Koperasi berperan penting dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal suatu masyarakat. Koperasi didefinisikan sebagai badan hukum berdasarkan asas kekeluargaan, dengan anggota yang terdiri dari perseorangan atau badan hukum. Salah satu contohnya ialah Koperasi Konsumen Dharma Sedana yang secara sukarela dan dengan semangat kegotongroyongan didirikan oleh anggota Patus Banjar Gingsir
Tujuan sakral koperasi adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi para anggota dan masyarakat di wilayahnya, sehingga meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan memberdayakan individu dan masyarakat, koperasi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi para anggotanya.
Fokus pada pembangunan ekonomi ini jugalah yang membedakan koperasi dari jenis organisasi lainnya.
Sama halnya dengan koperasi bernama ‘Koperasi Konsumen Dharma Sedana’ yang embrionya terbentuk untuk membantu memenuhi kebutuhan aktivitas perekonomian masyarakat Banjar Gingsir, Desa Adat Akah, Klungkung. Dengan semangat keguyuban, ‘Koperasi Konsumen Dharma Sedana’ pun kemudian resmi berdiri pada tahun 2015.

Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik
Dipimpin oleh sosok putra daerah bernama Sang Nyoman Sudarma, S.E, lembaga ini terus bertumbuh signifikan berkat sosialisasi yang masif. Alhasil, ‘Koperasi Konsumen Dharma Sedana’ dapat tumbuh dan berkembang dengan adanya antusiasme tinggi dan rasa saling memiliki dari masyarakat untuk bersinergi membangun desa tercinta.
Sang Nyoman Sudarma meyakini bahwa sebagai lembaga ekonomi berwatak sosial, koperasi dapat tumbuh berkembang dari potensi krama desa untuk membangun sebuah ekosistem yang saling menguatkan dalam satu wilayah atau daerah. Karena pada dasarnya ‘Koperasi Konsumen Dharma Sedana’ ini memang dicita-citakan sebagai salah satu pelaku gerakan ekonomi dan menjadi gerbong pendorong perekonomian daerah dengan tujuan untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat desa.
Dedikasi Sang Nyoman Sudarma dalam menjalankan darmanya sebagai pengurus ‘Koperasi Konsumen Dharma Sedana’ sudah tidak diragukan lagi. Ia adalah generasi pertama yang menjadi motor penggerak dan kokohnya lembagai ini hingga sekarang.

Demi tujuan luhur untuk membangun desa tercinta Sang Nyoman Sudarma pun melaksanakan semua kewajibannya dengan penuh integritas. Selain menahkodai jalannya koperasi, ia pun aktif di berbagai organisasi lainnya, Sang Nyoman Sudarma juga merupakan Sekretaris Dekopinda Klungkung, Prajuru di banjar sebagai Bendahara, kemudian juga aktif di desa sebagai Wakil BPD Desa Akah dan Pengawas BUMDes yang ada di Desa Akah.
Baca Juga : Jejak Kesuksesan Perempuan Bali Mandiri, Transformasikan Warung Sederhana Menjadi Restoran Bertaraf Dunia
Seiring berjalannya waktu, kegigihan dalam hal sosialisasi dan program-program yang difokuskan untuk membangun desa dan kesejahteraan para anggota dapat dijalankan dan terwujud dengan baik. Tak ayal langkah kepemimpinan Sang Nyoman Sudarma dalam membangun dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat itu, membuahkan hasil berupa apresiasi dan kepercayaan seluruh lapisan masyarakat. Sehingga ‘Koperasi Konsumen Dharma Sedana’ kini dapat terus bertumbuh menjadi ekosistem penggerak ekonomi di wilayah sekitarnya, sesuai dengan visi dan misi awal lembaga ini dibentuk.
Sang Nyoman Sudarma merupakan putra daerah Desa Adat Akah. Ia terlahir dari keluarga yang amat sederhana, orang tuanya berprofesi sebagai pedagang dan pebisnis penyosohan beras.

Keadaaan ekonomi keluarganya yang cukup sulit pada saat itu menuntunnya untuk turut serta dalam pergulatan ekonomi keluarga. Sehingga sedari kecil Sang Nyoman Sudarma telah terbiasa bekerja dan berjuang membantu pergulatan bisnis keluarganya, untuk mencukupi hajat hidup dan pendidikannya.
Tidak seperti anak lain seusianya yang dapat lepas bermain seusai sekolah, Sang Nyoman Sudarma harus berpacu waktu untuk langsung mengerjakan tanggung jawab yang diberikan kedua orang tuanya untuk melakukan aktivitas perdagangan dengan membeli gabah dari pengepul di sawah.
Meski begitu, kedekatan emosional dengan kedua orangtuanya tetap dirasakan oleh Sang Nyoman Sudarma, ia merasa tidak kekurangan perhatian dan kasih sayang dari sosok ayahanda dan ibunda tercinta serta dimasa remaja, pengwasan penuh juga dilakukan oleh paman dan bibi kepadanya.
Baginya kedua orang tuanya adalah suri tauladan yang mengajarkannya untuk tetap gigih berjuang dan memiliki tekad kuat untuk mengubah garis takdir keluarganya.

Disadari atau tidak, nyatanya segala aktivitas dan keseharian masa kecil itulah yang membentuk sikap disiplin Sang Nyoman Sudarma. Baginya figur orang tua merupakan garda depan yang mengarahkannya untuk terus bisa hidup mandiri dan bertanggug jawab dengan kewajiban. Buktinya sikap bertanggung jawab akan kewajiban itu masih terpatri hingga sekarang, saat ia menjalankan amanahnya sebagai pimpinan ‘Koperasi Konsumen Dharma Sedana’.
Sebuah darma dan dedikasi itu juga yang selalu menjadi pegangan dan prinsipnya dalam memimpin dan mengorganisir lembaga yang dijalankannya.
Alhasil, ‘Koperasi Konsumen Dharma Sedana’ pun terus berinovasi dan mengevaluasi program – program pelayanan terbaru yang dapat memudahkan para anggota dan krama desa untuk menaiktingkatkan usaha dan membantu mendongkrak bidang pendidikan, sehingga dapat terus bergerak dinamis menghulu pada kesejahteraan bersama.
Salah satu keuntungan utama koperasi untuk pengembangan ekonomi lokal adalah kemampuan lembaga untuk memanfaatkan sumber daya lokal secara efektif. Koperasi diposisikan secara unik untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi ekonomi anggotanya berdasarkan sumber daya yang tersedia di daerah setempat.
Menurut Sang Nyoman Sudarma dengan memanfaatkan sumber daya lokal, koperasi tidak hanya menciptakan peluang ekonomi tetapi juga mempromosikan keberlanjutan dan swasembada dalam masyarakat.