Tanggung jawab penting dari orang yang memegang mandat untuk menjalankan lembaga keuangan masyarakat adalah memastikan dan menentukan keberhasilan lembaga tersebut. Hal ini mencakup pemeliharaan catatan yang akurat, mengelola dan mengawasi operasional lembaga sehari-hari. Hal ini termasuk memastikan bahwa semua transaksi dilakukan secara efisien, mengelola anggaran dan sumber daya lembaga.
Semua itu menjadi pondasi penting, karena jika tidak dilaksanakan dengan baik dapat mengakibatkan konsekuensi hukum dan keuangan yang signifikan bagi lembaga tersebut, sehingga tanggung jawab ini penting bagi keberhasilan jangka panjang lembaga yang dijalankan.
Pada kenyataannya menjalankan amanah masyarakat dengan sepenuh hati adalah sikap fundamental yang menghantarkan sebuah lembaga keuangan koperasi bernama ‘KSP Sari Merta Sedana’ yang berada di Kabupaten Bangli, Bali terus meraksasa sebagai lembaga keuangan desa yang dicita-citakan sebagai tonggak untuk menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayahnya.
Dalam perjalanannya, ’KSP Sari Merta Sedana’ membuktikan bahwa kepercayaan menjadi dasar kesuksesan dari sebuah hubungan, tanpa terkecuali dalam menjalankan pengorganisiran lembaga keuangan ini. Selepas pergantian kepemimpinan, lembaga ini pun harus mendapatkan sosok peran pengganti yang amanah untuk memutar tongkat estafet kepemimpinan lembaga.
Maka pada rapat bersama, himpunan suara anggota kemudian secara musyawarah menunjuk sosok bersahaja putra daerah bernama I Wayan Edi Suarjana, S.Pd yang telah ikut terjun mengembangkan lembaga koperasi ini sejak tahun 2015. Ia pun kemudian resmi menahkodai lembaga ini pada Januari 2024.
Dengan semangat integritas dan kerja keras yang dimilikinya, ‘KSP Sari Merta Sedana’ pun dengan cepat segera bertumbuh secara organik berkat kedekatan emosional dan sosialisasi yang masif dengan pertumbuhan aset yang melaju dinamis dari tahun ke tahun.
Sinergi serta komunikasi antara pengelola dan para anggota pun ia jalankan dengan terbuka. I Wayan Edi Suarja pun meyakini bahwa hal yang paling fundamental dalam menjalankan lembaga keuangan masyarakat adalah menyangkut komunikasi dan transparansi.
Tentu saja tantangan I Wayan Edi Suarjana di masa awal kepemimpinannya tidaklah mudah, namun dengan langkah unifikasi dan pendekatan komunikasi secara langsung akhirnya membuahkan kedekatan emosional yang dapat memuncakkan kembali animo masyarakat.
Baca Juga : Lewat Tangan Kreatif Putu Mahendra Sukses Dorong Geliat Industri Pariwisata yang Bermanfaat Bagi Lingkungan
Strategi ini juga beriringan dengan sosialisasi tentang fungsi dan program ‘KSP Sari Merta Sedana’ secara masif. Alhasil, lewat langkah itu lembaga ini dapat terus kokoh memaksimalkan layanan intermediasi keuangan masyarakat.
I Wayan Edi Suarjana meyakini bahwa hal tersebut dapat terjadi karena dalam setiap prosesnya ‘KSP Sari Merta Sedana’ terus beradaptasi mengimbangi isu-isu nasional dan perubahan prilaku masyarakat dari waktu ke waktu.
Sehingga dengan adaptasi juga lembaga koperasi ini dapat memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap segala perubahan yang terjadi, baik ditingkat domestik maupun nasional. Karena tidak seperti lembaga keuangan lain, bagi I Wayan Edi Suarjana koperasi sebagai lembaga ekonomi sekaligus lembaga sosial koperasi dapat tumbuh berkembang dari potensi para masyarakat dan para anggota untuk turut menabung dan membangun sebuah ekosistem yang saling menguatkan, bersinergi dalam perwujudan kesejahteraan dan kebutuhan bersama. Murni dari desa untuk desa dan anggota untuk anggota.
