Kepercayaan Krama Sebagai Aset Berharga yang Patut Dijaga

Kepercayaan Krama Sebagai Aset Berharga yang Patut Dijaga

Di masa peralihan Desa Pakraman Nyuhtebel menuju pergantian prajuru desa, LPD Desa Pakraman Nyuhtebel sempat mengalami vakum hampir selama enam tahun. Penyebab diambilnya tindakan pergantian tersebut, karena kurang bersinerginya antara prajuru desa dan pengelola LPD Desa Pakraman Nyuhtebel. Cara tersebut dipilih karena sudah cukup berhasil dijalankan oleh rekan sesama LPD dan diharapkan upaya ini mampu membawa perubahan positif LPD Pakraman Nyuhtebel.

Sampai pada masa prajuru desa sudah stabil dengan kepengurusannya, LPD Desa Pakraman Nyuhtebel mulai memilih pemucuk atau pimpinan LPD Desa Pakraman Nyuhtebel yang dipercayakan kepada I Kadek Tirta, pria kelahiran 27 Agustus 1972 ini untuk mengelola LPD Desa Pakraman Nyuhtebel, dikembangkan lagi menjadi lembaga pengelolaan keuangan krama desa yang dipercaya dan aman melakukan transaksi. Bila operasional LPD berjalan sehat, kesejateraan krama akan terjaga.

Manjadi tantangan luar biasa dirasakan I Kadek Tirta di awal pengalamannya memimpin, diungkapkan olehnya mencari satu nasabah saja sulitnya minta ampun, karena permasalahan yang sebelumnya dialami LPD masih dikhawatirkan oleh krama akan terulang kembali. Kondisi ini wajar adanya, sudah menjadi resiko bagi LPD yang mau bangkit kembali dan mengawali segalanya dari nol.

Baca Juga : Tidak Hanya Mencari Keuntungan Semata Tapi Juga Mengedukasi dan Pembinaan Finasial

Seiring dengan kerja keras dan kesabaran yang ekstra, program – program yang diterapkan bersama, baik dari seluruh staf maupun prajuru desa Pakraman, secara perlahan LPD Pakraman Nyuhtebel mulai meraup nasabah pada produk tabungan (Sepelan), hanya saja untuk deposito masih sepi peminat, karena krama masih trauma. Setelah setahun kemudian, barulah mulai ada tanda – tanda pergerakan krama untuk memberikan kesempatan kedua kalinya kepada LPD dalam mengelola dana masa depan. Dimulai dari satu orang menanamkan deposito di LPD, kemudian diikuti oleh krama yang lain karena telah menyaksikan sendiri bahwa menanamkan modal atau deposito di LPD Desa Pakraman Nyuhtebel terbukti aman.

Dahulu LPD Desa Pakraman Nyuhtebel yang berlokasi di kabupaten Karangasem ini, masih beroperasi sejak jam 5 sore hingga 8 malam, dengan sistem masih secara manual yang masih mempekerjakan tiga orang karyawan, kini berangsur-angsur dilakukan pembenahan demi pembenahan baik dari sistem dan penambahan SDM menjadi delapan karyawan.

LPD Desa Pakraman Nyuhtebel mulai mencari lokasi yang lebih memadai di tahun 2012/2013 demi melayani krama desa. Ternyata upaya ini disambut antusias oleh krama dan semakin menarik krama untuk melakukan transaksi. Atas sambutan yang diberikan, sistem pelayanan pun diberlakukan lebih transparan dan pertumbuhan LPD Pakraman Nyuhtebel semakin pesat.

Menimbang Tawaran Selama Enam Bulan
Sempat memiliki aset sebesar 35 miliar, melalui produk Dana Pihak Ketiga (DPK), Tabungan (Sepelan), dan Deposito (Sesepelan), namun karena pandemi mengalami penurunan menjadi 25 miliar di tahun 2022 ini. Sebuah pencapaian yang cukup baik, sebagai seorang pemimpin yang sebelumnya tak memiliki pengalaman maupun ilmu dalam mengelola lembaga keuangan. Ia lahir di tengah keluarga yang cenderung bekerja di ranah pariwisata, di mana sang ayah bekerja sebagai driver freelance. Ayahnya yang mendengar dirinya mendapat kepercayaan untuk mengelola LPD Desa Pakraman Nyuhtebel, menyerahkan keputusan tersebut sepenuhnya dan mendukung apapun yang menjadi pilihannya.

