Berawal dari kejayaan orangtua yang mendirikan BPR, A.A. Istri Sri Werdhi juga memiliki ketertarikan untuk bergerak di ranah yang sama, tepatnya mendirikan badan usaha koperasi yang secara teknik, dianggap lebih fleksibel dibandingkan bank umum. Pada tahun 2008, wanita kelahiran Klungkung, 26 Juli 1984 ini, kemudian mendirikan koperasi bernama “Koperasi Bintang Timur” yang berlokasi di Jl. Tukad Bilok No.34, Sanur Kauh, Denpasar Selatan.
Wanita asal Puri Klungkung ini, dahulu semasa kecilnya dimana orangtua masih dalam kondisi kurang berada. Ibunya merupakan penenun yang juga harus berjualan kain tenun untuk memenuhi kebutuhan, singkat cerita akhirnya berhasil memiliki perusahaan tenun bernama “Werdhi Budaya”. Karir ayahnya pun meningkat dengan dipercayai sebagai direktur di Bank Perniagaan Umum (BPU) Klungkung. Tak puas sampai disana, dari memiliki modal yang cukup, kedua orangtuanya kompak kemudian membangun Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Awal perintisan BPR tersebut pun hampir sama dengan koperasi.
Baca Juga : Deteksi Sejak Dini Upaya Terbaik Menjaga Mobilitas Sendi
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bintang Timur awalnya masih beranggotakan dari kerabat terdekat, karena memang membangun kepercayaan kepada masyarakat itu tidak mudah dan membutuhkan proses waktu. Apalagi koperasi sudah terlanjur mendapat image kurang positif dari masyarakat, akibat pembinaan yang masih belum menyeluruh. Bersyukurnya, kini era digitalisasi banyak membantu dalam mendapatkan informasi secara mudah, termasuk pembinaan dalam membangun koperasi dari Dinas Koperasi itu sendiri.
Meski bersifat lebih fleksibel, namun A.A. Istri Sri Werdhi memiliki aturan pembuatan laporan online setiap bulannya kepada Dinas Koperasi, seperti bank umum. Setiap tiga bulan pun Koperasi Bintang Timur yang tergabung dalam sebuah grup koperasi KSP Bintang Timur pun beroperasi lebih transparan yang berdampak baik di mata masyarakat, terutama kepada para anggota.
Dari mengontrak lokasi, tantangan membangun kepercayaan bahkan dari intern yakni membina karyawan, Koperasi Bintang Timur sukses mengambil hati masyarakat dengan memiliki aset 12 miliar.
Baca Juga : Lakukan Healing dan Cintai Diri Sendiri Niscaya Memancarkan Aura Positif dari Hati
Tidak hanya memberikan kemudahan dalam kebutuhan finansial dan keuntungan semata, alumni Universitas Surabaya ini, juga melakukan pembinaan dan pendekatan kepada para anggota, apabila mereka tengah berada di situasi kredit macet misalnya. Dari pihak koperasi akan berusaha memberikan pencerahan untuk mencapai kesejahteraan dan kepercayaan, sesuai dengan prinsip koperasi, “Dari Anggota Untuk Anggota”. Jika partisipasi meningkat, maka efisiensi dan efektivitas koperasi juga meningkat.
Nama “Bintang Timur” dipilih oleh orangtua untuk memperkenalkan koperasi, dengan makna filosofi, “Meski berukuran kecil, namun memiliki cahaya yang mampu menerangi dunia”. Seperti itu pula harapan A.A. Istri Sri Werdhi bisa dirasakan manfaatnya dari para anggota. Hal lain yang ia cita – citakan, ia juga berharap Koperasi Bintang Timur ini tak hanya berkembang dan di area Denpasar Selatan saja, tapi juga di masing – masing penjuru kota Denpasar Utara, Timur dan Barat. Terpenting, di usia ke-14 tahun ini, Koperasi Bintang Timur selalu ada di hati masyarakat dengan menjadi cahaya yang selalu siap menerangi, demi kesejahteraan ekonomi seluruh anggota.
6 thoughts on “Tidak Hanya Mencari Keuntungan Semata Tapi Juga Mengedukasi dan Pembinaan Finansial”