Sinergitas itulah yang terus digalakkan dengan optimal dalam pengelolaan ‘KSP Sari Merta Sedana’ sehingga manajemen internal beserta setiap anggota di dalamnya memiliki rasa kepemilikan yang kuat untuk menumbuhkan lembaga keuangan ini dan menjaga kualitas kinerjanya.
Peningkatan baik dari segi pelayanan hingga sistem kinerja pun kini semakin bergerak dinamis seiring dengan tumbuhnya daya gabung masyarakat yang semakin meningkat. Yang tak kalah penting baginya adalah peran penting dari tokoh masyarakat dan semua komponen pemerintahan desa memang hendaknya dapat bersinergi dalam menggerakkan suatu perubahan dinamis yang dapat memberikan makna dan manfaat yang besar bagi lembaga dan masyarakat di wilayahnya.
I Wayan Edi Suarjana mempunyai prinsip untuk memprioritaskan kemudahan dan pelayanan para anggota dalam mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi, sebagai upaya untuk menaik-tingkatkan kualitas hidup dengan membuka kesempatan membangun kesejahteraan ekonomi bersama secara aktif dan berkualitas.
Dalam hal ini, ia meyakini bahwa kunci keberhasilan koperasi ini berasal dari anggota. Sehingga partisipasi krama desa sangat diharapkan, dimana setiap anggota memiliki peran ganda yaitu sebagai pemilik dan pengguna.
Baca Juga : “SIAP MENGEMBAN TANGGUNG JAWAB” Rumah Sakit Mata Bali Mandara Siap Memberikan Pelayanan Terbaik
Oleh karena itu besar harapan I Wayan Edi Suarjana agar masyarakat luas dapat memahami tugas dan tujuan koperasi ini dalam mewujudkan kondisi ekonomi di wilayahnya agar lebih maju. Maka dari itu penyuluhan dan sosialisasi terus digalakkan agar terciptanya interelasi dalam masyarakat.
Alhasil dengan semangat itu ‘KSP Sari Merta Sedana’ membuktikan eksistensinya sebagai garda depan pendongkrak perekonomian desa hingga saat ini.
Terhitung sejak tahun 2012, hingga kini lembaga keuangan terus berkontribusi mendongkrak perekonomian dan infrastruktur desa, serta menanamkan semangat ekonomi mandiri di wilayahnya.
Namun jika berbicara awal terbentuk dan berjalannya koperasi ini, sosok tokoh masyarakat bernama I Nengah Surem adalah energi esensial dalam tumbuh kembangnya ‘KSP Sari Merta Sedana’. I Nengah Surem saat ini menjabat sebagai wakil ketua, namun dedikasi sosoknya sudah tidak diragukan lagi.
I Nengah Surem adalah sosok yang terlibat langsung dalam pengembangan koperasi ini sedari awal terbentuk. Secara historis koperasi ini telah ada embrionya sejak tahun 2011, namun sempat meredup karena kurangnya tata kelola dalam pengorganisirannya.
Melihat hal itu, I Nengah Surem yang pada saat itu menjabat sebagai badan pengawas lembaga langsung melakukan manuver untuk mengajak tokoh masyarakat desa lainnya untuk bersatu padu menghidupkan kembali lembaga koperasi ini.
‘KSP Sari Merta Sedana’ pun kemudian memiliki kekuatan dari kucuran dana masyarakat dan dana pembangunan balai banjar yang telah disepakati bersama untuk dipakai dan dimanfaatkan kembali untuk melayani intermediasi keuangan masyarakat melalui koperasi ini.
Dengan niat baik dan luhur, laju koperasi ini pun semakin progresif dan berbuah manis. Dari tahun ke tahun koperasi yang dahulu sempat meredup kini lewat tangan dingin sosok I Nengah Surem dapat kembali gemilang.
Hal itu dibuktikan dengan terwujudnya Balai Banjar untuk krama desa yang pendanaanya disirkulasikan sepenuhnya oleh lembaga. Sampai saat ini I Nengah Surem menjadi sosok penting kokohnya ‘KSP Sari Merta Sedana’ dan terus melaksanakan dharmanya mendampingi I Wayan Suarjana menahkodai lembaga keuangan ini.
I Wayan Edi Suarjana dan I Nengah Surem bersinergi menumbuhkan budaya perbaikan berkelanjutan agar dapat mendorong lembaga ini mengidentifikasi area pertumbuhan dan inovasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi, produktivitas dan profitabilitas.
Baca Juga : Entrepreneur Muda yang Berperan Mempromosikan Gaya Hidup Sehat Melalui Klinik “Fisioterapi Astina”
Dengan memprioritaskan kebutuhan bersama ‘KSP Sari Merta Sedana’ dapat memposisikan diri sebagai garda depan dalam mempertahankan keunggulan yang kompetitif. Kepemimpinan I Wayan Edi Suarjana saat ini diharapkan akan dapat memberikan perubahan yang adaptif. Karena pada kenyataannya industri keuangan terus berkembang, dan lembaga-lembaga yang gagal beradaptasi berisiko tertinggal di arus digital saat ini.
Karakter kepemimpinan yang dimiliki I Wayan Edi Suarjana tentulah tidak lepas dari penempaan hidupnya, dan dalam hal ini lembar kehidupan masa kecilnya turut berpengaruh dalam membentuk karakter kepemimpinannya.
I Wayan Edi Suarjana adalah putra daerah yang lahir dan dibesarkan di tengah lingkungan keluarga sederhana. Orang tuanya berprofesi sebagai petani dan ia pun telah kehilangan sosok ibunda yang meninggalkan dunia saat ia masih berumur 6 tahun.
Ditinggal sosok ibunda saat masih belia, I Wayan Edi Suarjana pun kemudian memiliki kedekatan emosional dengan sosok ayahanda tercinta.
Ayahanda menjadi cerminan dan suri tauladan baginya. Meskipun saat itu seingatnya keadaan ekonomi keluarganya serba pas-pasan. Ayahanda di mata I Wayan Edi Suarjana adalah sosok pekerja keras dan gigih dalam memperjuangkan masa depan anak-anaknya.
Semangat dan kegigihan itu adalah suri tauladan yang ia dapatkan dari sosok ayahanda tercinta yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan, meskipun perekonomian keluarganya sangat pelik, namun kegigihan orang tuanya untuk terus memperjuangkan pendidikan anaknya sangat besar, seolah ia mempunyai energi yang tidak terbatas.
Semua itu dikarenakan orang tuanya tidak ingin anaknya nanti hidup susah, bagi orang tuanya ilmu pendidikan adalah bekal bagi I Wayan Edi Suarjana agar kelak dapat memiliki masa depan yang cemerlang.
Alhasil, hal itu juga yang akhirnya menjadi landasan tekad I Wayan Edi Suarjana untuk terus menuntut ilmu setinggi mungkin. Lembar kehidupan masa kecil dan suri tauladan orang tuanya itulah yang kemudian membentuk pribadinya untuk terus positif menjalani kehidupan, agar kelak dapat menjadi orang yang berguna dan berilmu bagi ingkungannya.
Hingga dengan semangat itu pula ia kemudian dapat menyelesaikan pendidikannya di bidang ilmu pendidikan.
Dalam perjalanan hidupnya I Wayan Edi Suarjana meyakini kesuksesan bukan hanya perkara materi, namun juga bagaimana seorang insan dapat berkontribusi memberikan manfaat dengan pengalaman dan sumber daya yang dimiliki, sehingga dengan itu kebahagian lahir dan batin pun akan dirasakan.
Setelah mengambil gelar sarjana, I Wayan Edi Suarjana pun kemudian langsung mengabdikan dirinya sebagai tenaga pendidik di sebuah sekolah. Bersama sang istri, I Wayan Suarjana memulai karirnya sebagai guru honorer.