Selama enam bulan I Kadek Tirta seolah mengheningkan diri untuk memikirkan dengan matang-matang tawaran tersebut. Disaat keluarga mulai memberi dukungan, ia masih banyak melakukan pertimbangan. Waktu terus berjalan, posisi tersebut belum juga ada krama yang berminat untuk menempati, karena khawatir terjebak dalam kondisi LPD yang membawahi tiga wilayah banjar dinas yaitu, Banjar Dinas Karanganyar, Banjar Dinas Tengah, dan Banjar Dinas Tauman yang saat itu masih minim modal.

Atas dasar keinginan untuk ngayah di desa kelahiran, I Kadek Tirta akhirnya resmi menjadi pemucuk LPD Desa Pakraman Nyuhtebel pada bulan agustus 2001. Orangtua pun berpesan agar ia berhati – hati dalam mengemban kepercayaan yang diberikan. Jangan sampai terbawa arus yang bisa menjerumuskan iri sendiri maupun lembaga, bahkan bisa berdampak dengan mendapatkan sanksi moral luar biasa yang bisa ditinggalkan ke garis keturunan selanjutnya.

Baca Juga : Deteksi Sejak Dini Upaya Terbaik Menjaga Mobilitas Sendi

Hampir tiap malam wejangan-wejangan tersebut menghampirinya dan bukan tidak mungkin melekat terus di ingatannya. Orangtuanya pun menambahkan, jangan sampai permasalahan yang lalu, terjadi untuk kedua kalinya. Apalagi krama sudah memberikan kesempatan kedua, sudah patut dihargai dengan pelayanan yang memuaskan.

Kontribusi LPD Desa Pakraman Nyuhtebel di desa pakraman mulai diwujudnyatakan dalam menunjang dana pembangunan bisa mencapai sebesar Rp. 200 juta, serta dana motivasi ke sekaa truna truni banjar dan dana punia bila setiap ada upacara besar. Untuk tokoh sosial di desa juga tak luput dari perhatian, meliputi pemangku, pecalang serta organisasi. Kontribusi LPD Desa Pakraman Nyuhtebel pun menjadi satu – satunya laba pura desa dan aset desa pakraman untuk pelaksanaan kegiatan Tri Hita Karana mulai dari Parahyangan, Pawongan dan Palemahan.

Dibalik pertumbuhan yang secara umum sangat positif, tentunya tak terlepas dari dukungan seluruh krama desa Nyuhtebel serta tokoh masyarakat yang telah memberikan kepercayaan penuh pada LPD Desa Pakraman Nyuhtebel, bagi I Kadek Tirta masih banyak hal yang harus diperbaiki, seperti halnya para debitur, masih banyak yang belum paham sepenuhnya arti kewajiban yang harus dilakukan terkait apa yang akan diterima, misalnya pada fasilitas kredit. Ini yang diharapkan dapat memberi informasi yang lebih optimal kepada masyarakat.

Berharap kedepannya, pada seluruh krama desa Nyuhtebel agar tetap memberikan kepercayaan penuh pada pengelolaan dana krama di LPD, karena setiap tahunya akan dikembalikan lagi ke desa Pakraman dan juga krama. Semoga dengan semangat persatuan dan kebersamaan di LPD Desa Pakraman Nyuhtebel terus masuk ke kategori sehat dengan nilai 82,95% yang menduduki peringkat ke – 4 besar dari 19 LPD yang ada, sedangkan di kabupaten Karangasem menduduki peringkat ke – 16 besar dari 190 LPD. Pencapaian serta prestasi yang membanggakan ini, kedepannya dapat terus dipertahankan sehingga semakin menambah kepercayaan krama desa Nyuhtebel pada LPD Desa Pakraman Nyuhtebel.

One thought on “Kepercayaan Krama Sebagai Aset Berharga yang Patut Dijaga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *