakat dalam lingkar lingkungan sosial sekitarnya. Apalagi setelah bekerjasama dengan BPJS dr. Desak Nyoman Trisepti Utami menyadari adanya peningkatan pasien yang signifikan, yang berkunjung ke kliniknya.
Alhasil, tahap demi tahap, kliniknya pun mulai berhasil berkembang dengan pesat menjadi alternatif pilihan favorit masyarakat di Bali, hingga pada tahun 2015 ia pun mulai membuat strategi dan visi baru yang memfokuskan kliniknya akan dasar kebutuhan masyarakat dan khalayak luas untuk mendapatkan jaminan kesehatan dengan membuat program klinik layanan 24 jam untuk warga.
Baca Juga : Rasa Haus Untuk Belajar, Membentuk Efektivitas Kinerja yang Maksimal
Dan puncaknya pada tahun 2018 ia mulai melengkapi kliniknya dengan sebuah apotek, yang berfungsi untuk memberikan semua layanan dalam satu atap, sehingga pasiennya tak perlu lagi berpindah ketempat lain hanya untuk mendapatkan obat yang diresepkan. Hal ini membuat ‘Mambal Medical Care’ yang terletak di Jl. Raya Mambal, Abiansemal ini dapat bergerak agresif maju dan sukses mendapatkan kepercayaan masyarakat bali dalam hal melengkapi kebutuhan layananan kesehatan.
Berbicara tentang formula kesuksesannya dr. Desak Nyoman Trisepti Utami mengatakan bahwa tanggung jawab merupakan prinsip hidup yang ia pegang teguh dalam perjalanan kehidupannya hingga saat ini. Tanggung jawab adalah keadaan di mana seseorang wajib menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatu yang menjadi akibat. Bagi dr. Desak Nyoman Trisepti Utami tanggung jawab sudah menjadi bagian kehidupan manusia, sehingga tanggung jawab memiliki sifat yang kodrati.
Jika seseorang tidak dapat bertanggung jawab atas apa yang dilakukan, maka kemauan untuk melaksanakan kewajiban pun tidak akan pernah berjalan selaras. Dan sebaliknya, jika seseorang memiliki pandangan dan prinsip ini, maka dengan tanggung jawab seseorang akan dipercaya, dan kepercayan masyarakat pun akan didapat.
Dari tahap demi tahap kesuksesan yang di dapat dr. Desak Nyoman Trisepti Utami, kita dapat memetik kisah inspiratif, bahwa setiap manusia tentu memiliki cita – cita didalam hidupnya, cita – cita bukan hanya sekedar menyangkut keinginan, tapi juga penentu tujuan hidup. Namun, untuk mendapatkan keberkahan dan keberhasilannya, seorang insan hendaklah mempunyai visi sendiri yang bukan hanya berfokus pada pencapaian dirinya saja, alangkah lebih baik jika hal itu dapat menjadi manfaat dan kebaikan bagi lingkungan sekitar dan orang banyak, atau lebih jauh lagi bagi bangsa dan negara.