Baca Juga : Tekun Menjadi Modal Berharga Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik dari Sosok Owner UD. Bumi Lestari
Namun memang pendapatan sebagai guru honorer tidaklah cukup dalam mencukupi hajat hidup bersama. Terlebih saat itu istrinya mengandung anak mereka yang pertama.
Maka dalam keadaan sulit itu jugalah I Wayan Edi Suarjana membuktikan bahwa fungsi sebuah lembaga keuangan koperasi dapat menjadi pilihan fundamental sebagai jembatan perjuangan kekuatan ekonomi baginya dan keluarga. Hingga pada tahun 2015, I Wayan Suarjana kemudian tergabung dalam ‘KSP Sari Merta Sedana’ dan hal ini juga menjadi titik balik bagi hidupnya.
Telah melewati pasang surut lembaga ini, I Wayan Edi Suarjana mengawali karirnya sebagai staff regular, hingga diangkat menjadi sekretaris, bendahara dan kemudian diamanahkan sebagai pimpinan lembaga ini.
Pengalaman demi pengalaman internal itulah yang kemudian menuntun I Wayan Edi Suarjana menjadi sosok yang paling valid dalam memimpin lembaga keuangan ini. Sehingga ia tahu betul urgensi dan kebutuhan apa yang benar – benar dibutuhkan krama di wilayahnya.
Dengan sumber daya di wilayahnya yang berlimpah, maka pengoptimalan kontribusi yang dapat menaiktingkatkan usaha anggota dan masyarakat menjadi agenda penting yang terus I Wayan Edi Suarjana konsentrasikan arah kebijakannya, agar iklim usaha dapat lebih berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun daerah, sehingga dapat meningkatkan serta mendorong persaingan usaha yang lebih sehat dan berkeadilan.
Dengan itu peran ‘KSP Sari Merta Sedana’ ditangannya akan selalu berkaitan dengan sendi-sendi aktivitas masyarakat untuk mendorong pengembangan investasi dan usaha secara komprehensif terutama pada sektor – sektor produktif yang mengutamakan sumber daya lokal yang ada.
Selain memimpin laju koperasi ini, I Wayan Suarjana juga saat ini juga menggeluti usaha peternakan babi yang ditangannya semakin masif berkembang.
Dapat gemilang dalam akademis, binsis dan sukses menjalankan koperasi, siapa yang menyangka bahwa sosok I Wayan Edi Suarja sempat merasakan hidup susah. Namun lembar demi lembar perjalanan hidupnya itulah yang ia yakini dapat membentuknya menjadi pribadi yang berkembang dan selalu terbuka akan setiap kesempatan.
Meski dimasa sulitnya terus dibenturkan dengan keadaan ekonomi yang pelik, hal itu tidak membuat I Wayan Edi Suarjana patah arang, malah keadaan itulah yang menguatkan mentalnya.
Baginya menjalani hidup akan lebih terasa mudah jika memiliki mindset yang positif dan meyakini apa yang dijalani. Ia pun percaya jika Tuhan cepat atau lambat akan menjawab doa-doanya dan memberikan lebih dari apa yang telah dimintanya.
Maka dari itu ia terus meyakinkan diri sendiri bahwa hari ini bukanlah hari untuk menyerah, tetapi adalah hari untuk tetap semangat mencapai semua tujuan dan cita-cita.
Kini sesuai dengan doa dan harapan orang tuanya, dengan pendidikan I Wayan Suarjana dapat terus gemilang menjalani alur kehidupan. Namun sebagai seorang insan ia meyakini bahwa sebaik-baiknya ilmu, adalah ilmu yang dapat bersandingan dengan sendi-sendi kehidupan dan dapat memberikan asas manfaat bagi masyarakat. Dharma itu pun ia laksanakan dengan sungguh-sungguh dalam melaksanakan kinerjanya sebagai pimpinan lembaga keuangan ini.