Lakukan Healing dan Cintai Diri Sendiri Niscaya Memancarkan Aura Positif dari Hati

Lakukan Healing dan Cintai Diri Sendiri Niscaya Memancarkan Aura Positif dari Hati

Diawali berprofesi sebagai dokter umum, yang hampir 24 jam melayani keluhan kesehatan masyarakat, dr. Ni Luh Putri Astini tak menutup kemungkinan untuk meng-upgrade ilmu yang dimiliki lebih luwes lagi, sesuai dengan perkembangan zaman. Apalagi ia adalah seorang wanita, calon ibu rumah tangga yang tak bisa selalu berada di klinik yang memberi perhatian akan kesehatan kepada banyak orang, namun disayangkan kualitas bersama keluarga bisa saja menjadi berkurang.

Suatu hari adanya sebuah iklan di salah satu surat kabar, yang meski tak memiliki alamat klinik yang jelas, entah mengapa membuat dr. Ni Luh Putri Astini tertarik untuk melamar. Hal ini dilakukan demi bisa membagi waktu shift pagi untuk bekerja di klinik dan sore harinya dihabiskan bersama keluarga dan mengurus rumah tangga. Setelah sampai pada tahap wawancara, klinik kecantikan yang saat itu masih merintis di Jalan P.B Sudirman, ia disarankan untuk mengikuti training di klinik Surabaya selama tiga bulan. Rentang waktu yang lumayan lama bagi seorang ibu, ia mencoba menawar masa training menjadi satu bulan, sembari berjanji berupaya akan belajar sungguh-sungguh dengan memanfaatkan waktu sebulan tersebut sebaik mungkin.

Baca Juga : Bersama Kita Bangkit Hadapi Tantangan di Masa Depan

Sepulang dari masa training, wanita kelahiran Badung, 20 Juni 1979 ini, mengerahkan upayanya yang terbaik untuk diaplikasikan di klinik tersebut. Berselang beberapa tahun, dr. Ni Luh Putri Astini dengan kontrak kerja yang sudah habis dan akan melahirkan anak kedua, ia memutuskan untuk mundur dari klinik. Akhirnya tercetuslah pendirian klinik kecantikan Arundathi Aesthetic Clinic/drputri pada 21 mei 2010, berlokasi di Jln. Raya Padang Luwih, Br. Tegal Jaya No.151, Dalung, Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Dari kondisi hamil, hingga menyusui di klinik, bisa jadi pengalaman menarik dibalik perintisan usaha wanita asal Banjar Babakan, Kerobokan ini. Bahkan ada pasien yang menjadi saksi, bagaimana perjuangannya menjadi seorang ibu yang menyeimbangkan karir dan perhatian kepada buah hati, masih menjadi pelanggan setianya sampai anaknya sudah duduk di bangku kelas VI SD. Dalam waktu bersamaan memiliki bayi yang masih membutuhkan ASI sambil merintis, memang tidak sembarangan. Bagi dr. Ni Luh Putri Astini, kondisi tersebut butuh komitmen, menjadi lebih menantang berkali – kali lipat, tentunya dibandingkan mereka yang masih single dalam berwirausaha. Namun sekali lagi, hal ini ia lakukan demi anak – anak dan keluarga, agar kedepannya memiliki waktu yang lebih fleksibel bersama orang – orang tercinta. Selama dua tahun, dr. Ni Luh Putri Astini berada di zona tersebut, tanpa mengabaikan membangun kepercayaan kepada para pasien.

Treatment Rutin dan Konsep Cintai Diri Sendiri
Profesi dokter yang sukses dijalankan dr. Ni Luh Putri Astini, siapa yang menyangka berangkat dari orangtua memiliki pekerjaan berjualan pisang sebagai pekerjaan utama, selain ayahnya sebagai kontraktor. Ia pun sempat merasakan kerasnya perjuangan orangtua, menghidupi ia dan saudaranya, ia turut membantu menurunkan pisang ke pasar – pasar atau mengurus rumah tangga lainnya saat orangtua sibuk bekerja.

Singkat cerita, atas perjuangan orangtua yang ingin mengubah nasib putrinya agar lebih sukses dan berguna bagi masyarakat, ia bisa melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran dan magister yang memberikan gelar M. Biomed (AAM) di Universitas Udayana. Sekilas info, ilmu ini tak hanya seputar estetik saja, namun memiliki ruang lingkup sangat luas. Maka tak heran dari dokter spesialis kandungan, spesialis kulit dan spesialis andrologi, mengambil jenjang S2 di ilmu yang kedepannya dipercaya akan terus berkembang dan bila semakin berintergrasi, akan memberikan karir yang tak kalah cemerlang dengan spesialis kedokteran lainnya.

Setelah mampu menyelesaikan program magisternya, dr. Ni Luh Putri Astini kemudian mencoba melamar di klinik kecantikan, yang notabenenya belum banyak pengalaman, sampai seiring berjalannya waktu dan matangnya pengalaman, keyakinan dirinya untuk mendirikan klinik yang sama, pun akan tak kalah sukses.

Di tengah persaingan bermunculannya klinik kecantikan, dr. Ni Luh Putri Astini tak mau ambil pusing akan fenomena tersebut. Ia memiliki pemikiran tersendiri, bahwa pasien yang datang kepadanya adalah sudah berjodoh. Bila cukup nyaman dan puas dengan treatment yang didapat, berarti hubungan baik antara pasien dengannya, akan berlangsung lama. Bila sebaliknya, ia tak mau overthinking, cukup berpikir positif, bahwa pasiennya hanya berjodoh dalam waktu yang singkat.

Baca Juga : Bersama Kita Bangkit Hadapi Tantangan di Masa Depan

Saat penanganan pasien, dr. Ni Luh Putri Astini berharap tak hanya berfokus dengan treatment dan produk yang disarankan, namun tetap menjaga hubungan emosional yang baik dengan pasien. Perjalanan hidup memang tak semulus yang dibayangkan, banyak ujian berliku yang senantiasa menghampiri, begitu pula yang dialami oleh dr. Ni Luh Putri Astini, namun sekarang ia bersyukur segala ujian hidup tersebut mampu ia hadapi dan yang terpenting menyikapinya dengan bijak, meninggalkan sebuah pelajaran berharga yang tidak akan ia dapatkan di tingkat pendidikan setinggi apapun.

Pendekatan secara emosional selalu dikedepankan oleh ibu dari dua orang putri ini, bahwa selain rutin melakukan treatment dan penggunaan produk, fokus pada keseimbangan diri pun patut dijaga. Seimbang dalam menjaga pola tidur, makan dan berolahraga, jangan hanya membebankan diri dengan bekerja dan bekerja. Ada masanya kita hening sejenak untuk fokus pada diri sendiri, terlebih bila kita memiliki trauma tanpa kita sadari, mungkin bisa menghambat kebahagiaan secara lahir dan batin.

Seperti yang tengah menjadi trend saat ini yakni “Healing” atau penyembuhan diri. Penyembuhan diri dari sebuah kejadian yang berdampak buruk dengan psikis, semata – mata tak hanya bisa dilakukan dengan berjalan-jalan atau melakukan hobi lainnya. Namun membutuhkan keikhlasan untuk memaafkan, terpenting lakukan pendekatan diri dengan sang pencipta, karena pada dasarnya semua kejadian yang menimpa kita atas dasar kuasa beliau. Kemudian mulailah bangun kembali pondasi dengan mencintai diri sendiri, niscaya aura akan semakin terpancar dan kecantikan pun tak hanya nampak dari fisik, tapi juga dari hati.